Sticky Message Board
Tutorial Cari Uang
Spesial Ramadhan
Peta dan Panduan Jalur Mudik 2011 Jawa Bali Sumatera
Sudahkah Anda Membayar Zakat Fitrah ??
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1432 H
Menjemput Ramadhan
Menunggu Waktu Berbuka
Iklan Sirup Ramadhan
Ritme Puasa Anak Kos
Waktu Puasa Berbeda
Ngabuburit
Kenapa Harus Ngakali Rasa Haus dan Lapar ?
Rating Acara Tertinggi Selama Bulan Ramadhan
Uang Baru dan Lebaran
Sandal Syahid
Sudahkah Anda Bersabar ?
Sudahkah Anda Bersyukur ?
Cek Arah Kiblat dengan Google Earth
Sunday, May 11, 2008
Harga BBM Naik
Sudah merupakan isu nasional bahwa sebentar lagi, tepatnya awal bulan depan ini pemerintah akan menaikkan harga jual premium dan BBM di tanah air. Belum pasti berapa persen kenaikan harga seliter premium yang berpindah dari POM bengsin ke tangki kendaraan kita.
Hanya prediksi kenaikan harga antara 15-30% saja yang dilontarkan kepada masyarakat tentang kenaikan harga ini. Meskipun masih berupa prediksi, namun telah memicu beberapa kebutuhan pokok ikut melonjak naik. Hiks...
Sejak menjadi seorang motoris pada tahun 2002 hingga sekarang sudah beberapa kali mengalami kenaikan harga hohoho.. Mulai satu liternya seharga Rp 1810 menjadi Rp 2400 dan naik lagi menjadi Rp 4500. Dan kalau kenaikannya seperti yang telah diprediksikan tadi maka akan menjadi Rp 6000. Nyaris 4 kali lipat dari harga seliter bensin pada pertengahan tahun 2003. Hiks.. Pada saat itu jumlah rupiah segitu udah bisa buat ngojekin Surabaya - Trenggalek.
Sedihnya menjadi warga miskin yang semakin miskin dengan pemiskinan ini... Belum sempat menghirup napas akibat kenaikan harga yang bertubi-tubi dari berbagai kebutuhan pokok dan kenaikan harga BBM di masa lalu, kini mereka harus menerima kenyataan bahwa harga bensin kembali naik yang pastinya akan membuat warga kelas bawah harus bekerja lebih keras lagi untuk sekadar menyambung hidup di negeri gemah ripah loh jinawi ini.
Mengerikan melihat bagaimana efek naiknya harga BBM ini, bakal banyak warga miskin baru, pemecatan pegawai dan PHK karyawan dimana-mana.
Harga BBM naik sudah jelas akan mengatrol harga barang-barang kebutuhan lain ke tingkat yang lebih tinggi lagi.. Harga akan terkerek naik dan semakin tak terjangkau (lagi).. Hiks..
Dan saya tidak bisa membayangkan lagi ketika kelak BBM yang berasal dari fosil dan merupakan barang yang tak terbarukan ini nyaris hilang dan diperebutkan demi kepentingan di berbagai negara yang membutuhkannya. Harga melambung tak terkendali sampai tidak rasional lagi dan perang dunia tercipta. Hehehehe imajinasi liar saya yang melayang di kepala...
Semoga saja ada jalan lain untuk menghindari ini semua. Segera ditemukan bahan bakar pengganti BBM fossil ini sehingga bisa terbarukan lagi... Amin.. Tugas para peneliti dan ilmuwan nih... Dan untuk sementara ini yang perlu kita lakukan untuk menanggulangi efek buruk naiknya harga BBM antara lain adalah melakukan penghematan dalam penggunaan BBM sehingga kantong tidak cepat menipis.
Hanya prediksi kenaikan harga antara 15-30% saja yang dilontarkan kepada masyarakat tentang kenaikan harga ini. Meskipun masih berupa prediksi, namun telah memicu beberapa kebutuhan pokok ikut melonjak naik. Hiks...
Sejak menjadi seorang motoris pada tahun 2002 hingga sekarang sudah beberapa kali mengalami kenaikan harga hohoho.. Mulai satu liternya seharga Rp 1810 menjadi Rp 2400 dan naik lagi menjadi Rp 4500. Dan kalau kenaikannya seperti yang telah diprediksikan tadi maka akan menjadi Rp 6000. Nyaris 4 kali lipat dari harga seliter bensin pada pertengahan tahun 2003. Hiks.. Pada saat itu jumlah rupiah segitu udah bisa buat ngojekin Surabaya - Trenggalek.
