Yang Katanya Pengayom Rakyat Itu...
Di berbagai media massa entah itu media elektronik maupun media cetak kita biasa melihat banyak kejahatan yang muncul sebagai headline. Penculikan anak adalah salah satunya kejahatan yang termasuk di dalamnya. Hati orang tua mana yang rela melihat putra putri kesayangan yang mereka rawat dengan penuh kasih sayang dari lahir, kecil hingga tumbuh besar mengalami penculikan?
Kemaren kebetulan di sebuah tayangan reality show yang tayang di TransTV tentang upaya pencarian terhadap seseorang, 'termehek-mehek'. Tayangan yang rating acaranya sedang populer saat ini menampilkan kisah penculikan seorang anak gadis berusia 5 tahun yang terjadi di stasiun kereta api Jakarta Kota. Anak kecil tersebut diculik segerombolan preman di kawasan stasiun tersebut, dan lantas dijadikan pengamen cilik.
Terlepas dari adanya kemungkinan bahwa acara reality show adalah tayangan yang sudah disesuaikan dengan naskah skenario sutradara sebelumnya (tapi saya menduganya ini benar-benar real life story), namun disini saya hanya mengambil kesimpulan berdasarkan apa yang ditampilkan pada acara termehek-mehek episode 27 & 28 September 2008. Bahwa kejadian ini nyata dan ada disekitar kita. Penculikan anak yang kemudian dijadikan sebagai anak jalanan dan pengamen jalanan demi keuntungan satu pihak.
Begini sinopsis ceritanya. Empat bulan yang lalu seorang klien yang merupakan suami istri kehilangan anak gadisnya yang berusia 5 tahun. Indira nama anak tersebut. Si anak hilang di stasiun Jakarta Kota waktu ayahnya sedang membelikan air minum untuk Indira. Putus asa karena upaya pencarian tidak berhasil, suami istri tersebut minta bantuan tim termehek-mehek untuk mencarikan buah hatinya yang hilang tersebut.
Dengan ketekunan dan kerja keras tim termehek-mehek akhirnya Indira berhasil ditemukan. Tim TransTV mengajak ayah Indira menemui seseorang yang biasa membuat sketsa wajah karena ayah Indira menaruh rasa curiga pada gerak-gerik salah seorang yang berada didekatnya waktu di stasiun adalah pelakunya. Kemudian dengan keberanian tinggi tim TransTV berhasil menembus wilayah kekuasaan para preman stasiun tersebut lewat bantuan informan yang baik hati, meskipun sempat mendapat ancaman dari para preman di kawasan stasiun tersebut.
Akhirnya, dengan perjuangan keras Indira berhasil ditemukan di sebuah rumah (tempat penampungan anak jalanan yang dijadikan ladang mencari keuntungan satu pihak) dengan gerbang tinggi dan dijaga oleh seorang preman berwajah sangar. Untuk merebut sang anak tersebut tim mesti berjuang melawan sang penjaga galak tersebut. Syukurlah anak kecil yang seharusnya masih menikmati masa-masa indah itu kembali ke pangkuan kedua orang tuanya.
Jadi bila di jalan kita melihat anak kecil yang menjadi pengamen jalanan dan peminta-minta, bukan tak mungkin bahwa mereka pun adalah hasil kejahatan yang serupa dengan Indira, yaitu penculikan anak dengan tujuan keuntungan ekonomi satu kelompok semata.
Dimana posisi polisi sebagai pengayom dan pelindung rakyat? Ini yang membuat saya heran sekaligus bingung bercampur kesal... Hmmm.... Ah basi,.... Yang bisa menembus ke dalam kejahatan sistematik macam ini biasanya tim dari televisi biasanya.... Ada banyak reportase dengan candid camera yang berhasil mengendus praktik-praktik kejahatan dimana polisi masih tertinggal jauh dibelakang.....
Ah seandainya polisi bisa bertugas merangkap wartawan ya.... Hewhewhew....
Gambar dari sini
Gimana kalo kita nyulik blogger yang masuk kategori young mother-mother
ReplyDelete:D
@ kyai slamet : maksudnya nyulik ibu-ibu segar???? hehehehe... ah....
