Sticky Message Board
Tutorial Cari Uang
Spesial Ramadhan
Peta dan Panduan Jalur Mudik 2011 Jawa Bali Sumatera
Sudahkah Anda Membayar Zakat Fitrah ??
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1432 H
Menjemput Ramadhan
Menunggu Waktu Berbuka
Iklan Sirup Ramadhan
Ritme Puasa Anak Kos
Waktu Puasa Berbeda
Ngabuburit
Kenapa Harus Ngakali Rasa Haus dan Lapar ?
Rating Acara Tertinggi Selama Bulan Ramadhan
Uang Baru dan Lebaran
Sandal Syahid
Sudahkah Anda Bersabar ?
Sudahkah Anda Bersyukur ?
Cek Arah Kiblat dengan Google Earth
Thursday, October 30, 2008
Kantin Kejujuran
BERANTAS KORUPSI SEDARI DINI
Melatih Kejujuran Demi Masa Depan Bangsa
Sebuah cara baru untuk memupuk jiwa kejujuran kini mulai diterapkan di banyak sekolah. Cara ini bisa dibilang adalah langkah awal untuk memberangus semakin akutnya budaya korupsi di negeri ini.
Seperti telah jamak diketahui bahwa korupsi merupakan pangkal permasalahan ekonomi di bumi pertiwi. Kesejahteraan rakyat akan menjadi hal yang mustahil diwujudkan jika sifat korupsi masih hinggap di hati-hati para pemimpin negeri ini.
Kantin kejujuran. Ya! Ini adalah sebuah langkah nyata demi memberantas korupsi sedari dini yang dilakukan di lebih dari seribu sekolah SD, SMP, SMA dan Madrasah yang terdapat di seluruh Indonesia. Baik itu sekolah negeri maupun swasta.
Tujuan didirikannya kantin kejujuran ini memang tidak main-main. Dilihat dari namanya saja, kantin kejujuran, kita sudah bisa melihat tujuan utama dari kantin kejujuran yakni melatih kejujuran para siswa serta mencegah tindakan korupsi mulai dari lingkungan sekolah.
Dan diharapkan bahwa perilaku terpuji ini bisa terbawa dan tertular hingga di lingkungan luar sekolah, dan di masa-masa berikutnya selepas keluar dari sekolah dan hidup bermasyarakat pada umumnya.
Kantin kejujuran adalah sebuah kantin yang prinsipnya sama seperti kantin sekolah biasa pada umumnya. Perbedaan mendasar hanya terletak pada tidak ada penjaga kantin yang bertugas melayani dan mengawasi keluar masuk barang dan uang.
Karena tidak ada penjaga kantin, maka setiap siswa yang ingin membeli barang dan makanan yang disediakan di kantin kejujuran ini hanya bisa melihat bandrol harga dan label barang yang tersedia di kantin kejujuran tersebut. Biaya yang dikeluarkan siswa sesuai dengan banyak transaksi barang dan jumlah harga keseluruhan barang yang mereka beli tersebut.
Jadi, bila siswa A membeli barang seharga Rp 2000 maka ia wajib membayarnya Rp 2000 pula. Pun juga dengan uang kembalian, siswa bisa mengambil sesuai dengan besar kembalian yang memang menjadi haknya. Disinilah akan dilatih rasa kejujuran siswa. Siswa yang curang mungkin hanya akan membayar kurang dari harga barang yang dibelinya, taruhlah membeli barang seharga Rp 2000 kemudian ia hanya membayarnya dengan Rp 1000.
Ini akan melatih rasa kejujuran siswa serta mencegah tindakan korupsi sedari dini. Jadi, hakikatnya para siswa sendiri yang menjadi penjaga sekaligus pelayan kantin. Self-service istilahnya.... Jangan ngeres! Sehingga, benar-benar sangat dituntut kejujuran siswa.
Dengan adanya kantin kejujuran semoga perbuatan yang sederhana dimulai dari hal yang kecil seperti ini bisa berlanjut ke tingkat yang lebih besar......... Sehingga slogan 'Anda berbuat, Tuhan melihat, Malaikat mencatat' akan terus terbawa sampai akhir usia setiap warga Indonesia...... Dan semoga Indonesia di masa depan bebas korupsi....