Sedihnya menjadi warga miskin yang semakin miskin dengan pemiskinan ini... Belum sempat menghirup napas akibat kenaikan harga yang bertubi-tubi dari berbagai kebutuhan pokok dan kenaikan harga BBM di masa lalu, kini mereka harus menerima kenyataan bahwa harga bensin kembali naik yang pastinya akan membuat warga kelas bawah harus bekerja lebih keras lagi untuk sekadar menyambung hidup di negeri gemah ripah loh jinawi ini.
Mengerikan melihat bagaimana efek naiknya harga BBM ini, bakal banyak warga miskin baru, pemecatan pegawai dan PHK karyawan dimana-mana.
Harga BBM naik sudah jelas akan mengatrol harga barang-barang kebutuhan lain ke tingkat yang lebih tinggi lagi.. Harga akan terkerek naik dan semakin tak terjangkau (lagi).. Hiks..
Dan saya tidak bisa membayangkan lagi ketika kelak BBM yang berasal dari fosil dan merupakan barang yang tak terbarukan ini nyaris hilang dan diperebutkan demi kepentingan di berbagai negara yang membutuhkannya. Harga melambung tak terkendali sampai tidak rasional lagi dan perang dunia tercipta. Hehehehe imajinasi liar saya yang melayang di kepala...
Semoga saja ada jalan lain untuk menghindari ini semua. Segera ditemukan bahan bakar pengganti BBM fossil ini sehingga bisa terbarukan lagi... Amin.. Tugas para peneliti dan ilmuwan nih... Dan untuk sementara ini yang perlu kita lakukan untuk menanggulangi efek buruk naiknya harga BBM antara lain adalah melakukan penghematan dalam penggunaan BBM sehingga kantong tidak cepat menipis.
47 comments:
Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.
Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).
Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.
Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
pertamax...
ReplyDeletemangkin mahal xixixi...
iya, kalau bbm naik, semuanya naik. Ibu saya aja udah pusing banget mikirin lauk pauk. Sekarang lauk cepat habis waktu makan sore.
ReplyDeleteUdah ga cukup uang belanja. Soal beras sudah banyak yang diomplos, masak ada yang nyampuran beras pulen dengan pera sih.
Tapi masih untung ya .. saya masih bisa makan 3 x sehari, masih bisa minum susu, teh, beli makanan. *mode sedih*
sini beras jg udah mulai naek, tapi untung gak pake beras lokal jadi blm kerasa.
ReplyDeletebbm jg blm rame, yg pasti tol malah diturunkan (gak ngaruh soale jarang lewat tol sih)
imajinasi yang sangat bisa terjadi :)
ReplyDeleteseabad kebangkitan nasional, seabad penderitaan rakjat
ReplyDeleteSeharusnya kita membicarakan kenapa harga BBM naik, sedangkan kita memiliki sumur-sumur minyak yang tidak sedikit...! dari beberapa sumber yang saya baca, salah satunya dari www.kajul.org yang bisa bikin kita melek tentang BBM ini...silahkan baca sendiri artikel nya di http://www.kajul.org/EnergyBlogID.php?Art=20 mudah2an kita dapet kejelasan tentang BBM ini...
ReplyDeleteParah sekali ya nang..kalo gini caranya mending om naik sepeda aja dah hiks...
ReplyDeletematilah daku kalo naik..soal usahaku tergantung listrik... :( pengeluaran jadi bengkak penghasilan jalan ditempat malah drop karena krisis minyak PLN gak bisa full hidup 24 jam..damn
ReplyDeleteAwal dari semua ini, kesalahannya adalah kebijakan "subsidi bbm" masa pemerintah orba. Rakyat dimanjakan dengan harga bbm yang disubsidi, effect-nya baru sekarang ini. Buat pemerintah sekarang (dan mungkin juga pemerintah yad) menaikan harga bbm bak "simalakama", dinaikan diprotes, tidak dinaikan menjadi defisit apbn.
ReplyDeleteyang tak kalah mengerikan memang efek domino dari kenaikan harga BBM, harga semua barang kebutuhan naik, dan biaya pendidikan pasti naik lebih dahsyat lagi :(
ReplyDeletewalah. kalo BBM naik khan isa mempengaruhi sendi2 kehidupan yang lain tuh. termasuk buah pepaya disamping rumahku jadi ikut naik,he..he.. btw, minta kado apa mas?
