Sticky Message Board
Tutorial Cari Uang
Spesial Ramadhan
Peta dan Panduan Jalur Mudik 2011 Jawa Bali Sumatera
Sudahkah Anda Membayar Zakat Fitrah ??
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1432 H
Menjemput Ramadhan
Menunggu Waktu Berbuka
Iklan Sirup Ramadhan
Ritme Puasa Anak Kos
Waktu Puasa Berbeda
Ngabuburit
Kenapa Harus Ngakali Rasa Haus dan Lapar ?
Rating Acara Tertinggi Selama Bulan Ramadhan
Uang Baru dan Lebaran
Sandal Syahid
Sudahkah Anda Bersabar ?
Sudahkah Anda Bersyukur ?
Cek Arah Kiblat dengan Google Earth
Thursday, November 23, 2006
Porong's Sunrise
Kalau sebelumnya ada postingan tentang Porong's Sunset, maka sekarang adalah kebalikannya, yaitu Porong's Sunrise. Yup! Seperti gambar di atas adalah suasana ketika matahari perlahan terbit di ufuk timur di wilayah genangan lumpur panas Lapindo Porong Sidoarjo.
Cahaya matahari yang mulai naik ke atas terpantulkan oleh lumpur yang menggenang di kolam penampungan lumpur alias pond. Perhatikan pula tower listrik yang seakan mengapung di genangan lumpur tersebut, padahal sebenarnya tower itu ikut pula tenggelam dalam luapan lumpur panas yang berkedalaman lebih dari dua meter tersebut,, yang menyebabkan jarak antara titik terbawah kabel bertegangan tinggi dengan permukaan lumpur hanya 5 meter, padahal sebelumnya batas aman harus 7 meter.
Memandang jauh ke arah timur seperti memandang laut lepas yang tanpa ujung. Laksana memandang di pantai Sanur di pulau Bali. Seperti lautan luas yang membentang di sana. Jangan pernah membayangkan itu adalah air, karena itu adalah lumpur, hehe...
Langit di atas kolam lumpur raksasa ini masih tetap biru. Sedikit awan yang nampak, karena wilayah Surabaya dan sekitarnya masih tetap kering kerontang dan mengalami kemarau panjang. Entah kapan hujan akan turun. Tapi yang pasti, ketika hujan itu turun dikhawatirkan luapan lumpur panas ini malah makin meluas dan tidak terkendali. Makin banyak yang harus dikorbankan, masyarakat dan lingkungan sekitar kolam lumpur pun bisa terkena getahnya, terkena imbas dari bencana yang tidak terduga ini.
Penderitaan para korban lumpur panas ini nampaknya akan terus bertambah. Apalagi terlihat bahwa PT Lapindo Brantas sudah ingin lepas tanggung jawab terhadap musibah lumpur panas ini dengan menjual perusahaan ini kepada salah satu perusahaan investasi dari British Virgin Island, Freehold Group Limited.
Ya Tuhan sampai kapan derita bangsa ini akan terus berlangsung?
Artikel terkait:
Cahaya matahari yang mulai naik ke atas terpantulkan oleh lumpur yang menggenang di kolam penampungan lumpur alias pond. Perhatikan pula tower listrik yang seakan mengapung di genangan lumpur tersebut, padahal sebenarnya tower itu ikut pula tenggelam dalam luapan lumpur panas yang berkedalaman lebih dari dua meter tersebut,, yang menyebabkan jarak antara titik terbawah kabel bertegangan tinggi dengan permukaan lumpur hanya 5 meter, padahal sebelumnya batas aman harus 7 meter.
Memandang jauh ke arah timur seperti memandang laut lepas yang tanpa ujung. Laksana memandang di pantai Sanur di pulau Bali. Seperti lautan luas yang membentang di sana. Jangan pernah membayangkan itu adalah air, karena itu adalah lumpur, hehe...
Langit di atas kolam lumpur raksasa ini masih tetap biru. Sedikit awan yang nampak, karena wilayah Surabaya dan sekitarnya masih tetap kering kerontang dan mengalami kemarau panjang. Entah kapan hujan akan turun. Tapi yang pasti, ketika hujan itu turun dikhawatirkan luapan lumpur panas ini malah makin meluas dan tidak terkendali. Makin banyak yang harus dikorbankan, masyarakat dan lingkungan sekitar kolam lumpur pun bisa terkena getahnya, terkena imbas dari bencana yang tidak terduga ini.
Penderitaan para korban lumpur panas ini nampaknya akan terus bertambah. Apalagi terlihat bahwa PT Lapindo Brantas sudah ingin lepas tanggung jawab terhadap musibah lumpur panas ini dengan menjual perusahaan ini kepada salah satu perusahaan investasi dari British Virgin Island, Freehold Group Limited.
Ya Tuhan sampai kapan derita bangsa ini akan terus berlangsung?
Artikel terkait:
13 comments:
Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.
Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).
Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.
Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ngeri yah....liat tuh lingkaran2 mataharinya....pertanda tingginya polution.
ReplyDeleteHari ini saya baca di koran ttg korban meledaknya pipa lapindo....ih..tambah ngeri
Waduw... kok lumpurnya gak habis-habis yak??? :(
ReplyDeletenice shoot
ReplyDeleteNumpang lewat. Salam kenal! :D
ReplyDeleteBUkan mau bilang saya suka ada lumpur di sana tapi fotonya oke punya itu
ReplyDeletepotonya keren..sayang ya kalo porong tenggelam..anak cucu mereka nanti cuma bisa mendengar cerita tanah kelahiran nenek moyang tok..hiks..
ReplyDelete@ amethys : iya tuh suaranya sampe kedengeran dari surabaya. langit tampak menyala merah di malam hari pas kejadian.. ngeri..
ReplyDelete@ Zawa : bantuin nyedot biar abis :D
@ medon : thanks
@ Setiawan : salam kenal balik deh..
@ tito : Lapindo juga tidak berharap ada lumpur tapi apa boleh buat.. Semua kehendak Tuhan... mungkin ada hikmah di balik kejadian menghebohkan ini...
@ Amma : semoga saja tidak.. amin..
Wah potonya bagus banget. Kaya potonya tukang poto profesional. Ngga kalah ama yang ini http://sudutlebar.blogspot.com. Kenal tah Mas?
ReplyDelete@ budhe : ngga kenal budhe... tengkiyu. bukan profesional.. amatir budhe..
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletehebat ngambil momentnya, malamnya nginep di situ ya ?
ReplyDelete-salam kenal-
klo ga ada judulnya ta kirain potow di pante loh, mas...
ReplyDeletekesian banget yah para korban lumpur lapindo. ternyata sampe sekarang lom beres2 juga...
wah...direwangi isuk2 hunting ki?
ReplyDeletesemoga ada membawa harapan baru....