Amin....
Melatih Kejujuran Demi Masa Depan Bangsa
Sebuah cara baru untuk memupuk jiwa kejujuran kini mulai diterapkan di banyak sekolah. Cara ini bisa dibilang adalah langkah awal untuk memberangus semakin akutnya budaya korupsi di negeri ini.
Seperti telah jamak diketahui bahwa korupsi merupakan pangkal permasalahan ekonomi di bumi pertiwi. Kesejahteraan rakyat akan menjadi hal yang mustahil diwujudkan jika sifat korupsi masih hinggap di hati-hati para pemimpin negeri ini.
Kantin kejujuran. Ya! Ini adalah sebuah langkah nyata demi memberantas korupsi sedari dini yang dilakukan di lebih dari seribu sekolah SD, SMP, SMA dan Madrasah yang terdapat di seluruh Indonesia. Baik itu sekolah negeri maupun swasta.
Tujuan didirikannya kantin kejujuran ini memang tidak main-main. Dilihat dari namanya saja, kantin kejujuran, kita sudah bisa melihat tujuan utama dari kantin kejujuran yakni melatih kejujuran para siswa serta mencegah tindakan korupsi mulai dari lingkungan sekolah.
Dan diharapkan bahwa perilaku terpuji ini bisa terbawa dan tertular hingga di lingkungan luar sekolah, dan di masa-masa berikutnya selepas keluar dari sekolah dan hidup bermasyarakat pada umumnya.
Kantin kejujuran adalah sebuah kantin yang prinsipnya sama seperti kantin sekolah biasa pada umumnya. Perbedaan mendasar hanya terletak pada tidak ada penjaga kantin yang bertugas melayani dan mengawasi keluar masuk barang dan uang.
Karena tidak ada penjaga kantin, maka setiap siswa yang ingin membeli barang dan makanan yang disediakan di kantin kejujuran ini hanya bisa melihat bandrol harga dan label barang yang tersedia di kantin kejujuran tersebut. Biaya yang dikeluarkan siswa sesuai dengan banyak transaksi barang dan jumlah harga keseluruhan barang yang mereka beli tersebut.
Jadi, bila siswa A membeli barang seharga Rp 2000 maka ia wajib membayarnya Rp 2000 pula. Pun juga dengan uang kembalian, siswa bisa mengambil sesuai dengan besar kembalian yang memang menjadi haknya. Disinilah akan dilatih rasa kejujuran siswa. Siswa yang curang mungkin hanya akan membayar kurang dari harga barang yang dibelinya, taruhlah membeli barang seharga Rp 2000 kemudian ia hanya membayarnya dengan Rp 1000.
Ini akan melatih rasa kejujuran siswa serta mencegah tindakan korupsi sedari dini. Jadi, hakikatnya para siswa sendiri yang menjadi penjaga sekaligus pelayan kantin. Self-service istilahnya.... Jangan ngeres! Sehingga, benar-benar sangat dituntut kejujuran siswa.
Dengan adanya kantin kejujuran semoga perbuatan yang sederhana dimulai dari hal yang kecil seperti ini bisa berlanjut ke tingkat yang lebih besar......... Sehingga slogan 'Anda berbuat, Tuhan melihat, Malaikat mencatat' akan terus terbawa sampai akhir usia setiap warga Indonesia...... Dan semoga Indonesia di masa depan bebas korupsi....
Amin....
85 comments:
Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.
Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).
Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.
Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wow.. idenya inspiratip...
ReplyDeletetapi di tempat kerjaku dah berpuluh kali gagal
pertamax..?
ReplyDeletehalah kalah disek...
ReplyDeletesaia pernah membaca ini di surat kabar, by the way bagus juga postingannya... kalo saja semua masyarakat semuanya seperti itu.... (mengkhayal mode on)
pertamax!!
ReplyDeleteaaa... gak sidoo pertamax!!!
ReplyDeletendik kosanku yo enek nang.. kowe lak wis moco to ndik blogku.. sing judule "Usaha yang aneh"
ReplyDeleteboleh ngutang gak?
ReplyDelete*tetep jujur lho*
hem... klau seperti sangat cocok untuk kantong rata.
