Sticky Message Board
Tutorial Cari Uang
Spesial Ramadhan
Peta dan Panduan Jalur Mudik 2011 Jawa Bali Sumatera
Sudahkah Anda Membayar Zakat Fitrah ??
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1432 H
Menjemput Ramadhan
Menunggu Waktu Berbuka
Iklan Sirup Ramadhan
Ritme Puasa Anak Kos
Waktu Puasa Berbeda
Ngabuburit
Kenapa Harus Ngakali Rasa Haus dan Lapar ?
Rating Acara Tertinggi Selama Bulan Ramadhan
Uang Baru dan Lebaran
Sandal Syahid
Sudahkah Anda Bersabar ?
Sudahkah Anda Bersyukur ?
Cek Arah Kiblat dengan Google Earth
Wednesday, June 11, 2008
Cadel
PELAFALAN HURUF YANG KURANG SEMPURNA
Cadel ini adalah salah satu kekurangan yang ada pada diri manusia karena ketidakmampuannya dalam pelafalan huruf-huruf tertentu. Kata lain dari cadel ini antara lain cedal, pelo, pelat, dll. Sebagian besar dari kita atau bahkan nyaris semua manusia pernah mengalami fase cadel ini. Ketidakmampuan melafalkan huruf 'r' adalah bawaan dari kecil saat masih bayi. Ini lumrah dan sudah sewajarnya. Perlahan-lahan dengan kemampuan lidah untuk bergetar dengan sempurna maka pelafalan huruf 'r' pun sudah bisa didengar dengan jelas bahwa apa yang diucapkan seseorang itu adalah 'r', bukan 'l', 'y' atau yang lainnya.
Namun, ada pula cadel yang disebabkan karena kebiasaan. Kebiasaan serta bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi pun turut andil dalam menyebabkan cadel. Misalkan saja orang Bandung yang cadel terhadap huruf 'f' dan 'v' yang menjadi huruf 'p', dan huruf 'z' yang cenderung menjadi 'j'. Atau orang Bali yang kesulitan melafalkan huruf 't' dan 'd' dengan bersih, tanpa harus masing-masing berubah menjadi 'th' dan 'dh'. Serta orang Jepang yang tak bisa melafalkan huruf 'l' dan cenderung menggantinya dengan 'r', kata Ronaldo menjadi Ronardo. Dan masih banyak lagi contoh lainnya. Atau ada juga cadel yang malah keterusan dari kebiasaan orang tua yang berbicara dengan gaya cadel kepada anak. "Cini-cini mimik cucu mama yah". Sehingga anak menirunya hingga dewasa.. Hihi..
Tak sedikit dari kita yang menyadari bahwa kita termasuk sebagian kecil dari orang-orang cadel, kesusahan melafalkan sebagian huruf-huruf tertentu. Dari sebagian kecil itu, ada sebagian lagi yang merasa minder dan tak percaya diri dengan kenyataan tersebut. Merek seringkali menjadi bahan olok-olok dan canda tawa oleh sebagian orang yang 'merasa' tidak cedal.
"Laler rolas menclok ning pinggire rel sepur" (=Dua belas lalat hinggap di tepian rel kereta api) adalah salah satu kalimat yang diajarkan pada anak kecil untuk melatih pelafalan 'r' hingga mencapai taraf sempurna. Sempurna yang relatif. Kalimat ini juga yang seringkali menjadi bahan olok-olok buat orang cadel yang ditantang untuk mengucapkannya dengan sempurna, berulang-ulang. Kemudian tawa ejekan pun meledak keras saat mereka mendengar dan melihat ia sangat kesusahan dan mengalami 'terpeleset lidah' dalam mengucapkan kalimat itu.
Saya sendiri belajar untuk tidak cadel dengan mencoba menggetarkan lidah naik turun, dan menyentuh-nyentuhkan lidah berulang kali pada langit-langit rongga mulut. Ada suatu tantangan sendiri pada waktu itu. Hehehe.. Sama seperti ketika belajar menggapai telinga dengan tangan yang direntangkan tepat diatas kepala. Hihi... Dan alhamdulillah berhasil.
Ada banyak contoh mereka yang mengalami cedal tapi malah sukses menjadi seorang pembawa acara, presenter dan yang berhubungan dengan 'mulut' dan 'lidah'. Rico Ceper, Effendi Ghazali (Republik Mimpi), dll adalah sebagian dari mereka. Rico Ceper malah menjadikan kekurangan berupa cadel ini menjadi suatu daya tarik dan sifat khas yang ada pada dirinya. Tanpa melihat wajah dan bentuk fisiknya terlebih dulu, kita bisa yakin bahwa suara yang sedang kita dengar adalah berasal dari lidah seorang Rico Ceper.