ReplyDeletewew enak amat tuh yg pertamaxxx...
ReplyDeletewah diriku juga baru posting mengenai BBM...
Lagi-lagi pemerintah mau naikin BBM. alasannya untuk kesejahteraan rakyat dan mengurangi "Keenakan" Orang Kaya yang disubsidi. BENNERRR NEEH??????
ReplyDeleteFakta yang ada pada setiap kenaikan harga BBM:
1. Tarif Transportasi umum jadi naek (yang biasa naek transportasi umum adalah rakyat menengah kebawah)
2. Transportasi niaga costnya naik, akibatnya setiap kebutuhan yang mengunakan transportasi pasti akan menaikkan harga. Semua barang yang dibeli rakyat pasti mengunakan sarana transportasi.
Jadi, Dimana ada kesejahteraan kalo pendapatan gak naik tapi pengeluaran Naik terus?????? PIKIR PAKE OTAK!!!!!!!!
Katanya Pemerintah mau kasih Bantuan langsung Tunai (Lagi), Emangnya Bantuan Langsung Tunai yang episode 1 Ada kejelasan ceritanya sampai sekarang???? 1 Orang miskin cuma dapet Rp.600 ribu selama 6 bulan dan sesudah itu berhenti, sedangkan penderitaan sejak kenaikan BBM masih berlanjut sampai sekarang.
Rp. 600 ribu bisa menebus penderitaan rakyat akibat ketidak mampuan keuangan yang disebabkan oleh kenaikan biaya hidup gara-gara BBM Naik???
yang menerima BLT (Bantuan langsung tunai aja sengsara gara-2 kenaikan BBM apalagi yang gak nerima...
TOLAK KENAIKAN BBM !!!!!!!!!!!!!!!!!
Nah kalo dah naik gini bakalan gak ada yang teriak: "PertamaX" di koment blog sampeyan ini yah? hehehe...
ReplyDeleteweleh-weleg mosok aku sing ngontel yo kudu kenek imbase? padahal aku ga ngentekne bhn bkr lo.. nyapo kok brng-brng liane kudu melok mundak? wadowado..
ReplyDeletejane solusine nek tuku bensin nggawe slip gaji. dadi sing gajine akeh yo dilarangi. sing mlarat dimurahi. ben adil. trus nek iso diwehi beasiswa bensin pisan..
BBM murah di indonesia? Cuma BBM - Baru Bisa Mimpi. :D
ReplyDeleteBBM kini Berarti Barang Mahal, Bukan Barang Murah.
Tanya kenapa
huuuuu..
ReplyDeleteSBY ingkar janji
harga makin naik, orang juga makin naik ke gedung tinggi trus bunuh diri saking gag kuatnya. sigh......
ReplyDeleteha... memang kok mas jadi penduduk endonesia gak boleh miskin....
ReplyDeletesemalam terpikir jangan2 bisa memicu kerusuhan lagi, duh semoga tidak ya mas...
ReplyDeletekalo dekat bisa naik sepeda, sekalin ramah lingkungan, tapi kalau pangan mahal, rakyat kelaparan gimana ya? hiks...hiks...
emg bener yg enak naek sepedah...udara seger,, badan sehat...
ReplyDeleteia nih, bikir pusing ortu ku juga :(.
ReplyDeletesemakin berat saja untuk jalan2 sore dengan sepeda motorku...
ReplyDeleteYang lebih mengerikan memang kenaikan BBM akan diikuti rombongannya, terutama bahan2 pokok. Naik BBMnya belum rombongannya sudah naik duluan :(
ReplyDeleteSatu hal yang saya takutkan dari BBM naik adalah naik angka kejahatan aka kriminalitas
ReplyDeleteyang jelas bakal ada tambahan biaya lagi nih tiap bulan... beli obat sakit kepala :D
ReplyDeletesippp... saatnya berjadul ria: naek sepeda... bebas BBM, bebas polusi, bebas penyakit... this is the time for us to STOP GLOBAL WARMING!
ReplyDeleteGO GREEN!!! HEHE :D
ckckck...harga angkot pasti naik.huhuhu
ReplyDeleteBBM memang harus naek, yg salah adalah cara mengalirkan subsidi selama ini yg gak tepat sasaran...
ReplyDeletemasih bingung gimana ngatur gajinya..duuhhh..
