Sticky Message Board
Tutorial Cari Uang
Spesial Ramadhan
Peta dan Panduan Jalur Mudik 2011 Jawa Bali Sumatera
Sudahkah Anda Membayar Zakat Fitrah ??
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1432 H
Menjemput Ramadhan
Menunggu Waktu Berbuka
Iklan Sirup Ramadhan
Ritme Puasa Anak Kos
Waktu Puasa Berbeda
Ngabuburit
Kenapa Harus Ngakali Rasa Haus dan Lapar ?
Rating Acara Tertinggi Selama Bulan Ramadhan
Uang Baru dan Lebaran
Sandal Syahid
Sudahkah Anda Bersabar ?
Sudahkah Anda Bersyukur ?
Cek Arah Kiblat dengan Google Earth
Friday, February 01, 2008
Mahasiswa Mengamuk
MEMECAHI KACA KAMPUS SENDIRI
Karena Tak Terima Rekan Mereka Terkena Drop Out
Itulah kenyataan yang tengah terjadi di sekitar kita, yang bisa kita saksikan melalui seorang pewarta yang sedang menuturkan kalimat hangat yang berisi informasi pada sebuah acara berita di televisi itu. Berita tentang meninggalnya mantan presiden Soeharto yang silih berganti menghiasi layar selebar 14 inch di kosku itu tiba-tiba berlanjut dengan drama sadis yang dilakukan oleh beberapa orang mahasiswa bertopeng yang masing-masing membawa sebatang kayu besar dan beberapa buah batu di tangan. Muka mereka diselimuti kain penutup mulut dan hidung, bukan untuk demo membisu diam dan mogok makan, tapi sekadar menutupi raut wajah innocent mereka agar terhindar dari terungkapnya jati diri mereka sesungguhnya.
Berang karena keputusan Rektor Universitas Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Nommensen Medan yang menskorsing dan men-drop-out 16 mahasiswa yang melakukan pelanggaran tentang mahasiswa senior yang tidak boleh ikut serta dalam acara ospek itu, lantas mahasiswa bertopeng tadi menjadikan kaca-kaca di lingkungan kampusnya dan papan-papan pengumuman sebagai sansak pelampiasan emosi dan kesal yang memuncak menjebol nalar dan logika jernih itu.
Sungguh sebuah perbuatan konyol bin lucu penuh humor dadakan yang tersaji manakala melihat mahasiswanya menghancurkan sendiri fasilitas kampus yang seharusnya mereka nikmati untuk mendapatkan secercah harapan masa depan lewat ilmu yang mereka dapatkan di kampus itu.
Bahkan sang dosen yang merupakan wakil orang tua dan pendidik mereka di kampus itu pun tak luput dari sasaran. Nyaris saja bogem mentah dan luncuran sabetan kayu itu mendarat ke wajah sang bapak dosen yang sedang mencoba menenangkan dan meredam gemuruh emosi mereka. Sungguh keterlaluan...
Apa toh yang sebenarnya terlintas di pikiran mereka itu? Beginilah kalau rasa marah merajalela dan bersinggasana di dalam jiwa yang telah terbakar api emosi itu. Emosi memang kadang melenakan akal sehat... Karena musuh paling nyata manusia adalah dirinya sendiri. Bagaimana menahan nafsu emosi dan amarah agar tidak menyebabkan kehancuran dan bisa berfikir lebih tenang...
Berarti sudah saatnya menambah 4 tipe mahasiswa itu dengan satu jenis lagi yaitu tipe mahasiswa anarkis, hehe... Tapi jangan tunjuk hidung saya!! Saya mantan mahasiswa baik-baik.
Karena Tak Terima Rekan Mereka Terkena Drop Out
Itulah kenyataan yang tengah terjadi di sekitar kita, yang bisa kita saksikan melalui seorang pewarta yang sedang menuturkan kalimat hangat yang berisi informasi pada sebuah acara berita di televisi itu. Berita tentang meninggalnya mantan presiden Soeharto yang silih berganti menghiasi layar selebar 14 inch di kosku itu tiba-tiba berlanjut dengan drama sadis yang dilakukan oleh beberapa orang mahasiswa bertopeng yang masing-masing membawa sebatang kayu besar dan beberapa buah batu di tangan. Muka mereka diselimuti kain penutup mulut dan hidung, bukan untuk demo membisu diam dan mogok makan, tapi sekadar menutupi raut wajah innocent mereka agar terhindar dari terungkapnya jati diri mereka sesungguhnya.
