Sticky Message Board
Tutorial Cari Uang
Spesial Ramadhan
Peta dan Panduan Jalur Mudik 2011 Jawa Bali Sumatera
Sudahkah Anda Membayar Zakat Fitrah ??
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1432 H
Menjemput Ramadhan
Menunggu Waktu Berbuka
Iklan Sirup Ramadhan
Ritme Puasa Anak Kos
Waktu Puasa Berbeda
Ngabuburit
Kenapa Harus Ngakali Rasa Haus dan Lapar ?
Rating Acara Tertinggi Selama Bulan Ramadhan
Uang Baru dan Lebaran
Sandal Syahid
Sudahkah Anda Bersabar ?
Sudahkah Anda Bersyukur ?
Cek Arah Kiblat dengan Google Earth
Sunday, November 23, 2008
Operasi Razia Preman
CARA EFEKTIF MENANGGULANGI KEJAHATAN ?
Preman secara harfiah bisa diartikan sebagai free man, yang artinya adalah orang bebas. Menurut eyang wiki, pengertian preman ini berasal kata dari bahasa Belanda, vrijman (=freeman dalam bahasa Inggris) sebuah sebutan bagi sekelompok orang yang mendapatkan penghasilan melalui kegiatan pemerasan terhadap kelompok masyarakat yang lain.
Dalam bahasa Jawa dan dalam kehidupan pedesaan, preman ini juga bisa diartikan sebagai prei man. Prei adalah libur, jadi preman adalah orang yang libur. Sehingga preman bisa diartikan seorang yang bisa dibilang pengangguran karena tidak memiliki pekerjaan tetap, atau hanya bekerja serabutan (pada orang lain). Misalnya petani preman, yang artinya adalah seorang petani yang bekerja pada pemilih lahan sawah.
Petani preman, pekerja preman, artinya adalah seorang yang bekerja serampangan dan serabutan saja, atau istilahnya ikut orang lain. Petani yang ikut pada pemilik lahan, jadi dia hanya menggarap sawah dan ketika masa panen tiba maka petani preman mendapat bagian dari hasil panen, otomatis si pemilik lahan juga mendapat bagian (yang lebih besar).
Di perkotaan preman adalah segerombolan anak manusia (mayoritas anak muda) yang pekerjaannya tidak jelas dan kebanyakan hidup dari hasil memeras dan memalak orang lain. Polisi cepek, pengamen, tukang nongkrong, gelandangan, mereka yang bertato dan mereka yang ga jelas asal usul karena tak beridentitas pun bisa didefinisikan sebagai preman.
Preman dan Kejahatan
Berawal dari tingkat pengangguran yang makin membludak dan meningkat, jumlah preman di Indonesia pun semakin terkerek naik. Semakin banyak preman mengakibatkan peluang terjadinya kejahatan pun meningkat. Kesejahteraan yang sulit didapatkan dan kemiskinan menjadi kambing hitam atas semakin banyaknya premanisme di tanah air.
Hidup sudah seakan menjadi pembenar bagi sebagian orang untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum. Pemerasan, pemalakan dan tindakan sewenang-wenang terhadap orang lain semakin hari semakin marak.
Gebrakan Kapolri Memberantas Preman
Pergantian tampuk kepemimpinan kepolisian Republik Indonesia (Polri) dari kapolri yang lama Sutanto kepada kapolri yang baru Bambang Hendarso Danuri pun membawa kebijakan baru tentang preman. Kapolri Bambang Hendarso membuat tindakan penangkapan preman-preman melalui operasi razia preman di seluruh pelosok tanah air selama tiga bulan ke depan dan mungkin akan terus berlangsung sampai tak ada lagi preman.
Tak heran kalau kini di setiap daerah di seantero negeri dengan mudah ditemukan operasi razia preman yang dilakukan baik itu oleh polisi maupun satpol pp. Penggarukan dan penangkapan para preman kian gencar dilakukan seiring dengan perintah kapolri. Tak pandang bulu semua orang yang dianggap preman dan mengganggu ketertiban umum digaruk dan diamankan.
