Tutorial Cari Uang

Sunday, February 08, 2009

Adab Makan

MENGAPA SENDOK GARPU DITELUNGKUPKAN USAI MAKAN
Plus Cerita Unik tentang Dawet Jabung Ponorogo


Ah.. Kali ini saya mulai posting sambil badan kedinginan selepas kehujanan saat pulang touring menapaktilasi ziarah. Saya, Gajah Pesing, dan Arai meluncur ke kota Ponorogo sambil rehat di banyak kota di Jawa Timur. Hehe.... Sembari mengisi waktu libur akhir pekan dan karena ada momen yang tepat akhirnya kami bertiga berangkat menuju kota yang terkenal dengan kesenian Reog itu.

Di Ponorogo, kami sempat menikmati suasana ramah kota kecil nan banyak para warok. Kota yang nyaris mengantar ingatanku untuk membayangkan keramahan kotaku tercinta yang hanya berjarak puluhan kilometer dari Ponorogo, Trenggalek. Hehehehe.... Karena kultur dan bahasa yang digunakan nyaris tak beda jauh... Jah... Kangen Trenggalek....!

Kami bertiga memang merencanakan untuk berkumpul bersama bersama para blogger warok dan warokwati dari Komunitas Blogger Ponorogo, KotaReyog.Com pada hari Sabtu Malam dan Minggu pagi. Kebetulan pada Minggu pagi itu ada agenda Yu Darmi (untuk kali pertama), atau dalam kamus TPC adalah JMP (Jogging Minggu Pagi / Janjian Makan Pagi). Sabtu malamnya kami nongkrong menikmati sajian angkringan ala Ponorogo di Dalan Anyar (=jalan baru).


Dan betul saja, agenda acara diisi dengan jogging dan olahraga (seperti bisa dilihat pada gambar di atas) di seputaran taman GOR Singodimedjo dan lantas janjian makan Sego Pecel khas Ponorogo. Halah... Berikutnya warung Dawet Jabung Mbah Sumini menjadi jujugan untuk menghilangkan dahaga sekaligus berwisata kuliner.


Kami pun akhirnya paham tentang mitos unik dan menggelitik tentang Dawet Jabung, yakni cara penjual menyajikan Dawet Jabung kepada pembeli. Jadi, penjual Dawet Jabung (yang kebanyakan wanita muda cantik) akan menyodorkan dawet Jabung dalam mangkok di atas lepek (piring kecil).


Nah, bila pembeli (pria) mengambil mangkok beserta lepeknya dan si penjual mengizinkan berarti si penjual rela untuk 'ber-ehem-ehem' dengan si pembeli. Jika pembeli nekad mengambil mangkok plus lepeknya, maka ini menandakan bahwa si pembeli juga mau 'membeli' si penjualnya. Woalah ternyata begitu to?? Wkwkwk..

Di sela-sela minum dawet Jabung (minum apa makan sih?), saya tergelitik melihat posisi sendok yang tertelungkup ketika dawet Jabung telah tandas. "Mengapa kok posisi sendok atau garpu harus ditelungkupkan saat selesai makan?" tanyaku. "Hm, apa ya, memang etikanya kan seperti itu kalau makan?".

Ya, memang etika makan atau tata cara makan (table manner) yang baik memang seperti itu. Sendok dan garpu yang tertelungkup artinya tidak ingin menambah kembali. Jika sendok garpu telentang maka ini artinya adalah ingin tambah lagi. Hehe.

Rasa-rasanya ini analog dengan menambah 'jatah' di ranjang kekeke..... Bila pasangan (wanita) telentang usai bercinta maka artinya ia minta tambah lagi, dan bila telungkup berarti sudah tidak ingin ada perpanjangan waktu bercinta alias stop lanjut ke ronde berikutnya. Wkwkwkwkwk....

Ohya, sudah tahu budaya makan orang Arab Saudi?? Cek disini!

Gambar hasil googling dan nyadap punya mendol, Dion dan kotareyog

52 comments:

  1. klo makan pake tangan apa perlu membalikkan piring..???

    ReplyDelete
  2. koen wani njupuk sak lepeke gak?
    kekeke

    ReplyDelete
  3. ya ampuuunnn serius tuh??? beli dawet..trs bisa juga beli penjualnya?? ckckcckck...dibuka tengah malam kah itu dawet???

    ReplyDelete
  4. @ichaawe : dari pagi sampe malam jam 8-9.. selebihnya jual apa ya?

    ReplyDelete
  5. MENGAPA SENDOK GARPU DITELUNGKUPKAN USAI MAKAN
    niar nggak pengen nambah lagi

    ReplyDelete
  6. lho om kok kayanya waktu saya beli dawet, penjualnya ehem-ehem terus tuh om :D

    ReplyDelete
  7. @annosmile: wis di jupuk ambe anang lepek'e iku ... akakakakka

    ga ono poto sing dodolane yo? ben keto metungtung'e ... xixixi

    ReplyDelete
  8. @ aRai : sik sik tak colongne neng Google gambar sing dodolan...