ReplyDeletedeuhh yg mantan tkg ojek srby-trenggalek:D
ReplyDeletetapi manusia itu makhluk paling survive dgn segala perubahan jaman & peradaban, mungkin suatu saat disaat fosil habis orang ga' akan ribut2 menentang nuklir ato malah mo kembali ka' jaman dulu kemana-mana naek kuda??
**ojek kuda bogor-gombong berapa ya???
kowe kok masih susah tho nang..???
ReplyDeletera kuat tuku bensin..???
rek mu opo..???
*buang2 duit*
Makanya aku pilih naek becak.
ReplyDeletembuh ah.....coba aja tak jalanin dulu....
ReplyDeletesiap2lah menikmati segala macam kenaikan harga sementara gaji blom tentu ikutan naek.
ReplyDeleteHuauhhauhauha, Nang, jgn kawatir nang, BBM naik itu belum ngefek kok di Indonesia, karena Indonesia masih makmur...
ReplyDeleteBBM naek itu ngefek kalo seluruh orang Indonesia dah pada pake sepedah.
seperti hukum ekonomi (ga tau jg nh bener ga), dimana ada permintaan disitu ada penawaran, dimana ada kenaikan barang disitu pasti ada peningkatan kemiskinan....salam kenal
ReplyDeleteBerikut adalah file presentasi “Tidak Ada Subsidi BBM!” yang berisi berbagai informasi keliru tentang BBM.
ReplyDeleteSebagai contoh orang mengira Pemerintah menanggung rugi hingga Rp 123 trilyun per tahun jika harga BBM tidak naik. Padahal kenyataannya pemerintah dengan harga minyak Internasional mencapai US$ 125/barrel tetap untung Rp 165 trilyun per tahun jika manajemennya benar karena impor sebenarnya kurang dari 20% kebutuhan minyak kita. Sisanya bisa ditutupi dengan produksi dalam negeri.
Kemudian Pemerintah selalu menganggap rakyat Indonesia boros BBM. Berbagai iklan di televisi selalu menyuruh rakyat hemat. Kenyatannya pemakaian BBM di Indonesia menempati urutan 116 di bawah negara Afrika seperti Namibia dan Botswana.
Pemerintah sering mengatakan bahwa bensin kita paling murah. Kenyataannya di Venezuela bensin hanya Rp 460/liter dan harga Pertamax kita yang Rp 8.700/liter lebih mahal daripada harga bensin di AS (importir minyak terbesar) yang hanya Rp 8.464/liter. Padahal penghasilan rakyat AS sekitar US$ 37 ribu per tahun sementara Indonesia cuma US$ 810/tahun.
Di situ anda akan paham bahwa seandainya harga minyak Internasional naik sampai US$ 200/barrel pun Indonesia tetap untung karena impor kurang dari 20% konsumsi BBM kita sementara untuk BBM produksi dalam negeri Indonesia untung lebih dari US$ 62/barrel.
Semoga file tersebut bermanfaat bagi bangsa Indonesia
http://infoindonesia.wordpress.com
Sudah habis kata2 daku untuk memaki kelakuan pemerintah kita yang tidak sedikitpun membela kepentingan rakyat...tapi hanya mikir diri sendiri.
ReplyDeleteSedang kenaikan BBM tahun 2005 saja rakyat masih kembang kempis, konon lagi BBM akan dinaikkan lagi, habis dah rakyat pada bunuh diri semua...karena udah gak sanggup lagi menanggung beban hidup.
Boleh aja BBM naik tapi naikkan juga gaji pegawai baik PNS maupun pegawai swasta...sesuaikan dengan keadaan...lah ini gak, rakyat disuruh hidup berhemat, apa yang mo dihemat lagi, lha belum naik BBM aja dah cukup hemat gimana kalo naik, habis dah...
Okelah bagi kita yang punya penghasilan setiap bulan meskipun pas2an masih ada yang harap lah gimana yang nyari satu hari untuk makan satu hari....
ya Allah gimana nasib mereka...???
Memang seperti buah simalakama, karena harga lainnya sudah terlanjur naik.
ReplyDeleteharga BBM diseluruh dunia memang naek Anang.....jadiii wajar klo di Indonesia juga naek tinggi harganya.
ReplyDeleteCanada saja yg punya "cadangan" minyak didalam tanah jauhhhh lebih besar dari Middle east aja tetep harga minyak nya naek kaya roket...
apalagi Indonesia yg cadangan minyaknya banyak terjual keluar negeri........cian negriku...tambah terpuruk
naek sepeda aja yuuuk sehat.