Operasi razia preman yang digalakkan ini menurut polisi merupakan sebuah usaha penanggulangan kejahatan dan memberantas penyakit masyarakat. Ya! Karena premanlah yang menjadi tertuduh kejadian-kejadian seperti pencurian, pemalakan, perampokan, serta tindak kriminal lain yang meresahkan masyarakat. Meskipun tak jarang terjadi salah tangkap, mereka yang bukan preman kadang terjaring razia, karena sebenarnya susah sekali mengidentifikasi siapa preman dan bukan. Akan tetapi operasi razia preman ini merupakan langkah awal dalam menanggulangi kejahatan.
Kemiskinan adalah Pangkal Masalah Premanisme
Dalam mengatasi kejahatan, perlu juga dilihat akar permasalahan mendasar yang mengakibatkan munculnya kejahatan yaitu kemiskinan. Sehingga untuk menanggulangi kejahatan adalah dengan memperbaiki perekonomian dan membuat rakyat sejahtera. Kesejahteraan inilah yang harusnya menjadi titik perhatian pemerintah. Kesejahteraan rakyat bisa ditingkatkan dengan terbukanya lapangan pekerjaan bagi rakyat.
Akhir kata, semoga program kapolri ini benar-benar bisa menjadi langkah awal dalam penanggulangan kejahatan di Indonesia.... Amin...
Apakah anda atau orang dekat anda adalah bekas penjahat, preman atau pemalak? Hmm.. Apakah anda pernah digaruk satpol PP atau pernah jadi korban salah tangkap polisi? Yuk, silahkan berbagi cerita dan opini disini....!
Preman secara harfiah bisa diartikan sebagai free man, yang artinya adalah orang bebas. Menurut eyang wiki, pengertian preman ini berasal kata dari bahasa Belanda, vrijman (=freeman dalam bahasa Inggris) sebuah sebutan bagi sekelompok orang yang mendapatkan penghasilan melalui kegiatan pemerasan terhadap kelompok masyarakat yang lain.
Dalam bahasa Jawa dan dalam kehidupan pedesaan, preman ini juga bisa diartikan sebagai prei man. Prei adalah libur, jadi preman adalah orang yang libur. Sehingga preman bisa diartikan seorang yang bisa dibilang pengangguran karena tidak memiliki pekerjaan tetap, atau hanya bekerja serabutan (pada orang lain). Misalnya petani preman, yang artinya adalah seorang petani yang bekerja pada pemilih lahan sawah.
Petani preman, pekerja preman, artinya adalah seorang yang bekerja serampangan dan serabutan saja, atau istilahnya ikut orang lain. Petani yang ikut pada pemilik lahan, jadi dia hanya menggarap sawah dan ketika masa panen tiba maka petani preman mendapat bagian dari hasil panen, otomatis si pemilik lahan juga mendapat bagian (yang lebih besar).
Di perkotaan preman adalah segerombolan anak manusia (mayoritas anak muda) yang pekerjaannya tidak jelas dan kebanyakan hidup dari hasil memeras dan memalak orang lain. Polisi cepek, pengamen, tukang nongkrong, gelandangan, mereka yang bertato dan mereka yang ga jelas asal usul karena tak beridentitas pun bisa didefinisikan sebagai preman.
Preman dan Kejahatan
Berawal dari tingkat pengangguran yang makin membludak dan meningkat, jumlah preman di Indonesia pun semakin terkerek naik. Semakin banyak preman mengakibatkan peluang terjadinya kejahatan pun meningkat. Kesejahteraan yang sulit didapatkan dan kemiskinan menjadi kambing hitam atas semakin banyaknya premanisme di tanah air.
Hidup sudah seakan menjadi pembenar bagi sebagian orang untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum. Pemerasan, pemalakan dan tindakan sewenang-wenang terhadap orang lain semakin hari semakin marak.
Gebrakan Kapolri Memberantas Preman
Pergantian tampuk kepemimpinan kepolisian Republik Indonesia (Polri) dari kapolri yang lama Sutanto kepada kapolri yang baru Bambang Hendarso Danuri pun membawa kebijakan baru tentang preman. Kapolri Bambang Hendarso membuat tindakan penangkapan preman-preman melalui operasi razia preman di seluruh pelosok tanah air selama tiga bulan ke depan dan mungkin akan terus berlangsung sampai tak ada lagi preman.
Tak heran kalau kini di setiap daerah di seantero negeri dengan mudah ditemukan operasi razia preman yang dilakukan baik itu oleh polisi maupun satpol pp. Penggarukan dan penangkapan para preman kian gencar dilakukan seiring dengan perintah kapolri. Tak pandang bulu semua orang yang dianggap preman dan mengganggu ketertiban umum digaruk dan diamankan.