    ReplyDelete
  9. tapi (katanya, mitos) itu ndak berlaku lagi sekarang mas. sayah pas gatering kotareyog.com 'grebek suro' juga sempet nyicipi dawet'e. dan sudah dengar tentang 'kebiasaan' itu. pas nglirik mbak'e yang jualan, sayah seolah ndak percaya dia mau 'dibeli'

    -eRos--

    ReplyDelete
  10. klo sehabis makan sendok ama garpunya ga ada? piye mas?, he2.. mengerikan.. :D

    ReplyDelete
  11. Wahh... beneran tuh, mas? Sangat banyak celah ya untuk "seni jual beli", hehe.. at least artikel ini menambaha wawasan kita, sip dah!

    ReplyDelete
  12. lah sing dodol ki piro mas, nek ikut kebeli nanti yang jualan siapa lagi...?

    ReplyDelete
  13. kapan-kapan ganti ke nggalek ach ma ipe ;) he..he..

    ReplyDelete
  14. Wah enak tuch om anang udah jalan-jalan, kenyang, dapat ilmu lage, . .

    ReplyDelete
  15. Wah ngunu yo.... Aku gak di gawakno oleh-oleh... (doh)

    ReplyDelete
  16. hah?? pikirane mesti mesum.. huh.. anang anang..

    heran aku...

    ReplyDelete
  17. walah baru ngerti soal sendok telungkup itu. karena ada aturan umum (dunia), sendok haru diletakkan di posisi jam 5

    ReplyDelete
  18. woalah analogimu..ujung ujunge...

    ReplyDelete
  19. lho nang, koen mari mangan langsung nyikat bakule tah?ayo ceritakan detilnya!

    ReplyDelete
  20. (angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)(angry)

    ReplyDelete
  21. Wah, suasana kampung nya oke juga.... jadi pengen maen ke trenggelek... btw ente wall climbing kaki ayam hardcore juga yah

    ReplyDelete
  22. ooowww gitu..
    jadi njenengan ngambil lepek nya nggak ??

    ReplyDelete
  23. wew..udah pernah nyobba ngambil mangkok ama lepeknya om???trus2???

    hihihihi...

    ReplyDelete
  24. iki tho bakul dawet sing dadi rame neng plurk wingi kae..?
    pancen manis je...

    ReplyDelete
  25. owalaahhh... pembeli & penjual sama2 eduannn ... (doh)

    ReplyDelete
  26. Kalau menurut sekolah john robert power, table manner yang benar itu sebenarnya setelah makan sendok garpu tetap menghadap ke atas, tetapi disatukan dan dipinggirkan. ini memberi isyarat kepada waiter untuk segera mengambil piring kita (sendok garpu menghadap ke atas lebih mudah dipegang oleh waiter)

    ReplyDelete
  27. wah, kalau pelajaran table manner justru sebenarnya yang benar garpu dan sendok tidak ditelungkupkan tapi diletakkan sejajar arah jam 4. hehehehhe... kalau ditelunkupkan itu hanya kebiasaan orang banyak.

    ReplyDelete
  28. Mosok tho Mas... Nang Ponorogo isih ono adat koyo mangkono...penasaran aku

    ReplyDelete
  29. ra ngajak-ajak
    (idiot)(idiot)(idiot)(idiot)(idiot)
    (idiot)(idiot)(idiot)(idiot)(idiot)
    (idiot)(idiot)(idiot)(idiot)(idiot)

    ReplyDelete
  30. Waa..bloggerwati warok cakep2..hehehe
    Wakakakakaka...
    Analoginya masuk juga..

    ReplyDelete
  31. Langsung budhal ke Ponorogo, siap2 mlumahke sendok...

    ReplyDelete
  32. siip.....

    ga ngejak nang ponorogo!!!

    ReplyDelete
  33. sayang gak bisa ikut mencicipi dawet jabung...
    harus nganter cewek-cewek yang pada kerja.. :D

    ReplyDelete
  34. Lha mas Anang sendiri, pake rebutan lepek dengan penjual dawet atau tidak??? Kalau gak dikasih, paksa aja, Mas...

    ReplyDelete
  35. wah saya klo beli dawet pasti pakai plastik es plus sedotan,

    ReplyDelete
  36. kalo aq siyh hanya menjadi kebiasaan saja...


    betul ga..?

    ReplyDelete
  37. hai blog kamu rame banget yah main dong ke blog gue yang baru, http://technology-serbada.blogspot.com/ please. kita teman kan?

    ReplyDelete
  38. beli satu dapat lebih dong :D

    ReplyDelete
  39. hahaha...

    ngunu yo.. kang anang gayane isin-isin arep njupuk dawet sak lepeke... :mrgreen:

    suwun kang dah datang di Yu Darmi... walo cuma ketemu AG :lol:

    ReplyDelete
  40. @Azaxs : masa sie ? padahal gak ada aku, kok dadak isin2 barang...
    huehue....

    ReplyDelete
  41. sing dodol ayu... jenenge dudu dawet ayu ya? koyo ning banyumas.

    ReplyDelete
  42. @ lady : namanya dawet jabung, karena daerah tempat asalnya di desa jabung, ponorogo... ;)

    ReplyDelete

Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.

Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).

Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.

Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)