Tentang Otak... dan Pikun???

Beberapa kali aku menyadari bahwa diriku ini sering mengalami gejala-gejala "pikun". Sering kali lupa akan sesuatu hal yang tanpa aku sadari.... Banyak contoh kejadian yang bisa menunjukkan gejala-gejala pikun mulai menimpa diriku... (dan ga usah aku sebutin di sini,... Malu hehehe....!). Wah,... kayaknya aku musti banyak berlatih untuk meningkatkan daya memori otakku nih...

Dan kebetulan tadi di kantor, mbak Neni sempat bilang bahwa, "Mengapa pria itu tidak suka membaca novel?? Karena pria itu lebih senang melihat gambar daripada membaca tulisan. Makannya pria itu lebih terampil membaca peta daripada mengingat sesuatu.... Sedangkan wanita itu biasanya kebalikannya...".

Dan ternyata setelah aku telusuri, mungkin aku telah mendapatkan jawabannya, bahwa pria cenderung hanya menggunakan otak kiri saja. Sedangkan wanita kedua-duanya. Otak memiliki 2 belah bagian. Otak kiri dan kanan. Otak kiri adalah otak lebih peka terhadap aspek intelektual (intelectually thinking) dengan cara kerja lebih bersifat logis, sekuensial, linear dan rasional. Sementara otak kanan, lebih peka terhadap perasaan (emotially thinking).

Berikut salinan artikel yang aku baca tentang otak dan penyakit pikun:

Tapi suer man, aku agak khawatir dengan tabiat pikun ini. Konon penyakit ini lebih banyak datang pada kalangan pria pada saat mereka mulai mencapai usia 50. Dari artikel yang pernah aku baca: Istilah pikun ini dikenal sebagai Alzheimer. Yaitu Ketidakmampuan untuk mengingat kejadian-kejadian yang belum lama berlalu. Pada otak orang makin menua, cenderung terjadi penurunan fungsi otak. Apabila tidak dicari solusi pencegahannya akan timbul pola “plak” amyloid protein. Kerusakan mulai terjadi pada bagian tengah otak yang disebut temporal. Kerusakan ini mempengaruhi sirkuit-sirkuit yang menyimpan ingatan akan kejadian-kejadian pada masa lalu. Kemampuan untuk menemukan kata-kata untuk menyebut objek-objek yang biasa mulai melemah, Pada pola yang lebih parah diikuti dengan ketidakmampuan untuk mengenali orang-orang dan tempat-tempat yang sudah diakrabi atau bahkan tidak mengetahui kegunaan cangkir kopi. Konon kondisi ini merupakan warisan secara genetis namun bisa dicegah dengan menjaga pikiran tetap aktif. Namun dalam sejarah leluhurku, belum pernah terjadi kasus Alzheimer ini, entahlah. Kalaupun terjadi, seperti yang aku bilang tadi.. biasanya baru terjadi pada usia 50. Apakah pikun mulai mendatangiku puluhan tahun lebih awal

Dan apakah benar musti pria yang cenderung mangalami penurunan fungsi otak lebih besar? Analisa ilmu Biologi pada semua buku tentang otak menyatakan bahwa pada dasarnya secara kodrati bahwa Wanita dan Pria memiliki sedikit perbedaan pada mem-fungsikan otak. Otak memiliki 2 belah bagian. Otak kiri dan kanan. Otak kiri adalah otak lebih peka terhadap aspek intelektual (intelectually thinking) dengan cara kerja lebih bersifat logis, sekuensial, linear dan rasional. Sementara otak kanan, lebih peka terhadap perasaan (emotially thinking). Pria cenderung hanya menggunakan otak kiri saja. Sedangkan wanita kedua-duanya. Sementara itu, Fungsi otak terbagi menjadi enam zona kecerdasan pada otak, yaitu pengambilan keputusan dan sosial, ingatan, emosi, bahasa, matematika, dan spasial. Semua zona kecerdasan ini kita butuhkan karena saling membantu dalam kegiatan berpikir kita. Jika salah satu dari keenam zona ini jarang digunakan, niscaya ia akan mengalami kemunduran. Sementara itu, karena pria cenderung hanya menggunakan otak kiri, di mana dari 6 zona kecerdasan, pria hanya mengedepankan fungsi-fungsi logika sehingga fungsi-fungsi ingatan, emosi, bahasa yang kemungkinan terletak lebih banyak pada otak sisi kanan tidak terlalu dilatih.