Operasi razia preman yang digalakkan ini menurut polisi merupakan sebuah usaha penanggulangan kejahatan dan memberantas penyakit masyarakat. Ya! Karena premanlah yang menjadi tertuduh kejadian-kejadian seperti pencurian, pemalakan, perampokan, serta tindak kriminal lain yang meresahkan masyarakat. Meskipun tak jarang terjadi salah tangkap, mereka yang bukan preman kadang terjaring razia, karena sebenarnya susah sekali mengidentifikasi siapa preman dan bukan. Akan tetapi operasi razia preman ini merupakan langkah awal dalam menanggulangi kejahatan.
Kemiskinan adalah Pangkal Masalah Premanisme
Dalam mengatasi kejahatan, perlu juga dilihat akar permasalahan mendasar yang mengakibatkan munculnya kejahatan yaitu kemiskinan. Sehingga untuk menanggulangi kejahatan adalah dengan memperbaiki perekonomian dan membuat rakyat sejahtera. Kesejahteraan inilah yang harusnya menjadi titik perhatian pemerintah. Kesejahteraan rakyat bisa ditingkatkan dengan terbukanya lapangan pekerjaan bagi rakyat.
Akhir kata, semoga program kapolri ini benar-benar bisa menjadi langkah awal dalam penanggulangan kejahatan di Indonesia.... Amin...
Apakah anda atau orang dekat anda adalah bekas penjahat, preman atau pemalak? Hmm.. Apakah anda pernah digaruk satpol PP atau pernah jadi korban salah tangkap polisi? Yuk, silahkan berbagi cerita dan opini disini....!
61 comments:
Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.
Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).
Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.
Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-----------
ReplyDelete"Di perkotaan preman adalah segerombolan anak manusia (mayoritas anak muda) yang pekerjaannya tidak jelas...."
-----------
Ah jelas kok pekerjaannya. Ya ituu... Memeras orang... :D
Tapi ya mungkin preman itu musti diberantas yah. Mengganggu ketertiban umum...
WAHID
ReplyDeleteMemang benar tidak bisa dipungkiri Preman semakin merajalela karena desakan ekonomi. Pengalaman pribadi, aku pernah di palak di Wonokromo jaman kuliah dulu, untung tidak terjadi apa-apa. Sampai sekarang masih ada malah tambah banyak, seperti membentuk satu komunitas premanisme. Semoga dengan program tersebut bisa membasmi sekumpulan preman yang tidak bertanggung jawab.
Preman macem2 nang, yg paling parah yg berseragam
ReplyDeletePreman memang ada di mana2. Blogger premanpun kayaknya ada, karena polisi yg ngeblog juga mulai ada. Inilah fenomena.
ReplyDeletela km ga kena razia ta nang?
ReplyDeleteini sebenarnya program kerja yang terburu2 kenapa pihak kapolri tidak menertipkan dulu preman yang ada di lingkungan kantornya sendiri alias polisi. disana kan banyak preman juga
ReplyDeletePENYAMUN TERMASUK PREMAN GAK YA..... DIBASMI JUGA DONG GW .... WUAHAHAHAHAHAA
ReplyDeleteknapa hanya preman jalanan saja yang dibasmi ?
ReplyDeletekok, pejabat dan anggota dewan yang bermental preman ngga dibasmi sih ?
Lapangan kerja banyak, preman juga bakalan ga ada ya
ReplyDeletelha mosok preman posting preman ???? bhuahahaha
ReplyDeleteini postingan di bikin setelah sampean kena razia ta, mas? mungkin polisinya ngelepas sampean karena yang di tangkep premannya blog...
ReplyDeleteeneng raziz to?
ReplyDeletekok malah posting? gek ndang ndelik....
wah preman tha mas, saya preman bukan, ndak punya pekerjaan dan kadang serabutan, tapi saya ndak jahat kok
ReplyDeletebelum tentu...
ReplyDeletemati satu tumbuh milyaran...
weleh-weleh... :D
saya sangat setuju dan mendukung banget usaha pak Kapolri baru ini razia preman....karena memang udah meresahkan banget. Apalaig bisa menangkap preman2 berdasi..haha
ReplyDeletedatangkan pahlawan bertopeng....