Berang karena keputusan Rektor Universitas Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Nommensen Medan yang menskorsing dan men-drop-out 16 mahasiswa yang melakukan pelanggaran tentang mahasiswa senior yang tidak boleh ikut serta dalam acara ospek itu, lantas mahasiswa bertopeng tadi menjadikan kaca-kaca di lingkungan kampusnya dan papan-papan pengumuman sebagai sansak pelampiasan emosi dan kesal yang memuncak menjebol nalar dan logika jernih itu.
Sungguh sebuah perbuatan konyol bin lucu penuh humor dadakan yang tersaji manakala melihat mahasiswanya menghancurkan sendiri fasilitas kampus yang seharusnya mereka nikmati untuk mendapatkan secercah harapan masa depan lewat ilmu yang mereka dapatkan di kampus itu.
Bahkan sang dosen yang merupakan wakil orang tua dan pendidik mereka di kampus itu pun tak luput dari sasaran. Nyaris saja bogem mentah dan luncuran sabetan kayu itu mendarat ke wajah sang bapak dosen yang sedang mencoba menenangkan dan meredam gemuruh emosi mereka. Sungguh keterlaluan...
Apa toh yang sebenarnya terlintas di pikiran mereka itu? Beginilah kalau rasa marah merajalela dan bersinggasana di dalam jiwa yang telah terbakar api emosi itu. Emosi memang kadang melenakan akal sehat... Karena musuh paling nyata manusia adalah dirinya sendiri. Bagaimana menahan nafsu emosi dan amarah agar tidak menyebabkan kehancuran dan bisa berfikir lebih tenang...
Berarti sudah saatnya menambah 4 tipe mahasiswa itu dengan satu jenis lagi yaitu tipe mahasiswa anarkis, hehe... Tapi jangan tunjuk hidung saya!! Saya mantan mahasiswa baik-baik.
40 comments:
Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.
Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).
Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.
Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
mahasiswa kok ngamuk... jarene kaum intelektual??
ReplyDeletewah, parah juga tuh mas anang kalo mahasiswa dah main kekerasan kayak preman. kandidat intelektual mestinya lebih mengedepankan wacana keilmuan ketimbang berantem. kenapa ndak nglawan chris john ajah, halah.
ReplyDeletenamanya juga mahasiswa mas... hehe..
ReplyDeletetp ada segi positifnya mas, jadi tau kalo pemuda indonesia itu rata2 petarung... jadi ga perlu takut kalah orang kalo diserang amerika.. palingan kalah teknologi perang..
Ahk..mahasiswa bisanya ngamuk aja, apa bedanya sama preman pasar...percuma orang tuanya bayarin kuliah mahal2 mending jadi jagoan di pasar aja sana...
ReplyDeleteemang ga bisa didiskusikan...??
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteparah banget ya cak, aku juga nonton di tv waktu itu, miris ngliatnya, mereka punya otak tapi sayang ga dipake..sayang banget...mending dibuang ke tong sampah aja..... *btw, kok ada yg numpang iklan nih cak hehehe
ReplyDeleteyap mereka tidak pernah mikir uang siapa yg mereka gunakan untuk kuliah
ReplyDeleteMahasiswa...
ReplyDeleteSelalu begitu. Idealis. Wajar, karena mereka memang hidup dalam alam dan lingkungan kecil yang dikondisikan secara ideal. Biasanya idealisme-nya perlahan-lahan luntur ketika dihadapkan pada dunia nyata.
huhuhu ....
ReplyDeletemahasiswa masih suka anarkis ....
ampun di..je ...dahhhh
cuma bisa prihatiiiinnn....tapi ummm..mungkin perlu juga dibangun sasana tinju atau wrestling di kampus2 sehingga bakat2 itu bisa tersalurkan dng benar.
ReplyDeletemahasiswa skrg banyak (gak semua)yg gak punya akal sehat, merasa selalu dipandang sbg kaum tinggi dgn intelektualnya tapi gak berbudi pekerti baik, dan parahnya pula, pengecut !
ReplyDeletedosennya jg kurang wibawa.....hajar aja mestinya pada mahasiswa yg spt itu....
Mahasiswa, "DAHULU , KINI , NANTI = BELAJAR !"
ReplyDeleteKalo udah anarkis itu berarti oknum, ya bagaimanapun juga harus diproses secara hukum.
Namanya sedang marah, pasti akal sehatnya gak dipakai, barang apa yang di depannya jadi sasaran... :D
ReplyDeleteCuma, mereka itukan manusia yang pintar dan berilmu, sepertinya gak pantas berbuat anarki kek gitu :D
eh, hubungan mahasiswa ngamuk mecah kaca disini sama pak harto meninggal apa ya...