ReplyDeletedimana itu mas t4nya???
ibuk kosku dulu juga kantin kejujuran. ambil sendiri itung sndiri. bayar sendiri. daripada jujur kekantinan !!!
ReplyDelete@ kw & dzofar : sama seperti 'kantin kejujuran' di kosku dulu.... hehehe.... setali tiga uang alias sama seperti juga ditulis oleh dzofar... semua berakhir dengan ketidakjujuran... hehe....
ReplyDelete@ gajah_pesing : baca juga beritanya disini saat kejaksaan agung meresmikan kantin kejujuran yang ada di sman 1 bekasi dua hari yang lalu....
@ junjungpurba : boleh, tapi harus dibayar hutangnya...
@ noki_afandi : baca paragraf 3.
ReplyDelete@ mantan kyai : kosku juga bro.... heheh dasar anak kos yang nakal.. jadi yang naruh jajan alias yang jualan pasti rugi terus... akhirnya berhenti deh naruh jajan ala 'kantin kejujuran' yang ngambil dewe dan bayar dewe.. ahahahahahha
Mantap, bisa saya ajarkan ke adik saya yg masih duduk di bangku SD kelas 5...Seep
ReplyDeleteRealisasinya gimana om? Wacana bagus, planing bagu... lum tentu membuahkan hasil bagus. Btw dengan langkah ersebut, minimal udah ada usaha ke arah pemberanasan mental korup. Tinggal kita sebagai orang tua yang harus meneladani untuk mereka.
ReplyDeleteSMP ku dulu ada warung kejujuran
ReplyDeletetapi karena kosong jadi tempat naruh mukena deh...
idenya inspiratip...
ReplyDeletebagus juga idenya.. ya semoga aja.. tujuannya nyampe..
ReplyDeletekurang jujur opo menech seh mas anag aku sama km,...(,......xixixixiix,..kamu percaya aku kan??)
ReplyDeletemudah1 an jujurnya ga wkt di kantin dan wkt kecil aja
ReplyDeletePaling tidak, kita jadi tahu bahwa ternyata masih banyak sekali orang yang tidak jujur di negeri ini justru dimulai sejak usia sekolah.
ReplyDeleteitu ide yang bagus tapi masih banyak pelanggaran dalam pelaksanaannya, kayaknya seperti itu.
ReplyDeletememang butuh kejujuran dan kesadaran untuk jujur yang sangat tinggi.
ditempatku belum dipraktekkan
ReplyDeleteSemoga proyek kantin kejujuran ini berhasil, tapi serem juga kalo dengan kantin kejujuran ini malah melatih siswa untuk curang karena ga ada pengawasan sama sekali.
ReplyDeleteRiskan siyh,,tp idenya keren juga..terlebih ga nambahin biaya buat bayar yang jaga hahaha
ReplyDeletesaia pernah liat di tipi
ReplyDeleteboleh juga tuh ide .... terus gimana hasilnya ? apa ada kamera di sana yang bisa dipanatau utk mengawasi kantin itu ? soalnya kalau nggak , bisa bangkrut dong tuh kantin
ReplyDelete@ [googleholic : iya iya aku percaya...
ReplyDelete@ elyswelt : ga ada kamera, justru tujuannya untuk melatih kejujuran... kameranya ada sih... seperti slogan itu... kamera Tuhan... 'Anda berbuat, Tuhan melihat, Malaikat mencatat' :D
pas di komplek-ku ndadain bazar tujuh belasan, kita juga bikin kantin gituan mas...idenya mmg dari KPK..hasilnya uang malah lebih banyak dr yg seharusnya..yg pingin ambil kembalian pada malu kalik...juga pikir mereka..ah permainan ini..gitu mungkin..
ReplyDeleteWalah..
ReplyDeleteCara seperti itu memang cocoknya diterapkan pada anak-anak, yang masih polos..
Kalo ditempatkan di lingkungan kerja orang dewasa, saya yakin banyak gagalnya..