ReplyDeleteduh, hampir $4 nih segalon disini. naek mulu tiap hari
BBM naik bikin berat badanku susut, neh.
ReplyDelete1. http://quallesqy.blogspot.com/2008/05/bbm-naik-lagi.html
ReplyDelete2. http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0305/14/ekonomi/312498.htm
3. http://www.korantempo.com/news/2003/5/14/Ekonomi%20dan%20Bisnis/19.html
4. http://www.antara.co.id/arc/2008/5/4/kenaikan-harga-bbm-akan-menambah-pengangguran-jadi-60-juta/
5. http://www.suarapembaruan.com/News/2008/05/15/Utama/ut01.htm
Kalau dilihat dari artikel2 diatas, dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga BBM ini diakibatkan liberalisasi ekonomi di bidang MIGAS, yang khusus MIGAS sudah direncanakan pemerintah sejak tahun 2001! dengan Undang-undang Minyak dan Gas Nomor 22 tahun 2001. UU ini kemudian di perkuat dengan dibentuknya Badan Pengatur Minyak Bumi dan Gas tahun 2003!.
Pada artikel (2) jelas-jelas disebutkan tujuan dari Liberalisasi MIGAS ini dan apa dampaknya terhadap masyarakat. Berikut cuplikan langsung dari artikel tersebut:
Liberalisasi sektor hilir migas membuka kesempatan bagi pemain asing untuk berpartisipasi dalam bisnis eceran migas. Bisnis itu selama ini dikuasai oleh Pertamina.
Namun, liberalisasi ini berdampak mendongkrak harga bahan bakar minyak (BBM) yang disubsidi pemerintah. Sebab kalau harga BBM masih rendah karena disubsidi, pemain asing enggan masuk.
Pencabutan subsidi ini seharusnya sudah selesai pada tahun 2004 yang lalu, baca artikel (1).
Lebih lanjut di majalah Trust, edisi 11/2004 (saya tidak dapat link ataupun versi onlinenya, jadi saya cuplik langsung dari beberapa website diatas) Dirjen Migas Dept. ESDM, Iin Arifin Takhyan, mengatakan sudah terdapat 105 perusahaan yang sudah mendapat izin untuk bermain di sektor hilir migas, termasuk membuka stasiun pengisian BBM untuk umum (SPBU). Ini di tahun 2004 loh!.
Jadi, apa yang terjadi saat ini adalah apa yang dilakukan pemerintah di masa lalu yang pemerintahan sekarang tidak memiliki keberanian melakukan perubahan.
Ingat! ini baru dari MIGAS, akan ada lagi liberalisasi lainnya, diantaranya yang sudah terjadi adalah liberalisasi perbankan (privatisasi bank-bank pemerintah), telekomunikasi (privatisasi Indosat), jalan TOL (beneran, coba aja perhatikan, sebentar lagi pasti ada jalan TOL milik asing), dan Air (baca : http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/12/0034253/mimpi.berharap.air.bersih.siap.minum).
Kita lihat UUD'45 yang kita bangga-banggakan:
BAB XIV
Kesejahteraan Sosial
Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Sudah saatnya, kita berpikir secara integral dan holistik. Perbedaan pendapat akan menunjukkan kualitasnya jika kita mampu berpikir secara menyeluruh dan menyatu.
ReplyDeletePerbedaan pendapat yang dilandasi cara berpikir yang setengah2 dan parsial tidak akan banyak memberikan manfaat dan sulit melahirkan solusi yang tepat
Kalo kita membandingkan dengan Venezuela dengan harga BBM murahnya, maka yang terjadi adalah perkembangan pembangunan kita juga akan seperti Venezuela, Mau???
Mengapa???
Lha......, belanja negara banyak terkuras hanya untuk kebutuhan pemenuhan subsidi BBM.
Bagaimana untuk memajukan pendidikan yang tertinggal dg Malaysia yang harga BBMnya di atas 10.000 (padahal Malaysia net exporter, Indonesia sudah menjadi net importer). Malaysia mampu meningkatan kualias pendidikannya karena mampu membiayai pendidikan dg jauh lebih baik dan membuat para guru mampu meningkatkan profesionalismenya karena punya biaya yang cukup untuk itu.
Lihatlah indikator kemajuan dari negara2 yang sukses menjadi negara maju, pengelolaan belanja negara yang produktif akan mampu menjadi leverage (pengungkit) bagi peningkatan pembangunan negara secara signifikan
Jadi sebagai mahasiswa atau rakyat jangat beripikir serakah....