Ngomong-ngomong tentang presenter, ada seorang pria presenter radio di salah satu radio swasta Surabaya. E adalah inisial namanya. Si penyiar radio ini juga cadel, tak bisa melafalkan huruf 'r'. Nah, setiap kali mendapat request by sms kan pasti ada yang namanya kirim-kirim salam dan sudah menjadi kewajiban penyiar radio untuk membacakan rekues dan kirim-kirim salam tersebut.
Sial baginya, dia malah sering mendapatkan sms kirim salam kepada mereka yang namanya mengandung 'r'. "Saya andri dari SMP Barunawati mau rekues lagu Kerispatih Bila Rasa Ini Rasamu. Salamnya buat Ari, Nora, Aris, Riko, Reva, Roni, Citra, Putri, Indra, Rani, Tari, Rere, Reza. Trims ya dah dibacakan. Jangan lupa diputar ya. Segera!". Itu hanya sebagian contohnya. Hahahahaha... Kasihan sekali saya mendengarkannya belepotan dalam membaca rekues per sms itu tadi di radio.
Nah, sekarang apakah anda pernah atau punya pengalaman pribadi tentang cadel ini? Atau bagaimana tanggapan anda. Atau malah anda sendiri yang mengalami olok-olok terhadap ke-cadel-an anda.. Yuk silahkan berbagi...!
Cadel ini adalah salah satu kekurangan yang ada pada diri manusia karena ketidakmampuannya dalam pelafalan huruf-huruf tertentu. Kata lain dari cadel ini antara lain cedal, pelo, pelat, dll. Sebagian besar dari kita atau bahkan nyaris semua manusia pernah mengalami fase cadel ini. Ketidakmampuan melafalkan huruf 'r' adalah bawaan dari kecil saat masih bayi. Ini lumrah dan sudah sewajarnya. Perlahan-lahan dengan kemampuan lidah untuk bergetar dengan sempurna maka pelafalan huruf 'r' pun sudah bisa didengar dengan jelas bahwa apa yang diucapkan seseorang itu adalah 'r', bukan 'l', 'y' atau yang lainnya.
Namun, ada pula cadel yang disebabkan karena kebiasaan. Kebiasaan serta bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi pun turut andil dalam menyebabkan cadel. Misalkan saja orang Bandung yang cadel terhadap huruf 'f' dan 'v' yang menjadi huruf 'p', dan huruf 'z' yang cenderung menjadi 'j'. Atau orang Bali yang kesulitan melafalkan huruf 't' dan 'd' dengan bersih, tanpa harus masing-masing berubah menjadi 'th' dan 'dh'. Serta orang Jepang yang tak bisa melafalkan huruf 'l' dan cenderung menggantinya dengan 'r', kata Ronaldo menjadi Ronardo. Dan masih banyak lagi contoh lainnya. Atau ada juga cadel yang malah keterusan dari kebiasaan orang tua yang berbicara dengan gaya cadel kepada anak. "Cini-cini mimik cucu mama yah". Sehingga anak menirunya hingga dewasa.. Hihi..
Tak sedikit dari kita yang menyadari bahwa kita termasuk sebagian kecil dari orang-orang cadel, kesusahan melafalkan sebagian huruf-huruf tertentu. Dari sebagian kecil itu, ada sebagian lagi yang merasa minder dan tak percaya diri dengan kenyataan tersebut. Merek seringkali menjadi bahan olok-olok dan canda tawa oleh sebagian orang yang 'merasa' tidak cedal.
"Laler rolas menclok ning pinggire rel sepur" (=Dua belas lalat hinggap di tepian rel kereta api) adalah salah satu kalimat yang diajarkan pada anak kecil untuk melatih pelafalan 'r' hingga mencapai taraf sempurna. Sempurna yang relatif. Kalimat ini juga yang seringkali menjadi bahan olok-olok buat orang cadel yang ditantang untuk mengucapkannya dengan sempurna, berulang-ulang. Kemudian tawa ejekan pun meledak keras saat mereka mendengar dan melihat ia sangat kesusahan dan mengalami 'terpeleset lidah' dalam mengucapkan kalimat itu.
