Ada banyak sebab mengapa hukuman itu dijatuhkan. Hukuman bisa dijatuhkan sebagai pembalasan terhadap satu tindakan buruk. Hukuman sebagai bentuk perbaikan kepada orang yang berbuat salah. Hukuman untuk melindungi masyarakat. Hukuman sebagai ganti rugi atas penderitaan akibat pelanggaran. Dan hukuman sebagai alat untuk menakut-nakuti calon pelaku supaya sadar dan tidak melakukan pelanggaran.
Pertanyaan yang sering muncul adalah seberapa besar efek jera dari sebuah hukuman atas kesalahan yang telah dilakukan? Jawabannya beragam tergantung dari si pelakunya itu sendiri dan model hukuman yang dijatuhkan kepadanya. Semakin berat hukuman maka kemungkinan pelaku dan orang lain yang melakukan kesalahan sejenis akan menjadi keder untuk membuat kesalahan yang sama. Namun, bisa saja hukuman tidak akan menghentikannya dari perilaku buruk kalau memang si pelaku tak mengenal rasa jera.
Korupsi misalnya, perilaku yang sangat dikecam banyak orang sejauh ini telah menjadi musuh bersama. Hukuman yang ditimpakan kepada para pelaku korupsi di China sudah bisa ditebak, hukuman mati. Hukuman tersebut membuat para pelaku korupsi berpikir dua kali untuk mengambil uang rakyat. Hukuman model ini bisa dibilang terbukti sangat efektif mengurangi tingkat korupsi yang mulai merajalela di China.
Dan ketika saya memasuki area pondok pesantren, saya menemukan sebuah hukuman yang bisa dibilang tidak berat tapi membuat rasa malu yang tiada terkira. Berikut ini adalah skrinsut hukuman yang membuat malu dan jera murid salah satu pondok pesantren.
Sebenarnya kunci dari menghindarkan diri dari hukuman adalah takut dan malu... Takut malu untuk melakukan kesalahan dan pelanggaran. Rasa takut dan malu ini yang sekarang patut dipertanyakan keberadaannya. Masihkah ada rasa malu dan takut pada benak setiap manusia? Masihkah mereka memiliki ketakutan dan 'kemaluan'... Ups... Hihi...
Hahahahaha... ngesakne nang... :D
ReplyDeleteKok ga ditulungi hehehehe...
Wah shalat jumat kok di tinggal?
ReplyDeletebocah cilik ke lek dipenging malah tambah kepingin ngakoni.
ReplyDelete@ Zawa : tak tulung mengabadikan fotone ae.. :P
ReplyDelete@ Yuda : kowe kok ngreti lek jumat? ora je..
@ cah ndueso : woo ngunu to? rasah dipenging, diumbar ae po piye...
hag hag hag... lha kok kemaluane gak ketok wi??
ReplyDeleteWaduh,.... ndak ngefek....
ReplyDeletewah..jadi inget masa masa kecil doeloe....
ReplyDeletepejabat kita tuh banyak yang tau malu..!!(walaupun ga semuanya) udah pada kaya semua masi aja minta fasilitas.. parahnya lagi korupsi pun dilakoni.. maunya apa si??!!! *emosi mode on*
ReplyDeletekalo hukumannya bikin nyaman ya pantesan banyak yang ngelanggar..
ReplyDeletehahaha,,,hukuman buat anak SD tuh,malu malu malu
ReplyDeletepokoke ojok sampai dikebiri.
ReplyDeleteYa...ya.,...emang hukum harus tegas...
ReplyDeletepernah liat yg seperti di foto itu, tapi ada tiga orang hihihihihi kasian liatnya, tp klo gak dapet hukuman pasti banyak yg ngelanggar aturan....
ReplyDeleteMenurut aku sih gak mendidik. bisa aja dalam ati itu anak : laen kali aku hrs melakukannya lebih ati2x, biar gak ketahuan
ReplyDeleteemang sebuah hukuman itu beda2 efeknya..ada orang yang tidak kapok alias tetep bertindak seperti biasannya
ReplyDelete