Tutorial Cari Uang

Sunday, September 14, 2008

Waktu Puasa Berbeda

TERGANTUNG POSISI KOORDINAT TEMPAT KITA BERADA

Hmmm... Ada satu pertanyaan yang saat ini masih terus mengendap dan mengganjal di pikiranku, yaitu tentang perbedaan waktu berpuasa bagi umat muslim yang tersebar di berbagai belahan bumi. Ketika bwalk ke blog mbak Ely beberapa waktu yang lalu, aku beroleh kenyataan bahwa mbak Ely yang berada di Jerman memulai puasa hari pertama mulai pukul 4.26 pagi sampai pukul 8.12 malam. Jadi, waktu puasa untuk masyarakat Jerman adalah hampir 16 jam lamanya pada awal September ini! Wew...

Perbedaan waktu puasa itu secara umum bisa saya dibagi menjadi dua bagian utama. Yang pertama adalah perbedaan waktu untuk menjalankan ibadah puasa. Sementara itu, yang kedua adalah perbedaan lamanya waktu dalam menjalankan ibadah puasa.

Pertama adalah perbedaan waktu menjalankan puasa. Kita tentunya paham betul bahwa Indonesia dibagi menjadi tiga bagian waktu, WIB (Waktu Indonesia Barat), WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur). Pembagian waktu ini didasarkan pada pembagian koordinat bumi. Satu lingkaran bumi adalah 360° dan dilintasi sepanjang 24 jam. Maka 360° dibagi 24 akan menghasilkan 15°. Jadi setiap geser 15° derajat maka terjadi pergeseran atau perbedaan waktu satu jam. Jika bergeser ke barat maka berkurang satu jam, kalau ke timur bertambah satu jam. Titik nol waktu berada di Greenwich, Inggris. Segini aja.. Saya gak mau membahas lebih jauh tentang ini kok.... Hahaha.... Lanjut ke waktu puasa yuk...

Waktu berpuasa itu sendiri dimulai ketika terbit fajar di ufuk timur dan berakhir saat matahari tenggelam di ufuk barat. Artinya puasa itu dikerjakan mulai adzan Subuh hingga adzan Maghrib. Dengan melihat satu contoh yang saya utarakan diatas, waktu Subuh dan Maghrib untuk kota Surabaya lebih cepat sekitar 30-an menit dari kota Jakarta, meskipun kedua kota itu terletak di satu bagian waktu yang sama, WIB. Ketika si A di Surabaya sudah mulai berbuka puasa, si B yang berada di Jakarta harus menunggu 30 menit lagi untuk sholat Maghrib dan menyantap menu buka puasanya.

Perbedaan waktu memulai dan mengakhiri puasa ini disebabkan karena perbedaan posisi koordinat bumi tempat kita berada. Dan yang memiliki pengaruh paling besar adalah perbedaan koordinat Bujur atau Longitude. Sejak SD kita tahu bahwa bumi itu berotasi dari barat ke timur, sehingga matahari pun bergerak dari timur ke barat. Artinya lokasi yang berada di timur mengalami terbit lebih dulu dari lokasi di sebelah barat. Karena kota Surabaya berada di timur kota Jakarta akan mengalami waktu imsak dan berbuka lebih awal daripada kota Jakarta.

Atau untuk lebih rincinya, keliling bumi (di ekuator) adalah ≈ 40000 km, jika dibagi 1440 menit (=24 jam) akan didapatkan hasil ≈ 28 km. Jadi setiap 28 km (di ekuator) mengalami pergeseran waktu sebanyak 1 menit.

Sementara itu, yang kedua adalah perbedaan lamanya waktu berbuka puasa. Seperti telah ditulis di paragraf pembuka tadi bahwa waktu puasa untuk muslim yang berada di Jerman hampir 16 jam. Ini tentu lebih lama dibanding dengan waktu puasa umat muslim di Indonesia yang hanya berkisar 14 jam, mulai pukul 4 pagi hingga pukul 6 sore.

Perbedaan lamanya waktu berpuasa ini lebih disebabkan oleh posisi koordinat Lintang atau Latitude serta posisi sumbu rotasi bumi (garis imajiner yang ditarik lurus dari kutub utara ke kutub selatan) terhadap sumbu revolusi bumi. Posisi sumbu rotasi bumi ketika berevolusi atau berputar mengelilingi matahari adalah membentuk sudut 23,5°. Pada tanggal 21 Juni bagian utara mengalami siang hari terpanjang (sebaliknya bagian selatan siang hari terpendek); 21 Maret dan 22 September Matahari tepat berada di garis khatulistiwa sehingga lama siang hari benar-benar sama dengan lama malam hari di semua wilayah Bumi; dan 21 Desember bagian utara mengalami siang hari terpendek (sebaliknya bagian selatan siang hari terpanjang).