ReplyDeletehaha....
moso' iyo aqyu sing kemayu ngene mo digaruk satpol PP sihh....
ReplyDelete**ting ting ting ;;) (kelilipen ban motor maksude)
kalo saya , premawati
ReplyDeletelapor pak guru, preman tanpa link absen nih :D
ReplyDeletepreman itu seni lho cak, jangan salah :D
ReplyDeletekoruptor2 itu khan termasuk preman juga yak ?
ReplyDeleteaku pindah alamat blog nih .. nggak di elyswelt lagi .... mampir ya
palembang udah beberapa hari ini razia preman..
ReplyDeleteWah mas,,di salahsatu kabupaten di jateng ada bupati yang pake jasa pengawalan Preman...
ReplyDeleteCkckck...
Parahnya lagi tu sang pengawal menganiaya polisi...
Parah bgt tu bupati...
hhihii jadi inget ama lagu ini:
ReplyDeletepak sipakpak preman-preman.... o ow..pak sipakpak metropolitan ...
jadul banget daaahhhh...
Apakah anda pernah digaruk satpol PP?
ReplyDeleteJawab: Kalo gatal biasanya nggaruk sendiri mas.
Atau pernah jadi korban salah tangkap polisi?
Jawab: Ndak, tapi banyak tuh di Jombang.
Solusi:
Membuka warung-warung blog dan menjawab komentar2,bisa juga mengurangi potensi berkeliarannya para preman...ya dong kalo yang berkeliaran di jalan preman semua, masak preman(noun)mremani(verb) preman(noun).
(INI AGAK SERIUS)Betul Mas, selain kemiskinan dan kurangnya lapangan kerja, kurangya keteladanan karena preman terjadi sebagai counter terhadap kondisi sosial (teorinya tanya kyai slamet)yang menekannya, dan jangan lupa...preman dapat terjadi bukan saja karena niat tapi karena ada kesempatan WASPADALAH WASPADALAH.
ReplyDeletepreman yg pake seragam itu yg susah dihapus
ReplyDeletelantas, apakah bila mereka diberi kekayaan melimpah bakal brenti dari kegiatan mreman? rasa rasa ada sisi lain selain kemiskinan. mungkin karena sudah jadi HOBI kali ya. buktinya banyak temennya temen sayah yang suka mreman, ugal-ugalan2, dan berkriminal ria padahal ortu mereka kaya raya.
ReplyDeleteSenangnya ketemu dirimu kemarin :D
ReplyDeletemakanyaaaa... belajar jd preman jg...
ReplyDeletebukankah sesama preman hrs saling menghormati???!!!???
hahahahah
"Apakah anda pernah digaruk satpol PP..."
ReplyDeleteterus terang aku belum pernah, mas. suerrr...
*dibandhem sandhal*
terlalu berlebihan kiranya kalo dikatanya kemiskinan adalah pangkal kemiskinan..
ReplyDeleteterlalu menjadi alasan2 yang dibuat2...
miskin bukan berarti tidak pintar, miskin juga bukan berarti bisa jahat..
sepakat sama definisi di atas. kalo saya boleh menambahkan preman mungkin bisa berarti prei mangan. poso, rek!!
ReplyDeletepantes kemaren ituh kalian dikawal satpam ditebet hahaha...
ReplyDeleteWaa gak jadi bikin tatooo, padahal pingin nggaya dikit kok susyah
ReplyDeletekaluk mas andy MSE bilang "gali" itu maksudnya preman mas!
ReplyDeleteSemoga bukan hanya sesaat saja pemberanasan para preman ini :)
ReplyDeleteyang seragam pasti lebih sulit carinya
ReplyDeletekunjungan masih pagi....
ReplyDeletesaya setuju tuch bang dengan karya nya di atas...
kalo tidak di brantas, preman itu bakal berkembang biak,hehehe
chiiiip lah buat abang ku ini...
ditunggu ya comment baliknya....
anak sd pun ada yg jadi preman loh apa perlu ditangkep juga?
