Sticky Message Board
Tutorial Cari Uang
Spesial Ramadhan
Peta dan Panduan Jalur Mudik 2011 Jawa Bali Sumatera
Sudahkah Anda Membayar Zakat Fitrah ??
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1432 H
Menjemput Ramadhan
Menunggu Waktu Berbuka
Iklan Sirup Ramadhan
Ritme Puasa Anak Kos
Waktu Puasa Berbeda
Ngabuburit
Kenapa Harus Ngakali Rasa Haus dan Lapar ?
Rating Acara Tertinggi Selama Bulan Ramadhan
Uang Baru dan Lebaran
Sandal Syahid
Sudahkah Anda Bersabar ?
Sudahkah Anda Bersyukur ?
Cek Arah Kiblat dengan Google Earth
Monday, January 09, 2012
Mitos Sesat tentang Matematika
Matematika adalah salah satu ilmu pasti yang wajib dipelajari di sekolah. Dari sekian survey yang diadakan bisa ditarik kesimpulan bahwa Matematika merupakan momok besar bagi para siswa. Kecenderungan terhadap hal ini memang menjadi salah satu tantangan besar, khususnya bagi para pendidik dan pengajar mata pelajaran yang berkaitan.
Pandangan masyarakat terhadap Matematika juga mengamini apa yang tersebut diatas. Hm.. Berbagai mitos sesat pun tumbuh dan mengakar kuat di benak kita semua. Tak terkecuali bagi para siswa.
Berikut ini blog biru akan mengupas beberapa mitos sesat Matematika yang harus kita tumpas bersama-sama:
Matematika adalah pelajaran yang sangat sukar.
Koreksi: Matematika tidaklah se-menakutkan seperti tersebut. Sulit atau tidaknya satu subjek pelajaran memang relatif. Sebagai contoh perbandingan antara Matematika SMP dengan pelajaran SMP lain. "Jika perbandingan sudut segitiga adalah 1:2:3 maka tentukan besar masing-masing sudut tersebut!" dengan "Sebutkan tiga tarian daerah Sulawesi Selatan". Dari dua soal tersebut secara rata-rata jika diujikan kepada siswa maka soal Matematika cenderung lebih banyak yang menjawab benar. Hal ini membuktikan bahwa jika pengetahuan dasar konsep bilangan dan perbandingan sewaktu SD sudah dikuasai maka langkah analisis dan menghitung akan cenderung lebih mudah dan mengasyikkan.
Banyak rumus yang harus dihafalkan.
Koreksi: Matematika bukanlah sekadar menghafalkan rumus. Roh dasar Matematika adalah pemahaman konsep dasar dan tidak semua rumus harus dihafalkan. Karena memang dari sekian daftar rumus dalam satu bab, sebagai contoh rumus di bab Trigonometri SMA, tidak semuanya harus dihafalkan. Cukup memahami konsep dasar trigonometri pada segitiga siku-siku, maka rumus-rumus yang lain akan muncul sendiri melalui pemahaman konsep dan pengembangan konsep. Atau dalam contoh yang lain, yakni konsep Bangun Ruang Sisi Lengkung SMP, hanya sedikit rumus yang dihafalkan konsepnya yaitu tentang luas Bangun Datar dan konsep volume yaitu luas alas kali tinggi, maka 90% rumus bangun ruang sisi lengkung mudah dikuasai.
Harus cepat dalam menghitung.
Koreksi : Memang satu hal ini yang menjadi mitos paling serius harus ditanggapi. Matematika memang berkaitan dengan hitung-menghitung seperti yang mutlak harus dikuasai waktu di SD dulu. Tapi menginjak SMP dan SMA hitung-menghitung hanyalah alat bantu untuk menemukan solusi pemecahan masalah Matematika. Proses analisis penalaran terhadap masalah atau soal sehingga bisa menemukan formula dan model Matematika lalu diselesaikan menggunakan konsep menghitung. Jadi peranan penalaran dan pemahaman konsep adalah satu hal yang menjadi titik berat dalam Matematika.