Jadi, saat ini saya sudah tidak lagi heran ketika kondisi langit masih terang benderang saat pertandingan sepakbola di berbagai liga di Eropa dimulai pada weekend, padahal waktu disana sudah menunjukkan pukul 8 malam lho (sementara waktu di Surabaya adalah pukul 3 pagi). Hihihihi... Ups... Back to topic!!!!

Miringnya sumbu rotasi bumi ini menyebabkan beberapa daerah di bumi khususnya daerah-daerah yang berada di belahan bumi utara dan selatan (> 23,5° lintang) mengalami empat musim. Empat musim itu antara lain musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Musim panas di belahan bumi utara terjadi karena posisi miringnya sumbu rotasi bumi menyebabkan sinar matahari lebih lama bersinar di belahan bumi utara sehingga otomatis belahan bumi selatan akan mengalami musim dingin karena malam yang lebih lama. Begitupun sebaliknya.

Nah, sebelumnya kita tahu bahwa waktu berpuasa itu berpatokan pada tanda-tanda yang didapatkan dari rotasi bumi. Subuh saat fajar menjelang dan maghrib saat matahari terbenam. Oleh karena itu, lamanya waktu berpuasa pun bergantung pada lamanya matahari itu bersinar. Dan ini pun bergantung pada posisi sudut rotasi bumi tadi.

Hm..... Tidak habis fikir gimana ya lamanya puasa mereka yang berada di dekat kutub, di Eropa Utara, Kanada, Rusia, dll. Atau di wilayah yang dekat dengan kutub selatan seperti Argentina, Uruguay, Afrika Selatan, dll.... Lha wong saat musim panas, ada kalanya matahari baru tenggelam hingga pukul 9.30 malam sementara fajar sudah terlihat sejak pukul 1.30 pagi. Wih.... Gimana tuh puasanya????

Dan kebalikannya, saat musim dingin mereka hanya berpuasa selama sekitar 6 jam saja, mulai fajar pukul 9 pagi dan maghrib pukul 3 sore.... Hihihi....

54 comments:

  1. Kelas berat iki postinganè, perlu ke gunung bromo untuk mencerna semua isi postinganè

    ReplyDelete
  2. Sseekkalliiiannn haaatttriickk ahhh. . . .
    *diancam kudu hatrik*

    ReplyDelete
  3. saya mau tuker pengalaman juga nih...

    3 tahun yang lalu, saya tinggal di Tokyo,Jepang.
    Kebetulan pas puasanya tu bertepatan musim dingin.

    Jadi sahurnya tu bisa imsaknya jam 5.30 pagian...
    bukanya jam 5 sore.....
    Soalnya pas musim dingin tu matahari terbit jam 6.30 an, dan matahari terbenam jam 5 an

    Dan yang paling sengsara pas bertepatan musim panas...

    Imsak bisa jam 3
    Buka bisa jam 7 maleman!!!!!!

    ReplyDelete
  4. OO.. gitu to...
    ngerti.. ngerti...

    ReplyDelete
  5. Mmm,... analisisnya njelimet juga yach?

    Salut deh buat pak Anang :)

    ReplyDelete
  6. seng penting makaaaaaaannnnn...

    top bgt dah pokoke analisane... kuereeennn

    ReplyDelete
  7. klo mo ngurusin badan cepet puasa di eropa aja ya :D

    ReplyDelete
  8. tul sekali itu kang. makanya kalo aku berbuka duluan jangan marah ya?hi..hi...enak,enak,enak.

    ReplyDelete
  9. selamat puasa Kang..maaap lahir bathin ye..

    ReplyDelete
  10. wah..., merangkap jadi pak guru sekarang...
    *ngabur sebelum dikemplang

    ReplyDelete
  11. @ kenny : iya kalo pas musim panas... luama banget puasanya... hihihihi...

    ReplyDelete
  12. truz gmn klo qt saurX d aceh bukaX d papua..sah..sah..saja kan..


    bisa d praktekkan tuh..

    ReplyDelete
  13. Wah lengkap banget nih infonya, kaya ahli metodologi. (eits, bener gak sih)

    ReplyDelete
  14. 16 jam? apa gak darah rendah tuh jadinya? hehe

    ReplyDelete
  15. ngomong2 perbatasan hari yg tinggal ngelangkahin kaki gtu di wilayah mana yak? heuehuehuehu biar cepet, kek Bali sama banyuwangi gtuh heuehuehu

    ReplyDelete
  16. Bagus artikelnya mas, edukatif memberi protein buat otak kanan:D

    ReplyDelete
  17. wuihhh.... jam stgh 2 dah fajar????? mampus dah... koq bs ya???