ReplyDeletenang, kasus ijazah bodong yang diungkap metropolis jawa pos ituh juga semakin memantapkan posisi polisi! posisinya dimana? maksudnya.....
ReplyDeleteayo nang, kita ungkap kasus yuk..... secara blogger gitu lho....
eh, kon iku lulusan ITS atau UTS? kalo UTS berarti ijazahmu PLASU :D
@ kyai slamet : ITS pak.. haha....
ReplyDelete"Ah seandainya polisi bisa bertugas merangkap wartawan ya...."
ReplyDeletejangan dong.. ntar wartawan ga punya kerjaan dunk.. ha2
Selamat Idul Fitri 1429 H
Minal Aidin Wal Faidzin
Mohon maaf lahir dan batin
kita saling memaafkan di hari yang fitri
Polisi jaman sekarang kerjaanya banyak nang..*giggling*
ReplyDeleteKinerja bapak2 pulisi emang blom 'ideal' menurut pandangan banyak orang. apalagi bapak-bapak POLANTAS, mereka paling sering jadi bahan cibiran orang.
ReplyDeleteSelamet Idul Fitri Oom Anang
Mohon Maap Lair batiiiiin,...
polisi juga manusia,...
ReplyDeletepunya....????
traficking kayaknya emang sedang marak..hati hati yg punya anak,hi..hi..
ReplyDeletesaya lagi sibuk masss :D
ReplyDeleteSeperti biasanya,mas. Polisi kerjanya keliling menghabiskan bensin sambil cari "mangsa", berteduh di pos polisi, dll. Tapi kalo kasus penculikan ya mestine masyarakat saling menjaga dan mempaerhatikan. Lha wong yang diperhatikan orang dewasa yang melanggar peraturan.
ReplyDeleteaku malah baru tahu kalau ada modus penculikan anak gini ...
ReplyDeleteaku jangan diculik juga
ReplyDeleteWah ketahuan... Mas anang senengane nonton termehek-mehek.. He2x... Gak daftar ta mas? Nggolek i sopo ngunu... Hi..hi... Wes miris juga kalo mikir kinerja para polisi.. Semoga makin lama makin baek kinerjanya...Amien
ReplyDeleteAku terheran-heran ada acara tv termehek-mehek..
ReplyDeletekayaknya perlu jadi reporter tv juga intel biar lebih hot endus kejahatan
ReplyDeletesedih banget klo ngliat anak2 korban penculikan. mangkanya para ortu juga harus selalu waspada dan jangan putus berdoa supaya selalu dijauhkan dari niat jahat orang2 di sekitarnya. polisi kan juga manusia, ga bisa terlalu diharapkan. berharap dan berlindunglah selalu pada Tuhan karna Dia yang Maha Segalanya.
ReplyDelete*walah malah ceramah* :P
walah..
ReplyDeletebloger yang satu ini demen juga toh ama yang namanya termehek-mehek....
herannya lagi, setelah ada bukti-bukti seperti itu koq sepertinya adem ayem aja. ga ada follow up gitu...
acaranne termehek-mehek??
ReplyDeletedisini malah ngeri lagi anak hilang trus ditemukan dlm kondisi maayat yg menngenaskan, ah...berat mo nulisnya.
oya, saya juga nonton tuh malam minggu...
ReplyDeleteprihatin memang, mempekerjakan anak dibawah umur apalagi dengan cara menculik.
Tapi gak usah heran mas, polisi sekarang banyak yang takut sama pereman.
sedih juga melihat kenyataan bahwa kekerasan terhadap anak tidak serius di berantas oleh pihak yang berwajib, saya berharap kita saja langsung turun tangan klo perlu dengan kekuatan kita sendiri.
ReplyDeleteItulah mengapa Kapolri yang baru akan menambah kuantitas Opas (polisi maksudnya). Ini kunjungan balasan kang Anang. maturnuwun ....
