Terpujilah wahai engkau, Ibu Bapak guru...
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
S'bagai prasasti trima kasihku 'tuk pengabdianmu...
Engkau bagai pelita dalam kegelapan...
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan...
Engkau patriot pahlawan bangsa...
Tanpa tanda jasa...
Ohh,... Guru nasibmu kini sungguh mengenaskan...!! Padahal atas pengorbananmulah kami semua bisa seperti sekarang ini... Sungguh sangat mulia jasa-jasamu kepada negeri ini. Ya! Negeri yang telah menyia-nyiakanmu... Walaupun demikian, kau tetap tegar di jalanmu untuk memajukan negeri ini, meskipun berat hidup yang harus kau jalani....
yang jelas ada perbedaan antara guru jaman sekarang dan jaman dulu.
ReplyDeleteapa itu? coba cari sendiri... :)
Selamat hari pendidikannnnn <:-P
ReplyDeleteselamat hari pendidikan nasional semoga gak ada guru wagu & saru lagi...
ReplyDeletesemoga gaji guru gak cuman ratusan ribu macem gaji pembantu
Gaji guru sekarang (kecuali guru bantu) sudah lebih baik lho dibanding jaman orde baru, demikian juga tunjangannya. Itu untuk guru yang PNS, guru swasta...????
ReplyDeleteGuru disayang, guruku malang.
ReplyDeleteKakak Ipar Kang Kombor banyakan tekornya daripada untungnya tuh, jadi guru. Tapi tetep saja dia nggak mau ninggalin.
Semoga pendidikan kita semakin berkualitas (termasuk kualitas kesejahteraan para guru tentunya).
Mas Anang, terimakasih URI sudah diupdate.
suatu hari di ruang rapat sebuah SD:
ReplyDeleteterima kasih yang sebesar-besarnya buat bapak2 yang banyak membantu dana untuk kelancaran kegiatan pendidikan kami!!!
sampai acara habis, tidak ada satu ucapan terima kasih untuk seorang guru!!
selamat buat Bapak dan Ibu Guru...
ReplyDeletePahlawan yang jasanya harus slalu dikenang!
namanya juga oemar bakri, sering didengungkan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa...but kesejahteraan jauh panggan dari api.
ReplyDeletesaya jadi oemar bakri lima belas tahun rumah juga masih kontrak hehe...
wah merdu mas suaramu *eh ada suaranya yah?* hehehe, karena ga ada suaranya itu jadi merdu :P
ReplyDeletenasib guru di INA ini masih memprihatinkan, apalagi yang honorer...kembang kempis *kembangnya jarang, kempis mulu*
wah merdu mas suaramu *eh ada suaranya yah?* hehehe, karena ga ada suaranya itu jadi merdu :P
ReplyDeletenasib guru di INA ini masih memprihatinkan, apalagi yang honorer...kembang kempis *kembangnya jarang, kempis mulu*
untungnya masih selalu ada yang mau jadi guru yah?? mungkin emang itu panggilan hati. coba kalo ga ada yang mo jadi guru?? gimana nasib bangsa ini??
ReplyDeletesalut sama guru2 terutama guru2 yang ngajar di pelosok2 dan pedalaman2... may God bless them...