ReplyDeletewelaa mahasiswa saiki gampang nesu ik.. ;p
ReplyDeletelha seng (MAHA)SISWA wae ngasih contohnya gituan, yo jadinya biasa kalau akhirnya adik adik didiknya niru...jan sesuatu yang sangat DISAYANGKAN...
ReplyDeletemahasiswa itu harusnya belajar dan jadi panutan, lha ini koq jadi kayak preman... parah!!!
ReplyDeleteBegitulah mahasiswa, anak muda, darah muda, masih menggelehak penuh emosi. Ibaratnya di senggol dikit saja nggak bisa.
ReplyDeleteTapi saya sealiran sama mas Anang lho, mantan mahasiswa baik2.
solidaritas yang sangat tinggi.. sayang diekspresikan dengan cara yang kurang terpuji..
ReplyDeleteItu pasti di kampus kerjanya bolos, yg kerjanya nongkrong di kantin sambil berwacanaaa trs (but no action!).
ReplyDeleteturut berdukacita :(
ReplyDeletejimmy berkata...
ReplyDeletesolidaritas yang sangat tinggi.. sayang diekspresikan dengan cara yang kurang terpuji..
setuju sama Jimmy! tp sadis jg ya...sampe nonjok dosen. serem ih. untung bapak saya bukan dosen.
Mantan mahasiswa baik2?Jangan2.....
ReplyDeleteHehehe...Salam kenal mas Anang.
ouh....mantan mahasiswa baik2 yak?
ReplyDeleteHm...
ReplyDelete(* Cuma bisa geleng2 kepala... *)
Sejak kapan Mas Anang kritis dan menghakimi mahasiswa, dan tidak kritis terhadap mantan presiden? Ataukah harus menunggu mahasiswa2 itu mati dahulu?
ReplyDeleteTiap orang pasti punya kekurangan. Sudahlah, biarkan pengadilan Tuhan yang menentukan salah betulnya tindakan mereka :P
loooooh siapa2 yang ngamuk?????
ReplyDeleteantobilang sama leksa sama tikabanget sama pengki yaaaaah????????
Wahai kalian mahasiswa seluruh Nusantara. Janganlah kau saling menghajar satu sama lain
ReplyDeleteDamai itu ............
.......................
........................
Byar-Pet (Njegglek)Lampu mati di Malam hari
Inilah hasilnya penerapan demokrasi yang kebablasan.
ReplyDeleteKalo dulu terlalu dikekang, kalo sekarang terlalu bebas, jadinya ya gini ini malah rusuh.
Pemerintah harusnya lebih tegas dalam menindak para pelaku kerusuhan ini. Tentukan perbedaan perusuh dan pendemo.
Mbok yo nyadar, segera lulus dan membangun negeri ini.
ReplyDeletewah di tmpatku ga ada tuh acara begituan (kota kecil lom ada kampus) xixixi
ReplyDeletekalo mahasiswa saja yg sering disebut kaum terpelajar udah bertindak seperti itu lah gimana nasib bangsa kita yg nantinya berada di tangan mereka..
ReplyDeleteah, mudah2an aja masih ada mahasiswa baik -spt Mas Anang- yg bisa lebih rasional dalam bertindak..
Mahasiswa yang hanya berbuat anarkis pada kampusnya dibahas seperti penjahat yang tidak pantas dimaafkan, tetapi pemimpin yang pernah membunuh, membodohi, dan menrampas hak2 rakyatnya, Anda katakan harus kita maafkan.
ReplyDeleteSungguh aneh.
Kalo kamu memang tipe orang yang seperti pada post-mu mengenai Soeharto , seharusnya tidak membahas perbuatan mahasiswa ini dong. Nanti fitnah lho. Udah maafin aja. Maafin lah. Kan semua orang punya kesalahan.
jadi miris baca postingan ini.......
ReplyDeletebuat malu aja bisanya...
ReplyDeletehahaha... biasalah mahasiswa.. khan masih belum punya jati diri... hehehe...
ReplyDeleteeh, nang, blogmu lumayan merepotkan, soalnya kalau mau kommen musti klik 2 kali halaman...
can you fix that???
kok mahasiswa pikirannya ga panjaaaang seperti jalan tol :p
ReplyDeleteMemalukan ih. Kacau deh..
ReplyDeletewuehehehe...terlalu bersemangat tuh.
ReplyDeleteSayang semangatnya dipake hanya untuk hal2 seperti itu. coba kalo dipake buat belajar kuliah, atau kegiatan bermanfaat lain.....
gak patut di contoh, mau jdi pelajar ato penghajar sih??
ReplyDelete