Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online ini bisa anda kunjungi di http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikenal dengan sebutan KBBI terbit pertama 28 Oktober 1988 saat Pembukaan Kongres V Bahasa Indonesia. Sejak itu kamus tersebut telah menjadi sumber rujukan yang dipercaya baik di kalangan pengguna di dalam maupun di luar negeri. Setiap ada permasalahan tentang kata, KBBI selalu dianggap sebagai jalan keluar penyelesaiannya. Selain muatan isi, KBBI memang disusun tidak sekedar sebagai sumber rujukan, tetapi menjadi sumber penggalian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta peradaban Indonesia. Oleh karena itu, rujukan tersebut kemudian semakin mengakar di dalam kehidupan berbahasa Indonesia walaupun upaya penyempurnaan isi tidak selamanya mengimbangi perkembangan kosakata bahasa Indonesia.
KBBI daring ini merupakan upaya penyediaan kemudahan akses terhadap Kamus Besar Bahasa Indonesia di manapun, kapanpun, dan siapapun selama dapat memanfaatkan jaringan teknologi informasi dan komunikasi.
Pangkalan data KBBI daring ini diambil dari KBBI edisi III. Pemutakhiran dan penyempurnaan isi KBBI sedang dilakukan dan akan diterbitkan dalam edisi IV tahun ini. Tampilan antarmuka KBBI daring sengaja didesain dalam bentuk sederhana agar pengguna tidak menemukan kesulitan dalam penggunaan kamus ini.
Saran dan kritik Anda silakan kirimkan kepada Pusat Bahasa.
Jakarta, 4 Februari 2008
Dr. Dendy Sugono
Kepala Pusat Bahasa
Saya cukup prihatin atas semakin lunturnya budaya berbahasa Indonesia yang baik dan benar di sekitar kita dewasa ini. Tayangan televisi makin jauh dari penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan benar. Lingkungan pun mengajarkan bahasa yang lebih luwes dan lebih 'gaul'. Bahasa juga akan semakin gaul seiring berjalannya waktu. Dan bahasa gaul pun semakin menjadi-jadi. Apalagi kini ada satu aliran bahasa gaul lagi setelah bahasa gaul terbitan Debby Sahertian, apalagi kalau bukan bahasa gaul Cincha Lawrah (baca: Cinta Laura) penggila cuna syusyi (baca : tuna sushi) yang paling tidak suka saat sedang ujan, becek, gak ada ojek.
Memang sih bahasa selalu berkembang mengikuti jalannya perkembangan budaya dan peradaban manusia. Tapi rasa kangen terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar itu selalu ada tentunya... Melihat mundur ke masa 1980-an saat film-film nasional menerapkan bahasa Indonesia yang bisa dikatakan cukup baku dalam penggunaan istilah-istilah bahasa Indonesia. Sangat jauh beda dengan tayangan televisi saat ini yang mencekoki anak-anak muda kita dengan bahasa gaul yang gemar membolak-balik susunan kata dan mencampuradukkan makna yang terkandung padanya. Lama-kelamaan bahasa yang baik dan benar hanya bisa ditemui dalam skripsi dan bentuk-bentuk tulisan ilmiah lainnya, bukan begitu? haha
Gaul identik dengan kemajuan, dan sebaliknya jika tidak gaul maka lekat dengan kekolotan dan ketinggalan jaman serta mengalami keterbelakangan. Hari gini gitu loh....! Yeee... Sekarang hari sabtu! Emang hari gini, gelasa, gabu, gamis, gumat, gabtu, ginggu?
wah asik nih, kadang2 masih suka nemu kata2 yang ga kumengerti, jadi yg kyk gini nih cukup membantu..
ReplyDeletematur nuwun mas anangku, langsung meluncur ke pusat bahasa.
ReplyDeletehehehe temanku ngeluh juga tentang bahasa....katanya dirumah anaknya dibiasakan untuk menggunakan bahasa baku Indonesia....tapi begitu masuk ke sekolah bahasanya hancur....si anak ini lebih suka bahasa gaul daripada bahasa yg mengikuti grammar
ReplyDeleteakhirnya, masih sepi juga komennya, aku yang keempat, semoga!
ReplyDeleteHIDUP BAHASA INDONESIA!!!
BAHASA INDONESIA gitu laaawwhh!!!!!!
bahasa Indonesia itu bagus banget gitu deh...
percaya nggak sih laawh???
gue tu ya, paling sukkak ama bahasa indonesia, seperti sekarang ini nih...
wah salut2. dari dulu saya butuhkan kamus ini...
ReplyDeletetapi baru sekarang ada...
yah semoga makin bermanfaat
btw koq blog di WP di suspend bro?
ada afa?
Thanks info-nya mas Anang...
ReplyDeleteLangsung gwa bookmarks nich...
waahh...aku mah jarang gunain bahasa indonesia yg baik dan benar
ReplyDeletehahahhaaaaaaaa ngakak aku cinta laura cuna susyi naek ojeg
ReplyDeleteAku mulai gak suka eh dengan kata "secara". Aneh menurutku
Kok banyak yang ngefans ama cara bicaranya cincha lawrah ya? cangan-cangan shuka shama cincha lawrah lagi?
ReplyDeleteTerima kasih buat info-nya.
ReplyDeleteGimana kabarnya ?
Sehat2 saja khan ?
Saya dua hari agak meriang nih :)
wah info yg sangat berguna bagi nusa dan bangsa cak...
ReplyDeleteteruslah ngeblog dengan bahasa yg baku ya cak, jgn terbawa2 arus yg lain :p
Suwun Nang...iki informatif dan berguna gae aku
ReplyDeleteIstilah gaul itu apik, memperkaya khazanah kosakata.
ReplyDeleteYang aku anggap kurang enak itu tatabahasa yang salah. Misale ya itu... penggunaan 'secara' untuk konjungsi sebab akibat.
Tapi mungkin tatabahasa juga harus berkembang ya?
Saya masih menunggu kamus bahasa gaul Anangku.
ReplyDeletemantabs... thanks buat sharingnya...
ReplyDeleteWOW! KEREEEN!
ReplyDeletetapi ak mau nanya, website kamus indonesia-indonesia dmn sih? absnya ak ad PR d suru tulis artinya bhs indonya apalah!
ada yang tau?
matur nuwun mas infox. kadang bingung mo cari arti kata versi KBBI. Mo beli kamusx mahal pisan euy..
ReplyDeleteGanbatte ne!!
terima kasih mas anang...
ReplyDeletesaya udah lama nyari2 kamus besar bahasa Indonesia.
akhirnya ada versi onlinenya juga :)
Bahasa itu hidup, dia tumbuh, berkembang dan suatu saat mati. Bahasa sekarang yang dianggap nyeleneh keluar dari aturan, kosakata atau tatabahasa, suatu saat akan dianggap sebagai bahasa yang baik dan benar, begitu seterusnya berlanjut terus.
ReplyDeleteTerimakasih atas linknya.
Saya kira itu kamus besar dan online ternyata kamus dibeli didunia nyata yah mas,terima kasih sudah berbagi semoga bermanfaat.
ReplyDeletekeren abiez..........tausiah
ReplyDeletewah bisa banyak tau dong ttg bahasa kita. minimail gaya bicara bs diubah juga Rokok Herbal
ReplyDeletemantap lestartikan budaya berbahasa indonesi yang baik dan benar thanks bro.....
ReplyDeletewah memang perlu banget tuh kamus bahasa indonesia kan semuanya ada di sana apalagi kalaw kumplit mas?
ReplyDelete