ReplyDeletetapi emang acaranya bagus banget, terkadang membuat sampai terharu banget
ReplyDeletewaw... tapi sy ndak sempat liat ;D
ReplyDeletegimana kalo blogger jadi polisi n wartawan kayak mas anang ini pinternya luar biasa..
ah susah jg...kalo kita jd polisi juga pasti males2an kerjanya...secara gaji kecil, yg diurus banyak..belom anak bini yg jg kelaperan dirumah.
ReplyDeletebtw nang, met hari raya idul fitri yaah
Sekali lagi karena uang ... Coba kalo negara kita ini kaya raya, pasti deh ga bakal seperah ini
ReplyDeleteEh bener lho, polisi takut ama preman! Seorang kawan pernah melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana seorang polisi hormat dengan takzimnya kepada seorang dedengkot preman dari wilayah indonesia timur. Bahkan hanya mobil si preman yang bisa melewati pagar paha pak pol. Kejadiannya pas lagi rame2nya kantor kpu gara2 pejabat kpud yang bodoh gak bisa berhitung surat suara.
ReplyDeletebarusan kemaren nonton temehek2 di tv ada anak yg diculik dijadikan pegamen di kereta..kasian, makanya kalo punya anak jangan dibiarin sendirian biar udah sd juga...
ReplyDeleteSusah juga ya klo ngandalin polisi... Soalnya jumlah mereka kan gak sebanding dengan jumlah penduduk. Seharusnya anak2 emang dijaga orang tuanya baik2, jangan dibiarin keliaran di jalanan
ReplyDeleteiya mas saya juga suka bingung, di tv kan sering ada acara seperti itu, dan juga ada yang penjahatnya diwawancara, kenapa polisi gak ikuta investigasi aja ya? kan si penjahatnya bisa langsung ditangkap.. ah.. mungkin ini kode etik profesi wartawan ya?
ReplyDeleteSaya rasa itu hanya masalah kemauan saja...
ReplyDeleteArtinya polisinya.......??? Hmmmmm..
Jujur saya gak baca postingnya karena buru2 warnet dah mo tutup. :)
ReplyDeleteCuma mo ngucapin met lebaran. Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir batin ya...
kita akan dipakasa mendengar ratusan alasan kenapa kepolisian tidak sigap terhadap masalah sindikat perdagangan/penculikan anak ini. Oleh siapa lagi kalau gak oleh Kadiv Humas mabes Polri
ReplyDeleteYah, kek gitu dipercaya, nang
ReplyDeletekenapa mesti anak2!
ReplyDeletekenapa nggak bapak2 or orang tua!
atau mungkin remaja!
wkekekekekeek!
aduuuuh serem banget ngebayangin anak sekecil itu diculik, lalu dijadiin pengamen/pengemis.
ReplyDeleteiya ya..kok wartawan lebih jago ya. kayak ayam tiren. stasiun tv duluan tuh yg ngebahas
ay oooo datang
ReplyDeletekita jgn nyalahin polisi terus dong...ortu indira knapa gak lapor polisi klo anaknya ilang?tugas polisi bejibun apalg di ibukota,polisi bukan peramal.masyarakat hrs realistis dong jgn bisa komen n nyalahin melulu,omong emang plg gampang,cb bayangin klo ga ada polisi wah..jd apa negara ini,hargailah jasa mreka n gajinya ga gede kok setau saya n mreka ga ada istilah libur,kerja 24 jam n ga ada gaji lembur...kita masyarakat marikerjasama dgn polisi berantas kejahatan
ReplyDeleteBetul tuch..polisi emang byk kerjaannya n gajinya kecil buat bli susu anak kagak cukup...
ReplyDeleteserem banget hiks..
ReplyDeleteserem banget
ReplyDeleteMas anang kangen nih baca artikel di sini .. jangan lupa kunjungi balik juga blog saya ya .. ;-) smoga kita smakin akrab aja he he he he
ReplyDeleteSaya menemukan Artikel hebat di wibesite ini jadi ingin coba Tipsnya. Semoga berhasil
ReplyDeleteArtikel Menarik terutama Infonya, boleh dicoba. Salam sukses
ReplyDeleteTerimaksih untuk Tulisan yang bermanfaat dan menambah wawasan. Wajib dicoba. Salam sukses
ReplyDelete