Beberapa hari lagi hari istimewa yang dinanti itu akan segera tiba. Sudah bisa kita hitung dengan jari kedatangan hari raya lebaran, Idul Fitri. Banyak orang yang mungkin sudah bersiap-siap untuk mudik. Ya! Mudik telah menjadi agenda tahunan setiap menjelang hari raya umat Islam ini... Meskipun ada sebagian dari kita yang harus merelakan diri untuk tidak mudik....!!
Mudik sejatinya merupakan kegiatan yang lazimnya adalah mengunjungi kampung halaman untuk bertemu kembali dengan keluarga yang telah lama ditinggalkan, entah karena urusan pekerjaan atau yang lain. Mudik ini bagaikan menyatukan kembali keluarga yang terpisah oleh jarak dan waktu... Dan ini terjadi secara serempak dan berlangsung secara masif dan massal ketika hari raya sudah tinggal menghitung hari...
Namun, mudik menjadi tidak mengenakkan dan menjengkelkan bila semua sarana transportasi tidak mendukung pergerakan masif manusia dalam waktu yang bersamaan ini. Terminal, stasiun, bandara yang penuh sesak dengan antrian orang yang sudah kebelet rindu kampung halaman. Tidak hanya sampai disitu, bahkan ketika sudah sedang dalam perjalanan, tak jarang kemacetan tercipta mengingat kendaraan para pemudik yang saling bertumpuk pada satu jalur jalan yang kurang memadai.
Tapi semua penderitaan itu seolah terbantahkan oleh rasa kangen dan kerinduan untuk berkumpul kembali dengan sanak keluarga di hari nan fitri. Macet pun tak mengapa, begitu mungkin yang terlintas dalam benak mereka. Satu hal yang paling penting adalah dapat bersilaturahmi dan bertatap muka dengan orang yang sangat dikasihi di kampung halaman.
Bagi anda yang akan bermudik ria menjelang hari lebaran ini, saya hanya bisa mengucapkan selamat jalan dan semoga selamat sampai tujuan. Jangan lupa untuk memeriksa dan memerhatikan kembali kondisi kendaraan dan stamina tubuh dalam perjalanan. Apakah kendaraan anda sudah layak jalan dan fisik anda sudah siap untuk melakukan perjalanan jauh? Pastikan semua persiapan mudik anda sudah beres...
Dan juga jangan memaksakan untuk lewat di jalur yang rawan kemacetan. Alangkah lebih baik bila anda lewat jalur alternatif pada saat mudik. Selain bisa memecah kemacetan dan mengurangi beban kemacetan di jalur utama, jalur alternatif juga bisa membuat suasana perjalanan anda menjadi nyaman karena melewati jalur jalan yang tidak biasanya dan tidak banyak pemudik yang melewati jalur alternatif ini. Jalur baru lah pokoknya... Pemandangan baru, suasana baru, pengalaman baru.... Hm..
Bagi saya pribadi, lewat jalur alternatif ini begitu menyenangkan. Kemacetan akan sangat jarang dijumpai, tidak seperti bila melewati jalur utama. Pemandangan yang bisa kita nikmati masih asri, alami dan meneduhkan hati. Berbeda ketika kita terjebak kemacetan di kota yang pengap dan penuh polusi serta emosi yang memuncak.. Hihihi..
Berikut ini adalah jalur alternatif yang saya tawarkan. Rute dari Surabaya ke Trenggalek. Hehe..
Surabaya - Mojokerto - Gedeg - Kudu - Ploso. Rute ini bisa menghindarkan anda dari kemacetan parah yang biasa terjadi di Mojoagung, Peterongan, Jombang dan daerah sekitarnya. Meskipun beberapa ruas jalan sedikit bergelombang di antara Gedeg - Kudu, secara keseluruhan jalur yang menyisir sungai Brantas sepanjang 50 km ini masih terbilang nyaman untuk dilewati. Pemandangan yang disuguhkan adalah tanggul sungai Brantas di sisi selatan dan persawahan serta pemukiman di utara jalan.
Ploso - Munung - Jatikalen - Lengkong - Baron - Warujayeng - Mrican - Kediri. Nah, rute jalan ini menjadi salah satu favorit saya ketika mudik. Secara rata-rata hanya sedikit kendaraan yang melintas di jalur yang boleh dibilang cukup panjang dan lebar ini. Di sepanjang 90 km perjalanan kita akan merajai jalan... Haha... Kondisi jalan sangat baik dan cukup lebar.
Kediri - Mojo - Kalangbret - Tulungagung - Trenggalek. Hmm.. Rute sejauh 60 km ini sangat menyenangkan. Gunung Wilis setinggi 2 km itu menemani perjalanan kita di sisi Barat, sementara sawah hijau luas membentang hingga lereng gunung memandu perjalanan kita. Asyik. Sama seperti ruas jalan Ploso - Kediri, jalur Kediri - Kalangbret - Trenggalek ini hanya sedikit pelintas. Jadi, lagi-lagi kita bisa menjadi raja jalanan di jalur ini... Hihi...
Yak.... Selamat mudik......! *siap-siap memanaskan motor*
BUDHAL mudik JAWA timur besok 18 Sept....
ReplyDeletepertamax ...
ReplyDelete(dance)
selamat mudik ya mas!
ReplyDeleteaku mudik nang endi :((
ReplyDeletemudik tahun ini bukan dari jakarta tapi dari surabaya hehehehe
ReplyDeleteSelamat mudik aja mas,
ReplyDeleteSemoga selamat sampai tujuan .
sip...
ReplyDeletemeski jalan sepi, tetep ati-ati yo
benar mas..mudik tidak hanya rutinitas, tetapi sebuah cultur yang sarat akan arti
ReplyDeleteyo mas golek jalur alternatif ben luwih cepet
ReplyDeleteHati-hati kecelakaan ( www.beritanyata.blogspot.com )
ReplyDeleteSampai jumpa di Kota Kelahiran...
ReplyDelete@ Iephe : yup.... <3
ReplyDeletepulangnya daerah solo neh. jalur alternatifnya mana ??? :D
ReplyDeletegawe jalur isuk jam 12 malam. pasti sepi gak begitu padat di jalan :D
ReplyDeleteMUdik memang asyik kalo rame2, terutama yang pake motor itu lho...
ReplyDeletelha nek Samarinda-Jogja, jalur alternatif lewat ngendhi kang?
ReplyDeletenumpak gethek po?
wakakaka...
wah....info yang sip mas.
ReplyDeleteselamat mudik deh
salam dari saya untuk semua keluarga sampean
Selamat mudik nanti..hati2 dijalan krn byk jalan yg blm beres perbaikannya.
ReplyDeletesemoga TUHAN menyampaikan umur kita hingga tahun depan.. bertemu dgn momen istimewa seperti ini..
ReplyDelete