    ReplyDelete
  18. Wahhh ahlinya dilawan mas anang gitu loh
    :D tapi kok saya puasa badan tambah melar aja yah mas :D

    ReplyDelete
  19. enaknya sahur di Jakarta, trus buka puasa udah di Malang...hehehhe

    ReplyDelete
  20. Klo bulan puasa jatuhnya di bulan-bulan januari-agustus kita ke australia aja, tapi klo bulan-bulan agustus-desember kita ke eropa kekeke
    eh bener gak? halah mbuhkah ...wes lali pelajaran geografi saya

    ReplyDelete
  21. Anang pas musim dingin mo puasa di sana tha..?
    heheee

    ReplyDelete
  22. perbedaan itu adalah rahmat :)

    ReplyDelete
  23. di singapura tadi saya buka puasa jam 7.10 aduh...dah malam ya? kang anang

    ReplyDelete
  24. pagi tidur siang sholat, tidur lagi/leyeh2, habis itu beraktifitas, dan magrib pun tiba

    ReplyDelete
  25. dimana ya yg waktu puasanya cuma 5 jam??
    hahahahahah ^.^

    ReplyDelete
  26. nambah ilmu buat Panda mas, thanx :)

    ReplyDelete
  27. Harusnya emang ada perbedaan yah...
    Gimana yah klu yng di Kutub...

    Oya, info nih ada satu yang aneh dari Google..
    Baca dech di sini : http://imm.web.id€

    ReplyDelete
  28. Di Jakarta banyak kok mas yang puasanya sebentar .. Jam 12 atau jam 1 udah buka puasa .. :D

    ReplyDelete
  29. Jadwal Imsak ikut Jerman, Bukanya Ikut Mekah gimana? ;)

    ReplyDelete
  30. saya jadi berpikir kita bakal semakin lama berbuka puasa jika kita sahur dari indonesia bagian timur dan berbuka di indonesia bagian barat!
    wekekekekek!

    ReplyDelete
  31. aku neng kandang kie.. pie? waktu puasa buat kandang ada gak ya..?

    ReplyDelete
  32. Hm,, puasa oh puasa...

    yang penting cepet bedug maghrib...

    ReplyDelete
  33. Sore mas..ya denger2 memang katanya miring ni bumi ini..mgkn dr rotasinya... Sip infonya mas..

    ReplyDelete
  34. pelajaran geografi ye? beuh, malas sangadddd ngitungnye...dah lupa tuh koordinat barat laut utara timur tenggara..bete.....xixixixix..

    ReplyDelete
  35. hmmm... wes buko drg seeh iki ???? *ga nyambuung* :d

    ReplyDelete
  36. wah, tulisan nya menarik mas, artinya lama puasa dan sebentar apakah pahalanya sama?

    ReplyDelete
  37. Enak ya pas dapat giliran fajar jam 9 pagi, maghrib jam 3 sore...he..he..puasanya cuma bentar, nggak terasa...

    ReplyDelete
  38. waaaah... makanya orang2 eropa banyak yang non muslim *bener nggak sih, CMIIW*

    ReplyDelete
  39. lha kalau puasa pas tiba saat musim panas, bisa 19 jam booo, tapi kalau dah niat sih nggak masalah kok, pernah nyahur utang puasa pas musim panas soalnya, terus khan ada lagi tuh yg lebih berat, pernah ada blogger yg mengeluh ttg bingungnya mereka menentukan waktu Imsak dan Maghrib karena di negara tempat tinggal mereka ada saat di mana matahari selama 3 bulan bersinar terus selama 24 jam dan 3 bulan nggak ada matahari, hayooo piye jal ?

    ReplyDelete
  40. alahualam, entah maksudnya yang pasti demi kebaikan manusia juga :)

    ReplyDelete
  41. pokoke kalo bulan puasa ntar jatuhnya summer, aku mau ngacir ke indo. beraaaat bo sahur jam 3 subuh, bukanya jam 10 malam. ah tapi kayaknya msh sanggup.beda 2 jam doank ama buka hari pertama, jam 8

    ReplyDelete
  42. wah, lumayan nih berita postingannya bisa buat belajar ilmu geografi untuk anak SD :D

    ReplyDelete
  43. muantab nih artikel, inspiration bgt

    ReplyDelete
  44. wh,kta dosen ku,puasa kmrn enk diswedia..cz cuma bentar,hehe..tp nanti klo udh juni ya gak enk bnget dswedia,hehe

    ReplyDelete

Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.

Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).

Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.

Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)