ReplyDeletesaya kurang paham dengan sedikit program pemerintah untuk memberantas premanisme, memang jika kita lihat lagi hal tersebut akan sangat memberikan kenyamanan kepada setiap orang pada saat di luar rumah, tapi kalo kita pikir lagi yah apakah dengan razia para preman tersebut mampu menghilangkan kejahatan di Indonesia. Kalo ide saya gimana kalo pemerintah membuka lahan pekerjaan untuk mengembangkan potensi para preman saya rasa hal tersebut akan lebih efektif dibandingkan melakukan razia preman, toh para preman tidak mungkin ada jika mereka tidak mengalami kesulitan dalam faktor ekonomi, sok tau banget saya ya ikZ :P
ReplyDeletemakane nang, aku wehono duwit, ben gak dadi pereman... hohoho...
ReplyDeletesaatnya mengganti linku dengan dzofar.com
kira2 dengan ditangkap apa kejahatan tingkat tinggi berkurang ya....
ReplyDeletemakin banyak preman bukan cuma karna miskin aja si, karna males juga......
ReplyDeletehuehuehueheuhue....
ReplyDeletengakak komentar'e Epat....
*berarti aku termasuk nuw... jah..*
pernah satu kali pas lagi nyetir mobil..di depanku terjadi kejar-kejaran antara preman yang waktu itu menjelma menjadi tukang parkir dan para polisi...
ReplyDeletekasian banget...premanya ampe jatuh guling2 di jalan hampir ketabrak sama mobil..terus udah ketangkep dibawa ke truk polisi terus ditendang-tendang dan dipukulin di depan mata saya....
saya setuju mendingan ga ada preman..tapi mereka kan manusia..kayaknya mereka layak diperlakukan seperti manusia yang lain..ga usah dipukulin dan ditendang2...bikin saya jadi ga respect sama polisi...apa bedanya mereka dengan preman? cuman beda seragamnya doang...
iya nih memang prmeanisme/kejahatan itu akan mematikan hati dan akal manusia shg mematikan daya kreatifitas dan ujungnya timbul orang2 yg ingin hasil instan tp malas berusaha
ReplyDeletepremanisme tumbuh karena akibat kesulitan ekonomi dan sulitnya mendapatkan pekerjaan, mungkin cara yang paling tepat untuk memberantas masalah ini adalah dengan memberi lapangan kerja dan pembekalan keahlian bagi para preman tersebut.. ya ga mas???
ReplyDeletewaduh ada premanwati berjilbab....takuuut...(ama mbak cebongipiet...)
ReplyDeletejgn hanya preman jalanan yg dibasmi,, preman kelas kakap juga nich..
ReplyDeletemantafff kang, tapi amat disayangkan untuk preman yang kecil-kecil di berantas kok preman yang besar seperti yang ada di senayan buanyak yang gag pada ditangkepin yah...bingung nih...yah yang kecil makin tersiksa juga yah mas anang
ReplyDeleteMenurutku sich memang kyknya suatu kebiasaan aja setiap ganti Kapolri harus ada Gebrakan sebagai tanda Kinerjanya baik...
ReplyDeleteSemoga kejahatan di bumi tercinta ini oleh segala oknum, entah preman atau bukan dapat ditanggulangi .
ReplyDeletePengen merasakan indonesia ini damai :)
Btw operasi preman jalanan lumayan efektif juga. Yang dulunya pada petentang-petenteng pamer tatto, sekarang dah mulai celingak-celinguk takut dirazia hehehe ... (ngapus tatto yg murah dimana ya mas ? *gaya)
ReplyDelete-Setiaji-
www.kodokijo.net
lha iki premane isih nang kene malah ngeblog..
ReplyDeletemnrt dq ini kebijakan yg cukup positif mas..sebagai langkah preventif dan kuratif dlm penanganan premanisme. Smg deh kebijakan ini bs benar2 pas tuk memberikan rasa aman n nyaman bagi masyarakat!
ReplyDeleteKalau memang kerjanya serabutan, berarti mereka punya pekerjaan walaupun tidak tetap.
ReplyDeleteLhah jika dilarang mempunyai pekerjaan yang tidak tetap dan malah dirazia, lalu mereka ini disuruh jadi apa? sepertinya kok sebuah kebijakan yang tidak terlalu memikirkan efek ke depan...
surabaya kan juga kota besar nang? beda jauh apa sama jakarta? kan kamu di sby yah? bukan presiden :)
ReplyDeletekalo preman kampus dirazia gak ya?
ReplyDeletePREMAN KERAH PUTIH : SIAPA PERDULI ??