Nah, bukan berarti wanita nggak bisa pikun (senile). Wanita kalau ia malas memakai zona ingatan pada otaknya. Niscaya… Alzheimer bisa menyerang wanita juga.

Tapi apakah benar, perbedaan kemampuan menggunakan otak pada wanita dan pria seutuhnya karena kodrat? Kodrat dalam konteks yang pingin aku tulis ini adalah kodrat dalam pemahaman alami atau karakter yang membedakan. Wanita datang bulan, hamil dan menyusui adalah kodrat karena tidak mungkin disaingi pria (kecuali dalam film Junior, Arnold Schwazenegerwhatever bisa hamil). Pria memiliki penis, penis dan penis adalah kodrat. Wanita masak di dapur, musti berhias, membesarkan anak, pakai anting, nggak boleh keluar malam bukan kodrat. Tapi normatik yang dibuat oleh manusia tidak jelas. Jelas. Oke lanjut… Konon menurut situs http://www.medikaholistik.com/Semua ini karena hasil sebuah proses evolusi sejak jaman purba dulu. (Ini aku salin dari situs tersebut:) Ada pendapat yang menyatakan bahwa perbedaan antara laki-laki dan perempuan disebabkan oleh sosialisasi dan perubahan evolusi yang menyangkut peran laki-laki dan perempuan sebelumnya. Beberapa perbedaan dalam carakerja yang terjadi antara otak laki-laki dan perempuan, mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Kita tahu rata-rata laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan yang tipis dalam intelektual. Perbedaan ini akan menghasilkan perbedaan dalam pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. Salah satu contohnya laki-laki lebih baik dalam ketrampilan spatial-navigational seperti membaca peta dan menetukan jarak dan mentukan sasaran , dimana keahlian ini mungkin berkembang melalui tugas berburu. Perempuan mempunyai daya ingat untuk kata-kata dan objek, dan lebih baik untuk keahlian motorik halus, keahlian ini mungkin dihasilkan oleh evolusi dimana tugas perempuan mengumpulkan makanan sekitar rumah, membuat pakaian dan menyiapkan makanan. … Jadi ternyata tidak sepenuhnya kodrat. Atau suatu kodrat yang dihasilkan dari proses normatik yang panjang.

Jadi kesimpulannya, aku harus lebih banyak melatih sisi ingatan. Padahal orangtuaku dulu sering memberi aku pelatihan untuk mengingat. Bisa lebih efektif dibandingkan buku pintar dan agenda. Beberapa metode latihan yang aku kenal seperti menyusun sebuah hafalan kedalam pola matrix. Misalnya, mengingat warna pelangi. Sejak anak-anak kita sudah dibiasakan untuk menghafal: mejikuhibiniu untuk mengingat susunan warna pada pelangi (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu). Pola-pola ingatan ini bisa diterapakan pula pada obyek yang bersusun lainnya. Misalnya lagi, susunan planet pada tata surya: mervebu-mayupsa-urneplu (merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus, pluto). Pola yang sama juga bisa diterapkan untuk menghapal peletakan tanda kres dan mol untuk menentukan nada dasar pada partitur. Juga bisa dipakai untuk pola-pola acak, seperti nama negara-negara di Asia, nama propensi di Indonesia, nama-nama latin, nama menteri (dulu SD era 80′an, ini wajib hafal), dll. Istilah-istilah susah juga bisa dibuat pola acuan, walaupun cuma satu kata. Misalnya, aku sering lupa dengan istilah ruangan dengan banyak lorong sesat. Tapi aku punya kejadian pernah tersesat ketika mencari seorang teman di sebuh ruangan lab di sebuah rumah jagal hewan. Jadi, kejadian ini aku gunakan untuk mengingat istilah LABirin. Tuh.. kan ternyata pikun bisa disiasati…

Aku menemukan sebuah situs bagus untuk pelatihan ini, belum aku baca secara khusus tapi isinya sangat menarik: Memory Improvement Tools. This section helps you to improve your memory: http://www.mindtools.com/memory.html