Saya sendiri belajar untuk tidak cadel dengan mencoba menggetarkan lidah naik turun, dan menyentuh-nyentuhkan lidah berulang kali pada langit-langit rongga mulut. Ada suatu tantangan sendiri pada waktu itu. Hehehe.. Sama seperti ketika belajar menggapai telinga dengan tangan yang direntangkan tepat diatas kepala. Hihi... Dan alhamdulillah berhasil.
Ada banyak contoh mereka yang mengalami cedal tapi malah sukses menjadi seorang pembawa acara, presenter dan yang berhubungan dengan 'mulut' dan 'lidah'. Rico Ceper, Effendi Ghazali (Republik Mimpi), dll adalah sebagian dari mereka. Rico Ceper malah menjadikan kekurangan berupa cadel ini menjadi suatu daya tarik dan sifat khas yang ada pada dirinya. Tanpa melihat wajah dan bentuk fisiknya terlebih dulu, kita bisa yakin bahwa suara yang sedang kita dengar adalah berasal dari lidah seorang Rico Ceper.
Ngomong-ngomong tentang presenter, ada seorang pria presenter radio di salah satu radio swasta Surabaya. E adalah inisial namanya. Si penyiar radio ini juga cadel, tak bisa melafalkan huruf 'r'. Nah, setiap kali mendapat request by sms kan pasti ada yang namanya kirim-kirim salam dan sudah menjadi kewajiban penyiar radio untuk membacakan rekues dan kirim-kirim salam tersebut.
Sial baginya, dia malah sering mendapatkan sms kirim salam kepada mereka yang namanya mengandung 'r'. "Saya andri dari SMP Barunawati mau rekues lagu Kerispatih Bila Rasa Ini Rasamu. Salamnya buat Ari, Nora, Aris, Riko, Reva, Roni, Citra, Putri, Indra, Rani, Tari, Rere, Reza. Trims ya dah dibacakan. Jangan lupa diputar ya. Segera!". Itu hanya sebagian contohnya. Hahahahaha... Kasihan sekali saya mendengarkannya belepotan dalam membaca rekues per sms itu tadi di radio.
Nah, sekarang apakah anda pernah atau punya pengalaman pribadi tentang cadel ini? Atau bagaimana tanggapan anda. Atau malah anda sendiri yang mengalami olok-olok terhadap ke-cadel-an anda.. Yuk silahkan berbagi...!
58 comments:
Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.
Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).
Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.
Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
katanya *katanya lho*,, orang cadel pinter bahasa asing... :D *dari mana??*
ReplyDeletekasian tuh penyiar radionya, yang penting gk belepotan kayak "chyntya lyaulya"
dekat ku sini ada beberapa yang cadel tuh mas, jadi udah biasa ga heran lagi dengarnya :)
ReplyDeleteJadi ingat ke Bandung kemarin, nona manis namanya Fera, tapi ibunya nyebut dia Pera :)
ReplyDeleteCadel itu kan juga manusia he he he
anang jadi ayang?
ReplyDeletehahahahaha pls dueeeeehhh.....
=))
ReplyDeleteada lagi tu! orang yang suka ngaji. dalam Al-qur'an, ada huruf yang dibaca "tsa". menggunakan konsonan t dan s. akan salah bila dibaca "ta" atau "sa". t dan s harus disatuin menjadi "tsa".
ReplyDeletedan bagi yang sering ngaji, beberapa di antaranya akan kerepotan saat berbicara di depan umum. saat ngobrol dengan teman, mau bilang saya, malah kepeleset sedikit menjadi semacam "tsaya". terima kasih malah terdengar "terima katsih".
by the way, dapat salam dari R.
aku juga cadel th sh
ReplyDeleteaku cadel kalo ngomong bahasa madura, kamu sendiri cadel ga? :D
ReplyDeleteLaler rolas menclok ning pinggire rel sepur..
ReplyDeletePertama kali aku bacanya,,
Larer rolas menclok ning pinggire ler sepul..
Hahahay
wakakaka... saya sampai sekarang masih cadel. tapi cadelnya nggaya, soalnya kayak orang luar negeri, nggak bisa bilang r secara bergetar.. bisanya nggremeng...
ReplyDeleteada yang lain nang, cadel bilang S. ponakanku nek ngomong wis, wit. nek ngomong beras, belat. aku sampai bingung, dee ngomong opooo???
Mungkin kalo cadel masih bisa dilatih. tapi bagai mana dengan menyentuh siku kiri dengan tangan kiri?