Maunya segalanya dituruti.....
BBM Murah....
Pendidikan murah bahkan gratis....
Rakyat tidak mampu mendapatkan jaminan standar (kesehatan, dll).....
Bebas penyakit....
Bebas gizi buruk .....
Jalan tidak berlubang......
Trus, pikirlah dg jernih.... Darimana negara mampu membiayai seluruh keinginan itu???. Maka negara perlu uang (pendapatan)
Sehingga APBN harus mencerminkan rencana strategi pemerintah untuk mengalokasikan pendapatan dan belanja yang produktif
Kalo Anda tidak mengerti makna belanja produktif, jangan banyak berkomentar tentang kenaikan BBM yang akhirnya menyesatkan cara berpikir banyak orang.....
Belanja disebut produktif jika belanja mampu menghasilkan dan meningkatkan manfaat yang berlipat2 dan terukur jelas, sebagaimana yang sudah dicapai oleh negara2 yang terbukti sudah maju
Anda ingin negara kita maju, tapi perilaku APBN kita anda paksa seperti perilaku APBN negara terbelakang, gimana bisa???....
Tidak setuju kenaikan BBM karena memicu inflasi tinggi (akhirnya meyusahkan rakyat) ????
Itulah konsekuensi dari sebuah pilihan. Tetapi apakah permasalahan itu kemudian menyebabkan kita salah memilih kebijakan yang akhirnya bahkan akan menyengsaran rakyat selama berabad2. mengapa???
Lah iya, wong pendidikan ya akan begini2 saja, jaminan pada oang tidak mampu ya sekedarnya, penyakit menjangkit dimana2, kematian ibu melahirkan sangat tinggi, akses kesehatan bagi orang miskin susah didapat, gizi buruk terjadi dimana2, dan lain-lain. Kita ngap bisa berbuat banyak karena nggak punya banyak uang bro....
Inflasi tinggi itu (kalo tidak terjadi secara beruntun dan dalam waktu yang singkat) maka tidak akan banyak menimbulkan persoalan (tidak terlalu merisaukan). Permasalahan (kerisauan) hanya terjadi di awal saja, asalkan pemerintah juga mampu me-manage inflasi itu dg baik.
Setelah inflasi tinggi, asalkan tidak ada faktor pemicu inflasi yang lainnya termasuk unsur ketidakpastan ekonomi (bisa disebabkan ketidakpastian keamanan, seperti demo yang anarkis), maka inflasi akan teredam dg sendirinya apalagi kalo dikombinasikan dg kebijakan pemerintah untuk meredam inflasi.
Mekanisme pasar juga akan bergerak dg sendirinya mengikuti besaran inflasi.
Pedagang di pasar juga akan menaikkan harga jualnya, sehingga pendapatannya naik....
Gaji pegawai negari sudah sejak dulu di awal pemerintahan ini dinaikkan hingga 100%, misal untuk freshworker dari 750 rb menjadi 1,5 juta...
Memang masih ada permasalahan dg penduduk berpendapatan tetap, tapi itulah masalah yang masih harus kita hadapi....
Tetapi perlu dicatat juga bahwa Perusahaan juga akan menaikkan harga jual produknya sehingga ada konsekuensi nantinya upah buruh juga harus dinaikkan.....
Hal ini membuktikan bahwa pendapatan tetap pun akhirnya akan dapat disesuaikan dan melakukan penyesuaian, tetapi memang lebih butuh waktu....
Intinya adalah untuk setiap kejadian inflasi maka mekanisme pasar akan bergerak dan mampu mengkondisikan perekonomian kembali pada posisi kesetimbangan pada akhirnya....
Yang dirasakan sekarang adalah kesusahan akibat inflasi yang tinggi itu, maka bersabarlah. Rasa sakit Itu adalah konsekuensi dari pilihan terbaik ini untuk menghindarkan kita dari kesengsaraan yang bisa saja berlangsung dan berlanjut selama berabad2 yang akan datang, yang akan kita sesali sebagaimana kita menyesali misalnya mengapa kita tertinggal dari Malaysia sampai saat ini
Jadi jangan sampai Anda semakin menyusahkan rakyat yang sudah susah dengan demo yang anarkis....
Cukup itu dulu dari saya ya......
bner banget, pertamax aja udah 9500.. jadi klo mw ngisi mikir2 dlu deh..
ReplyDeleteaq lebih suka dger harga BBM naik, dri pada denger kabar BBM langka..
ReplyDelete