Matematika adalah ilmu abstrak, tidak jelas penerapannya dalam kehidupan.
Koreksi: Nah, mitos inilah yang menjadikan banyak orang 'emoh' terhadap Matematika dan mereka menganggap Matematika hanyalah pelajaran waktu di sekolah saja tidak bisa digunakan dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Jelas ini salah kaprah. Bagaimana tidak? Coba mari kita lihat dengan seksama bagaimana proses pembuatan jembatan jika tidak disertai dengan konsep hitungan Matematis yang kuat, maka konstruksinya tidak akan bertahan lama. Atau coba amati bagaimana komputer yang canggih itu bisa membantu manusia dalam berbagai aktivitas. Pada mulanya komputer tersebut ada karena Matematika. Coba tengok lagi, konsep-konsep Kimia, Fisika, Ekonomi semua bisa diciptakan menggunakan Matematika. Satu hal sederhana yang ada di Matematika SMA adalah penerapan Program Linear untuk menemukan solusi optimum terhadap permasalahan fungsi objektif. Jelas bahwa Matematika sangat erat bersinggungan dengan kehidupan sehari-hari.
Matematika itu membosankan
Koreksi: Matematika sangatlah menyenangkan bila kita sudah menjadikan Matematika menjadi salah satu alat untuk menemukan solusi terhadap sebuah permasalahan tertentu. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Matematika adalah mengubah permasalahan menjadi model Matematika sehingga bisa ditemukan solusinya menggunakan penalaran dan pemahaman konsep Matematika. Dalam proses penemuan jawaban dan solusi tidak terikat pada satu cara saja, melainkan ada banyak metode dan langkah penyelesaian yang bisa dikerjakan. Kalau pepatah bilang "Banyak jalan menuju Roma", rasanya ini cocok jika diungkapkan terhadap Matematika. Dalam proses menemukan jawaban, kita bebas memilih cara mana yang kita lakukan. Kita bisa melakukan manipulasi terhadap konsep dan metode sehingga bisa ditemukan langkah-langkah praktis yang biasa disebut CARA CEPAT atau TRIK SMART SOLUTION, misalnya. Nah, ketika berhasil menemukan cara cepat dari pengembangan konsep Matematika tentunya kita akan bangga dan menjadi lebih tertantang untuk menemukan cara-cara lain untuk menyelesaikan sebuah permasalahan Matematika. Bila sudah terlanjur asyik dengan Matematika rasanya sangat menyenangkan.
Jadi kata siapa Matematika itu sulit dan menakutkan? :)
Pandangan masyarakat terhadap Matematika juga mengamini apa yang tersebut diatas. Hm.. Berbagai mitos sesat pun tumbuh dan mengakar kuat di benak kita semua. Tak terkecuali bagi para siswa.
Berikut ini blog biru akan mengupas beberapa mitos sesat Matematika yang harus kita tumpas bersama-sama:
Matematika adalah pelajaran yang sangat sukar.
Koreksi: Matematika tidaklah se-menakutkan seperti tersebut. Sulit atau tidaknya satu subjek pelajaran memang relatif. Sebagai contoh perbandingan antara Matematika SMP dengan pelajaran SMP lain. "Jika perbandingan sudut segitiga adalah 1:2:3 maka tentukan besar masing-masing sudut tersebut!" dengan "Sebutkan tiga tarian daerah Sulawesi Selatan". Dari dua soal tersebut secara rata-rata jika diujikan kepada siswa maka soal Matematika cenderung lebih banyak yang menjawab benar. Hal ini membuktikan bahwa jika pengetahuan dasar konsep bilangan dan perbandingan sewaktu SD sudah dikuasai maka langkah analisis dan menghitung akan cenderung lebih mudah dan mengasyikkan.
Banyak rumus yang harus dihafalkan.