ReplyDeleteha..ha.. itu kang khishandono lucu juga.... menurutku komunikasi kita dengan anak kita yang masih balita, jangan dibuat-buat. banyak kita jumpai di masyarakat apabila komunikasi dengan anaknya yg blt, huruf getar dan huruf "s" itu dislintutkan (boso opo iki )alias dibuat-buat.. misal kereta jadi keleta, biasa jadi biaca dsb.... gimana menurut anda??
ReplyDeletemadura nggak kenal huruf 'w' mas
ReplyDeletebawang putih jadi bebeng poteh!, cadel nggak?
dikeluargaku gak ada yg cadel, malah demen omong rarerrrrr rroorraassss mencrokkk pagerrrr.....:D
ReplyDeletehahah..ya mas tmenq ada yang cadel juga tuh..n ampe karang dia masih diejekin ma tmen2nya..kq bsa gtu ya..??
ReplyDeletehahah..ya mas tmenq ada yang cadel juga tuh..n ampe karang dia masih diejekin ma tmen2nya..kq bsa gtu ya..??
ReplyDeletekalo caya nolmal cak, olang caya gak cadel kok... :D
ReplyDeletecoba minta bantuan rekan sejawat mas anang, untuk melatih lidah bersama, mungkin lebih mahsyuk eh.. manjur maksud nya
ReplyDeletesayah malah percaya gak percaya cadelnya bukan cadel 'r' tapi 'S'
ReplyDeletememang aneh..
iya nih saya sering diolok2 gara2 gak cadel gak bisa ngomong huruf 'r'
ReplyDeleteWah terpaksa buka kartu nih. Aku tuh pelo juga lho, nggak bisa ngomong huruf "r". Dan percaya nggak? peloku ini keturunan. Semua cewek di keluargaku pelo, nurun dari almarhumah ibu. Aku dulu sampai diajari suruh ngomong "laler mencok ning pager , didudut mak lerrrrr".
ReplyDeleteTapi anehnya anakku nggak pelo, sejak kecil/balita sudah pandai ngomong huruf "r", bahkan sering ngomong r dipanjangin "rrrrrrrrrrr".
ALhamdulillah nggak pernah cadel :D
ReplyDeletetapi .. ada juga sebagian temen yang cadel .. mereka kadang jadi males ngomong karena takut digodain .. :D
saudara jauh saya ada yang cadel,,ga bisa ngomong r..kalo gitu lidahnya panjang yah?
ReplyDeletekalau cadelnya asli enak aja dengernya nang. ada juga yg dibuat2 cadel kaya penyiar di kotaku, tp bukan cincai laurai hehe..eh jijay deh dengernya
ReplyDeleteMahasiswiku ada yang cadel,... seriat ngobrol selalu kuledekin... maksud hati biar dia belajar ngomong R dgn baik, hehehe....
ReplyDeleteTapi lama2 dia sebel juga diledekin gitu, hehehe.
Pengalaman cadel? hm..
ReplyDeleteSampe sekarang ga bisa bilang r..
Wua, anakku yg no.2 gak bisa nyebut "r"..... padahal dia udah 13 taun, malah adiknya yang 5 taun bisa ngomong "r" dari umur 4 taun...
ReplyDeletebisa di obatin gak kalo cadel ya nang? masalahnya ponakan om ada yang gak bisa ngomong huruf 'r'
ReplyDeleteia sih, kadang sering ga tega ma temen yg cadel, sering diolok2...
ReplyDeleteyg penting tetep bisa PD, cadel jd ga masalah...
saya gak cadel lho...
ReplyDelete:D
saya cadel wannabe :)
ReplyDeletemas anang, saya nggak cadel, saya cuman pengen menang lomba blog he he he :P gimana cara mendukung saya, kasih komen dan berikan support ajah kok, makasih yang mas anang, tapi ada temen saya yang cadel, tapi nggak mau ngeblog ha ha ha ..
ReplyDeletesaya suka kalo mendengarkan wanita cadel yang berbicara, sangat mempesona :D
ReplyDeletekata ank2 klo ank cadel kondisi EQ lebih tinggi lho om anang... coba dech... lakuin riset... hiks...hiks..
ReplyDeletekalo orang Jepang cadel semua mas...
ReplyDeletetapi cadelnya kebalik gak bisa ngucap huruf "L"...
