Sticky Message Board
Tutorial Cari Uang
Spesial Ramadhan
Peta dan Panduan Jalur Mudik 2011 Jawa Bali Sumatera
Sudahkah Anda Membayar Zakat Fitrah ??
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1432 H
Menjemput Ramadhan
Menunggu Waktu Berbuka
Iklan Sirup Ramadhan
Ritme Puasa Anak Kos
Waktu Puasa Berbeda
Ngabuburit
Kenapa Harus Ngakali Rasa Haus dan Lapar ?
Rating Acara Tertinggi Selama Bulan Ramadhan
Uang Baru dan Lebaran
Sandal Syahid
Sudahkah Anda Bersabar ?
Sudahkah Anda Bersyukur ?
Cek Arah Kiblat dengan Google Earth
Friday, November 17, 2006
Porong's Sunset
Menikmati suasana sunset atau saat matahari tenggelam di ufuk barat pada sore hari di daerah luapan lumpur panas Lapindo Porong, Sidoarjo tak ubahnya seperti melihat sunset di pantai-pantai di pulau Dewata Bali. Sinar matahari yang kemerahan laksana memantul di air laut yang bergelombang di pantai Kuta, hanya saja itu sebenarnya adalah lumpur panas yang menggenangi kawasan di sekitar sumber luapan lumpur panas Lapindo.
Mungkin dulu saat sore hari seperti ini, di daerah yang sekarang penuh dengan lumpur tersebut banyak aktivitas yang dilakukan oleh para warga yang terkena imbas dari permasalahan lumpur ini. Entah itu mereka yang bersiap-siap menuju masjid untuk shalat Maghrib, atau sekedar jalan-jalan sore hari, dan masih banyak kegiatan lainnya dulu. Tapi sekarang aktivitas kehidupan itu tinggal sejarah yang mungkin akan tetap melekat kuat di benak para warga yang kini telah tertimpa musibah secara langsung dari lumpur panas ini.
Entah sampai kapan penderitaan mereka akan terus berlangsung...
Mungkin dulu saat sore hari seperti ini, di daerah yang sekarang penuh dengan lumpur tersebut banyak aktivitas yang dilakukan oleh para warga yang terkena imbas dari permasalahan lumpur ini. Entah itu mereka yang bersiap-siap menuju masjid untuk shalat Maghrib, atau sekedar jalan-jalan sore hari, dan masih banyak kegiatan lainnya dulu. Tapi sekarang aktivitas kehidupan itu tinggal sejarah yang mungkin akan tetap melekat kuat di benak para warga yang kini telah tertimpa musibah secara langsung dari lumpur panas ini.
Entah sampai kapan penderitaan mereka akan terus berlangsung...
5 comments:
Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.
Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).
Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.
Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
pemandangan sunset yg bagus.. sayang cerita di baliknya sangat menyedihkan.. :(
ReplyDeletesaya cuma bisa berdoa, biar cepet selesai
ReplyDeleteFoto yang dramatis mas.. komposisinya manis sekali. coba sudutnya agak ke kiri/kanan dikit biar tiang listrik tidak berada di dalam gunung. kaidah dimensi dalam the rule of three. 3 thumbs up buat fotonya! :)
ReplyDeleteKalau alami, senja kapan dan dimana aja... tetap indah kok. Yang jadi masalah kan krn kita tahu itu 'lautan'nya bikin lingkungan gak alami lagi.
ReplyDeletehiks....
ReplyDeletejadi sedih...