Koreksi: Matematika bukanlah sekadar menghafalkan rumus. Roh dasar Matematika adalah pemahaman konsep dasar dan tidak semua rumus harus dihafalkan. Karena memang dari sekian daftar rumus dalam satu bab, sebagai contoh rumus di bab Trigonometri SMA, tidak semuanya harus dihafalkan. Cukup memahami konsep dasar trigonometri pada segitiga siku-siku, maka rumus-rumus yang lain akan muncul sendiri melalui pemahaman konsep dan pengembangan konsep. Atau dalam contoh yang lain, yakni konsep Bangun Ruang Sisi Lengkung SMP, hanya sedikit rumus yang dihafalkan konsepnya yaitu tentang luas Bangun Datar dan konsep volume yaitu luas alas kali tinggi, maka 90% rumus bangun ruang sisi lengkung mudah dikuasai.
Harus cepat dalam menghitung.
Koreksi : Memang satu hal ini yang menjadi mitos paling serius harus ditanggapi. Matematika memang berkaitan dengan hitung-menghitung seperti yang mutlak harus dikuasai waktu di SD dulu. Tapi menginjak SMP dan SMA hitung-menghitung hanyalah alat bantu untuk menemukan solusi pemecahan masalah Matematika. Proses analisis penalaran terhadap masalah atau soal sehingga bisa menemukan formula dan model Matematika lalu diselesaikan menggunakan konsep menghitung. Jadi peranan penalaran dan pemahaman konsep adalah satu hal yang menjadi titik berat dalam Matematika.
Matematika adalah ilmu abstrak, tidak jelas penerapannya dalam kehidupan.
Koreksi: Nah, mitos inilah yang menjadikan banyak orang 'emoh' terhadap Matematika dan mereka menganggap Matematika hanyalah pelajaran waktu di sekolah saja tidak bisa digunakan dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Jelas ini salah kaprah. Bagaimana tidak? Coba mari kita lihat dengan seksama bagaimana proses pembuatan jembatan jika tidak disertai dengan konsep hitungan Matematis yang kuat, maka konstruksinya tidak akan bertahan lama. Atau coba amati bagaimana komputer yang canggih itu bisa membantu manusia dalam berbagai aktivitas. Pada mulanya komputer tersebut ada karena Matematika. Coba tengok lagi, konsep-konsep Kimia, Fisika, Ekonomi semua bisa diciptakan menggunakan Matematika. Satu hal sederhana yang ada di Matematika SMA adalah penerapan Program Linear untuk menemukan solusi optimum terhadap permasalahan fungsi objektif. Jelas bahwa Matematika sangat erat bersinggungan dengan kehidupan sehari-hari.
Matematika itu membosankan
Koreksi: Matematika sangatlah menyenangkan bila kita sudah menjadikan Matematika menjadi salah satu alat untuk menemukan solusi terhadap sebuah permasalahan tertentu. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Matematika adalah mengubah permasalahan menjadi model Matematika sehingga bisa ditemukan solusinya menggunakan penalaran dan pemahaman konsep Matematika. Dalam proses penemuan jawaban dan solusi tidak terikat pada satu cara saja, melainkan ada banyak metode dan langkah penyelesaian yang bisa dikerjakan. Kalau pepatah bilang "Banyak jalan menuju Roma", rasanya ini cocok jika diungkapkan terhadap Matematika. Dalam proses menemukan jawaban, kita bebas memilih cara mana yang kita lakukan. Kita bisa melakukan manipulasi terhadap konsep dan metode sehingga bisa ditemukan langkah-langkah praktis yang biasa disebut CARA CEPAT atau TRIK SMART SOLUTION, misalnya. Nah, ketika berhasil menemukan cara cepat dari pengembangan konsep Matematika tentunya kita akan bangga dan menjadi lebih tertantang untuk menemukan cara-cara lain untuk menyelesaikan sebuah permasalahan Matematika. Bila sudah terlanjur asyik dengan Matematika rasanya sangat menyenangkan.