ReplyDeleteDiawali dengan proses penggantian/klaim asuransi atas kendaraan (truck) milik kami yang hilang oleh Penanggung (PT. Asuransi Wahana Tata). Disebabkan proses serta jumlah Penggantian yang sangat tidak pantas, kami mengajukan tuntutan perdata di PN Surakarta (No:13/Pdt.G/2006/PN.Ska). Dan ternyata dalam Putusan PN. Surakarta tersebut (hal. 13 Point 40) terungkap adanya penggelapan klaim asuransi sebesar Rp.5.400.000,00 (Lima juta empat ratus ribu rupiah)
Tentang dugaan penggelapan ini telah kami laporkan di Poltabes Surakarta (No.Pol: B/LP/1106/IX/2005). Dari hasil penyelidikan yang ditangani oleh Sdr. Bripka (?) Heri Purwanto, terungkap bahwa uang sebesar Rp.5.400.000,00 tersebut telah digunakan oleh PT. Tunas Financindo Sarana untuk mengurus Surat Kemajuan Penanganan Kasus Pencurian KBM truck Nopol. H-1609-JA di Polda Jateng (Surat No. B/3306/IX/2005/Reskrim). Dan kepada kami secara pribadi, Penyidik tersebut (Sdr. Heri Purwanto) mengakui keterbatasan kapasitasnya untuk melakukan penyidikan, mengingat ‘hirarki’ serta kompetensinya. Akhirnya Laporan/Pengaduan kami berhenti hingga saat ini (akhir tahun 2008 ini).
Yang menjadi pertanyaan kami adalah benarkah untuk mengeluarkan sebuah Surat Kemajuan Penanganan Kasus Pencurian KBM, dibutuhkan biaya sebesar Rp.5.400.00,00 (Lima juta empat ratus ribu rupiah) …….???? Apabila benar, maka jelas bahwa hal ini dapat dikategorikan sebagai gratifikasi.
Namun kemana kami harus melaporkan gratifikasi yang sangat merugikan kami ini, mengingat instansi yang berwenang menangani hal ini (KPK) tidak mempunyai unit kerjadi Propinsi Jawa Tengah.
Oh ya, sebenarnya kasus ini telah kami laporkan di Bina Propan Polda Jateng dengan tembusan ke Divisi Propam Mabes Polri dan KoMpolnas. Namun tetap saja nihil hasilnya.
Adakah pihak yang mau membantu kami ??
Terima kasih,
David Pangemanan (HP.0274-9345675)
david.pangemanan@yahoo.com
POLISI = PREMAN, MENURUT KAMU ???!!!
ReplyDeleteIkatan pertalian antara aparat dengan preman bak sepasang kekasih yang saling mencinta, yang satu sama lain saling mendukung untuk memnuhi kebutuhan diri mereka sendiri.
Entah angin apa yang memberanikan aku untuk menulis narasi ini kepadamu, aku tidak tahu. Yang jelas, saat demokrasi mulai berjalan pada lintasannya, aku memberanikan diri menayampaikannya.
Polisi ataukah preman, bagai pinang yang tak terbelah, dalam suatu simbiosis mutualisme. Antara mereka hanya terbatas legalitas setinggi pundak kita. Sebagai pihak keamanan, mereka bersama sama-sama berada di antara kita, tembok berlapis baja tebal dan kuat saling melapisi, saling dukung-menduung sehingga kita sebagai masyarakat kecillah yang di rugikan. Andai kata kerbau, burung jalak adalah penegak hukumnya.
“Aku kan tetap siap sedia disana sekalipun engkau tak membutuhkanku.” mungkin itulah kiasan polisi yang membekingi illegal logging Jambi. Mengintip ke depan, perjudian Riau, menyeret enam jendral besar. Dan apabila hati masing-masing ( polisi dan preman) mulai berdengan kasih, dengan mata saling berkedipan, mereka mengisyaratkan code cinta melegalkan perjudian.
Terserah mereka!! aku tak bisa berbuat banyak. Namun aku akan sangat senang apabila jalinan kasih diantara mereka terputus.
“Cinta palsu berbaju kepura-puraan, berhias muslihat, dan terlihat penuh kebusukan”
harapku, semoga ini menjadi cambuk bagi kepolisian untuk bekerja lebih baik lagi.
sumber : http://www.asyiknyaduniakita.blogspot.com