"Jalan-jalan ke Malang beli lumpia" pasti bilangnya "jaran-jaran ke Marangu beri rumpia"..
silakan dicek.
he...
dulu diajari tongue twister jawa, salah satunya "ana bocah wedhok wuda arep adus wedi wedhus"
ReplyDeletekalo di medan istilah cadel dikenal dgn "CELAT" ('e' nya keras seperi pengucapan 'ember').
ReplyDeleteemang susah ya kalo orang cadel kerjaannya dominan ngomong, kayak call center ataupun penyiar.. hehe
kalo dimustang si rico ceper tuh pagi hari menyapa lewat spada! berasa aneh sih emang denger mreka ngomong, jadi gatel pengen nambahin rrrrrrrrrrrrr
ReplyDeleteada juga tuh yang "sombong" dan pengen membuktikan jika dia nggak cadel-bukan vokalis cadel- yaitu vokalisnya Seventeen (Selalu Mengalah)
ReplyDeleteDulu pernah dikecengin sm cowo cadel, pas ngungkapin...aku ga bisa nahan tawa...trus cekikikan...trus dia ga jadi lanjutun ngungkapin perasaannya..akhirnya kita cuma jadi temen...(bukan temen tapi mesra loh ya..hi..hi)
ReplyDeletesuatu hari adikku punya mainan bomberman.. mainan yang bisa mengeluarkan kelereng dari perutnya, trus pernah mainan itu rusak dan per-nya lepas, adikku menangis sambil bilang "Pel-nya manaaaaaaa" pembantuku yang tak berdosa segera mengambilkan lap pel untuk adikku, dan adikku hanya tambah menangis sambil bilang, "bukan lap pel tapi PEL!!" huahuahua aku yang melihat hanya ngakak ketawa, yang dia maksud tentu saja per bukan lap pel.
ReplyDeleteada lagi waktu aku nanya ke adik temenku yang seorang penyiar, aku hanya dik, mas hendro kemana? dia bilang mas hendro lagi SIALAN... HAHAHAHA
wah, anakku juga ada yang cadel, semoga bener teori yang mengatakan anak cadel EQnya tinggi. :P
ReplyDeletedennyekop ceritanya lucu!! hahaha...
"Lor Rel Sepur Ana Regol Madhep Ngalor", coba cadel nggak tuh.
ReplyDelete"Lor Rel Sepur Ana Regol Madhep Ngalor", coba cadel nggak tuh.
ReplyDeletetenang..tenang..ari wibowo aja ganteng2 cadel..haha..
ReplyDeleteIni si Anang lagi ngecengin cyncya lawya itu ya ?
ReplyDeletenang,ndi postingane tentang ejakulasi???
ReplyDeleteahahahha...
internetan ndik kene cepet nang...
ndik puskom isuk-isuk ngene cuepet
aku mau tah belani budal teko kosan jam limo isuk!!!
sepi, cepet, menyenangkan...
iso donlod2, tapi gakiso ngesave!
haha..lak podo ae dong!
waktu kecil sering di ejekin ga bisa huruf r :( tapi skrg sich uda bisa ngomong ular melingkar di atas pagar
ReplyDeletebiar cadel sing penting sugih cak xixixi...
ReplyDeleteiya adiku dlu cadel huruf R disuruh ibuku ngomong gini beribu2 kali
ReplyDelete"ular melingkar diatas pagar berputar putar"
lama2 bisa tuh...coba deh..
nanti kalo punya anak, ngajak ngomongnya biasa aja kyk ke org gede Nang,,,,,,,,nggak usah dicadelin ngikutin anak2 malah anaknya ngira yg bener itu yg cadel deh.....
ReplyDeletesaya juga nggak bisa bilang R mas...hehe
ReplyDeleteoo gitu toh
ReplyDeleteNabi Musa kan cadel juga..
ReplyDeleteklo orang cadel susah gak c nyari kerja????
ReplyDeletebahasa inggrisnya cadel apa si?
ReplyDeleteSapa bilang orang cadel susah cari kerja?? Jgn berpikiran sempit gitu.. Contohnya gw..walopun cadel tp tetep bisa melewati wawancara kerja dg baik..hingga akhirnya gw bs diterima d sebuah perusahaan ternama..Pokoke..selagi qta punya PD tinggi,cadel qta ga bakal jd perhatian..
ReplyDeletebenci R said:
ReplyDeletegara2 cadel gw slalu di tolak stiap interview kerja..knp y org lain gbs trima org cadel pdhl gw jg gmw "cacat" kaya gini.