Tutorial Cari Uang

Saturday, March 21, 2009

Wejangan Berbakti kepada Orang Tua

PETUAH DARI MBAH KAKUNG

Ada satu pelajaran hidup yang bisa saya peroleh ketika pulang kampung ke Trenggalek kemarin. Sebenarnya banyak sekali wejangan yang ditularkan dan diingatkan kembali oleh beliau waktu itu, namun pada satu hal yang ditekankan oleh mbah kakung (meski bukan mbah kakung kandung) kepada saya selaku cucunya.

Petuah dan wejangan yang diberikan adalah mengenai berbakti kepada kedua orang tua.

Sebagian orang yang sudah menikah itu tidak mau lagi menyisihkan atau menafkahkan sebagian hartanya kepada kedua orang tuanya. Ada satu hal yang membuat mengapa hal semacam ini terjadi. Yakni perasaan takut kepada istrinya.

Namun, hal ini tidak bisa dibenarkan, karena bagaimanapun juga orang tuamu lah yang telah banting tulang dengan susah payah untuk mengantarmu ke dalam kehidupan seperti sekarang ini. Dan sudah menjadi semacam tuntutan bagimu untuk membalas budi mereka.

Dan sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tua, sekaligus sebagai calon suami yang diberikan tugas mengatur harta, maka sudah selayaknya engkau tetap ingat kepada kedua orang tuamu. Inilah yang harus dijelaskan oleh calon-calon suami kepada calon istrinya kelak.

Mbah kakung bilang bahwa kewajiban seorang lelaki adalah berbakti kepada Tuhan dan Rasul baru setelah itu adalah kepada ibunya. Sementara untuk anak perempuan adalah berbakti kepada Tuhan, Rasul, dan berikutnya adalah kepada suaminya. Namun, bukan menghalangi niat istri untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.

Begitulah wejangan yang paling saya ingat ketika sowan ke rumah mbah kakung.

Namun, ada satu hal yang membuat saya tidak merasa nyaman saat mendengarkan wejangan mbah kakung. Benci kalau harus 'boso' sama keluarga yang lebih tua. Basa Jawa Krama saya grothal-grathul je.

29 comments:

  1. @ Frenavit Putra : pertamaks drek! hehe.. (rock) (dance) (lmao) :)

    ReplyDelete
  2. hahaha...
    padahal mbah kakung juga pengin gaul loh..., ge er sampeyan... (lmao)

    ReplyDelete
  3. Sip wejangannya mas.... Btw kapan nikah nech??? (lmao)

    ReplyDelete
  4. Ki Tak ajari boso kulonan :
    "Kepareng matur dumatheng Simbah Kakung, sepindah kulo Ngaturaken Sembah pangabekti kulo dumateng simbah,
    Kaping kalihipun Ngaturaken Tuwi Kawilujengan dumatheng simbah....
    ..................."

    ReplyDelete
  5. hehehe bener banget kui... makasih atas wejangannya ya mbah... (lol)

    ReplyDelete
  6. sajake kon ndang rabi kie....jo lali undangane..hihihihihi

    ReplyDelete
  7. wahhh
    sektas teko galek yo???

    aku mare ngene kate rono mas.....
    ada blogger Galek yg ramah gak mas?
    biar bisa dianter jalan2 nang pantai...
    ***lupa namanya****

    :)

    ReplyDelete
  8. Bahasa Melayu juga hampir punah di Riau..

    ReplyDelete
  9. klo gitu saya setuju sama mbah kangkung....

    ReplyDelete
  10. oalah...., tak ajari boso jowo kang...

    cuk, nyapo kowe mejangi aku....


    :)) kabur sebelum ditimpuk eyangnya kang nabi.....

    ReplyDelete
  11. anak jaman sekarang lebih suka boso linggis ketimbang boso pribumi. di wejangin simbah paling nek apene rabi, kuwi nek di rungok e.

    arek saiki pancen wes kakean polah.

    ReplyDelete
  12. moga cepet menikah ya..... :)

    ReplyDelete
  13. apapun wejangannya, yg pentin dari Ortu kita, ttp ada manfaatnya.. waktu yg menetukan nanti

    ReplyDelete
  14. Dalem dunia ini ada 2 tipe orang yang simpel nang...

    Orang yang Pinter ( orang yang mau belajar dan ngga melakukan kesalahan dalam hidup )

    Ama orang yang bijak ( orang yang belajar dari kesalahan hidup nya )

    ReplyDelete
  15. jadi kangan sama ortu, udah 2 tahun gak pulang kampung :D

    ReplyDelete
  16. mbah kakung nya di ajak ngeblog wae mas.... :D

    ReplyDelete
  17. mantep wejangane mbah :)

    ReplyDelete
  18. yo mending rasah ngomong jowo..
    ndak malah kepleset.
    hahaha..

    ReplyDelete
  19. Woooo ternyata sampeyan ki durung pernah ngrasakke nikmate donya thooo .. rabi maksutku...isih legan..maka ne ... iso piknik terus saben minggu ... cobo mengko yen wi Rabi ...

    ReplyDelete
  20. memang kalo untuk bahasa kromo inggil aga berat deh...

    ReplyDelete
  21. kalo aku agak gak begitu setuju bahwa anak2x yg udah 'jadi' DIHARUSKAN menyisihkan uangnya untuk orang tua. kok jadinya macam membayar sih. harusnya saat orang tua melahirkan dan membesarkan anak, tidak pamrih atau meminta balasan dikemudian hari.

    so, anak2x kalo mau menyisihkan uangnya aturannya juga karena ikhlas dan ingin, bukan karena terpaksa

    ReplyDelete
  22. entah kenapa saya baca mbah kakung kok jadi ingat ndoro kakung :)

    ReplyDelete
  23. Mungkin intinya lebih kepada membahagiakan orang tua,karena banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk membahagiakan orang tua kita. Dan jika dengan memberikan sedikit rizki bisa membuat orang tua kita bahagia, kenapa tidak?
    Hidup mbah kakung... !!!!

    ReplyDelete
  24. ,jadi inget mbahku yg udah di surga.....
    ,dy baek bgt..... hikz"

    ReplyDelete
  25. iyo nang, aku kaget awakmu boso indonesaan terus pas tumbas tempe penyet wingi.. hahahaha...

    mosok kalah karo aku.. huwakakaka...

    ReplyDelete

Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.

Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).

Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.

Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)