Tutorial Cari Uang

Friday, March 06, 2009

Banjir dan Memancing

AKTIVITAS MEMANCING SAAT BANJIR DATANG
Ada Banjir? Memancing Yuk?


Sepeda motor banyak berjajar terparkir di tepi jalan raya yang tampak cukup ramai. Ada truk tronton, angkutan umum, mobil dan motor bergantian lewat di jalan yang semakin menyempit lantaran semakin banyaknya deretan kendaraan dan orang di sisi tepi kanan kiri jalan.

Banyak orang duduk berkerumun di tepi jalan, ada yang duduk di atas motornya yang bahkan masih menyala, ada yang berdiri bergerombol, sebagian terlihat duduk bersila diam seperti sedang bersemedi tapi tidak sambil berkomat-kamit. Terik matahari yang membakar kulit tak membuat mereka bergeming. Hanya sesekali mereka memandang sesuatu ke arah air.

Terlihat ada beberapa diantara mereka yang membawa semacam kayu panjang berujung senar berkait. Oh, rupanya mereka telah dan sedang akan memancing. Sebagian dari mereka adalah pengguna jalan yang terpaksa memelankan kendaraannya dan bahkan berhenti karena tertarik mengamati sekitar.

Lokasinya bukan di kolam pemancingan ikan melainkan tepi jalan raya yang mendadak menjadi tempat pemancingan umum akibat genangan air yang terkumpul setelah dua hari hujan deras selalu turun setiap sore hingga malam menghilang.

Ketinggian air hampir sama dengan badan jalan. Hujan deras beberapa jam lagi mungkin akan menyebabkan jalan tertutup air banjir. Tapi hal itu tak mampu menyurutkan semangat mereka untuk tetap beradu peruntungan mendapatkan tangkapan ikan yang tak terduga.

Yup, seperti itulah gambaran pemandangan unik saat musim banjir tiba. Banyak pemancing dadakan menyerbu tepi jalan. Jika kita melihat lebih dalam pada motivasi mereka memancing sebenarnya bukan untuk mendapatkan tangkapan sebanyak mungkin, melainkan euforia air banjir yang tiba-tiba menghanyutkan pikiran sepi mereka untuk menghabiskan waktu sambil memancing.

Aktivitas baru yang begitu menyenangkan karena mampu membunuh sepi di sela-sela waktu nganggur mereka. Ini bisa dibuktikan dari rona wajah mereka yang terlihat sumringah saat diajak ngobrol. "Lagi ngapain, mas?". "Ini mancing, sapa tahu dapat ikan sambil ngabisin waktu daripada bosen di rumah dan bisa sambil liat banjir, haha....".

Ketika siang tadi melihat perulangan pemandangan serupa dari hari ke hari di tepi jalan yang hampir tiap hari saya lewati membuat tangan ini rindu untuk memindai pikiran ke dalam ketikan tangan pada keyboard komputer untuk sekadar berbagi gejolak dan keresahan hati. *halah*

Ingatan pun melayang kembali ke masa setahun silam saat liburan ke kota Ronggolawe saat Bengawan Solo sedang ganas mengirim aliran air yang tumpah menggenang di jalur yang dilewati dari Jawa Tengah hingga muara di Jawa Timur. Saat itu, tepi jalan Tuban-Babat yang terimbas banjir tak ubahnya lokasi piknik memancing. Edun!

Menunggu itu memang membosankan, tapi ini akan lain artinya bagi mereka yang memang meniatkan diri untuk menghabiskan waktu dengan memancing. Justru waktu menunggu seekor ikan bodoh yang khilaf tersangkut di jebakan kail mereka yang akan menjadi kenikmatan yang tiada banding.

memancing

Apalagi memancing di tempat dadakan seperti saat banjir. Bukan hasil yang ditakar, melainkan refreshing dan rekreasi pikiran dari kejenuhan yang dialami. Atau bahkan mengisi waktu karena sehari-hari menganggur tidak ada pekerjaan selain meratapi rasa bosan di rumah.

Itulah nikmatnya memancing......!

30 comments:

  1. memancing perkara lebih asyik kayakna kisanak ...

    ReplyDelete
  2. asik yah memang memancing itu pekerjaan yang melatih kesabaran
    sampean pinter mancing informasi juga hahaha

    ReplyDelete
  3. wah...bener2 memanfaatkan situasi dan kondisi yang tepat

    ReplyDelete
  4. menunggu memang membosankan *fast reader* moco sing di bold thok ... :p *gak se, cuma males aja komentar* hahahahaha

    ReplyDelete
  5. Saya juga suka memancing... terutama memancing birahi :-D

    ReplyDelete
  6. menunggu saat mancing emang beda bro
    apalagi kalo kail bergerak2
    :)

    ReplyDelete
  7. Ah hobby ku iku mancing, ayo nang gresik sebelah ndine iku nang

    ReplyDelete
  8. Wahahahahaaa.....Fotoku gi mancing kok di pajang,...hoby ku jg mancing mas anang,...hehehee...

    ReplyDelete
  9. Barokahe banjir cak anang = rejekine wong seng gak nduwe alhamdulillah

    ReplyDelete
  10. keahlianmu cuma siji nang. memancing emosi :(

    ReplyDelete
  11. @ mantan kyai : mas mantan, keahlian seperti itu perlu disyukuri atau disesali? (lmao) eh ga muncul smileynya =))

    ReplyDelete
  12. widiw, dimanfaatin bener tuh banjirnya, cuma yg rugi adalah orang2 pemilik tambak yang jebol karna banjir..

    ReplyDelete
  13. mancing memang asyik.
    untung neng purwokerto ra pernah banjir

    ReplyDelete
  14. kalau boleh pakai jala maka saya lebih memilih pakai itu, kalau memancing sendirian gak seru kayaknya :D

    ReplyDelete
  15. yg repot kalo ada yg memancing tapi malah kepancing (lmao)

    ReplyDelete
  16. Anang seneng mancing keributan...hahahaha......

    ReplyDelete
  17. mancing memang mengasyikkan apalagi kalau ada kawannya....

    ReplyDelete
  18. jangan memancing emosi, memancing kerusuhan apalagi memancing birahi.
    hahahhaha..

    ReplyDelete
  19. yang besok mo mancing birahi, ajak-ajak ya..


    kwkwkkww

    ReplyDelete
  20. Wekekekek
    Memancing Emosi juga sering dilakukan Orang :D

    ReplyDelete
  21. menunggu adalah hal yang paling menyebalkan.. apalgi menunggu giliran masuk toilet hehe

    ReplyDelete
  22. Yang penting jangan mancing kerusuhan

    ReplyDelete
  23. Hm... asyik lagi klo mancing.... hm... apa yah... ?

    ReplyDelete
  24. wahhh bagus nih...!!!!

    makasi ya...!!! infonya.....!!!

    from: yoii.co.cc

    ReplyDelete
  25. jangan memancing emosi orang aja ya

    ReplyDelete
  26. banjir ga banjir, kalo mau saya masih bisa memancing. lha dekat bengawansolo jee...

    ReplyDelete

Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.

Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).

Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.

Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)