Jadi kata siapa Matematika itu sulit dan menakutkan? :)
35 comments:
Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.
Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).
Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.
Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
intinya...semua pelajaran apapun tetap penting bagi kita
ReplyDeleteKalo kata orang jakarta, "iya menurut eloohh..."
ReplyDeleteMito's itu kan HP nya Master Dedy dan Master Romy Raphael
ReplyDeletematematika sukar dan sulit
ReplyDeletesukar = asu nglekar
sulit = asu njengkelit
thanks for your sharing.......!!!!!!
ReplyDeleteselama ini matematika tidak menjadi masalah bagi saya. mungkin karena saya hanya menggunakannya untuk keperluan umum sehari-hari...
ReplyDelete(yang penting bawa scientific-calculator, hehehe)
Unik juga ya kalau diperhatikan matematika itu. Ya mau apa dikata itu sudah jadi kurikulum. :)
ReplyDeleteaku suka matematika, makanya ketika memilih jurusan itu, pilihan terakhir ya statistika yang berhubungan erat dengan matematika.. Aku orangnya lemot kalau urusan hafal menghafal soalnya.. geografi, sejarah is DEDEL BANGET dah.. AU AH GELAP dah...
ReplyDeletemasih lebih ga suka kimia daripada matematika... hahahahaha
ReplyDeletetetep udah lulus UN..
ReplyDeleteaman :p
wuahhhh bkin pusing jg!!!
ReplyDeletethanks atas infonya!!!
matematika..
ReplyDeletesaya rasa proses seorang siswa menyukai matematika tergantung dari penyajian seorang guru tentang pelajaran ini.
membuat matematika terkesan fun dan asyik, akan mensugesti siswa bahwa matematika itu pelajaran yang fun, dan tidak menakutkan..
tugas seorang guru untuk menyajikan sebaik mungkin..
mantap kang :)
ReplyDeletemampir juga ya di blog saya
http://pe-haka.blogspot.com/
matematika itu menyenangkan gan..
ReplyDeletetapi menurut ane matematika gak sulit....dari pada pelajaran sejarah,,,,
ReplyDeletekunjung balik ya,,http://andri-ox.blogspot.com/
Luaar biasa....
ReplyDeletesalam persahabatan.. :D
memang benar matematika bukanlah sesuatu yang mesti ditakuti....
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteUntuk yg otaknya lebih menggunakan logika, matematika c menyenangkan.. tp klo yg lebih mengandalkan ingatan.. kayaknya matematika jadi menyebalkan ya.. ^^
ReplyDeleteCMIIW
http://caridolaryuk.blogspot.com/
ReplyDeleteOwwh gituh to...........?
ReplyDeletemakasih pak guru
ReplyDeletemantab.
ReplyDeletetob markotob....
ReplyDeletehmmm matematika, kenangan masa sekolah :D
ReplyDeleteJujur aja ane kurang suka sama matematika gan.. Hihihihih..
ReplyDeleteMatematika hanya butuh latihan dan pembiasaan....
ReplyDeleteMampir gan...
http://phak2.blogspot.com
memang bner matematika peljaran yg susah susah gampang juga
ReplyDeleteeventstreaming.co.id
ReplyDelete(http://eventstreaming.co.id/index.php/video)
aman ketika sudah lulus :))
ReplyDeleteoke, sippp
ReplyDeleteAkku bingung matematika,,akku pngen sekali bisa menguasai matematika,,tpi gmana caranya?? Sbntar lagi aku UN ,,matematika yg akku takutkan,,
ReplyDeletematematika pelajaran yang memacu kreativitas.....
ReplyDeletemakasih kaka2 sekalian atas infony
ReplyDeletedan sya juga punya blogger sya mohon mampir ya
http://hanyaingintah0.blogspot.com
salam kenal bos
ReplyDelete