:D
hmmm......menunggu hasilnya saja deh
ReplyDeletesetuuju kang dengan ide yang membuat sebuah kantin kejujuran ini, memang pernah juga sich aku merasakan dan melakukan hal-hal itu, dan itu memang untuk meningkatkan kejujuran harus seperti itu kang.......aku amat setuuujjjjjjjjjuuuuuuu
ReplyDeletebaru tahu kalo "self service" ituh termasuk pendidikan anti korupsi!
ReplyDelete@ Nazieb : betul, 'manusia dewasa' kalau sudah dihadapkan pada uang - apalagi dengan jumlah nominal yang tidak rasional lagi dengan pendapatan - pasti 'lupa ingatan'. tak pernah ingat lagi pelajaran akhlak dan moral sewaktu sekolah. logika, akal sehat dan nalar mendadak hilang dan pikiran pun buntu kalah melawan hawa nafsu keduniawian. wajar kita manusia, bukan malaikat. saya pun bisa saja jadi seperti mereka, tapi satu kuncinya. ingat slogan yang ada di paragraf terakhir itu...
ReplyDelete@ kyai slamet : dasar kyai mesum, kemaren di wordpress juga begitu. wahahahaha... self-service itu juga korupsi lho... mengorupsi kenikmatan pasangan kita. wakakakakaka *ngelus dada*
hahahhaa....so good.....postingan yg menggugah selera....
ReplyDeleteItu nggak mungkin terjadi di negeri kelelawarnya pak Sawali yang dikuasai Ki Gedhe Padharane.
ReplyDeleteKalau di Indonesia..... BISA... (bisa kukut gasik yang punya kantin).
susah nang, iblis lebih baik hati dimana-mana dengan bisikan-bisikan kesenangannya kepada manusia. dan dia gak kenal umur :D
ReplyDeletenang, gimana kalo bikin kantin jujur di pesta blogger nanti....*sambil manggut-manggut*
ReplyDeleteBagus tuh Mas. Melatih kita sejak dini biar ga korupsi. Aku dah pernah baca lewat Kartini soal ini.
ReplyDeletekapan dibangunnya mas,,hehe!!!!
ReplyDeletelama gak berkunjung negh!!!!
Ayo perangi korupsi ..
ReplyDeleteHahaha, ide kreatip nang, ada ga yah yang bisa gitu... masih diragukan
ReplyDeleteiya mas anang, di balikpapan juga sdh ada yg menerapkan kantin itu... semoga terus berjlan ya, jangan anget pertamanya aja hi.hi.hi
ReplyDeletebole' juga.., dikantin saya udah ada lho.., soalnya yang jaga kadang ada kadang ga.., klo ada bayar ma orangnya.., klo ga ya taruh duitnya sendiri.. dan ambil kembaliannya sendiri.., hehe.. :D
ReplyDeleteslogane keren, "anda berbuat, Tuhan melihat, malaikat mencatat"
ReplyDeletemelatih sejak dini lebih baik. minimal ada usaha dan yg lain hendaknya tidak pesimis duluan. pesimis awal kegagalan ...siyeh
ReplyDeletejujur itu penting ..
ReplyDelete~ http://asephd.co.cc ~
aku kayak pernah denger dan baca soal kantin kejujuran ini, lupa
ReplyDeletekalo boleh acy tahu, dimana kantin itu sudah diterapkan??konsepnya bagus tuch, meski pelaksanaannya bisa jadi sedikit diragukan :)
ReplyDelete@ acy : kemaren manager kantin kejujuran di salah satu sma gorontalo yang hadir sempat diwawancarai di televisi, bahwa saat awal mulai program ini tingkat ketidakjujuran siswa mencapai 20-an persen, tapi setelah jalan beberapa lama mampu ditekan mendekati nol persen. begitu juga dengan kantin kejujuran di sman 1 bekasi. tentang masalah penerapan, ini memerlukan kerjasama siswa juga. karena semua berawal dari itikad baik siswa untuk menumbuhkan sifat jujur. jadi mari optimis saja.. setuju dengan komentar cebong ipiet.
ReplyDeletesemoga sudah tampak hasilnya
ReplyDeletekalau ternyata berhasil dan bertahan...saluttt sekalee
kalau ternyata ndak berhasil..ya itulah indonesia..
tapi bagaimanapun yang baik selalu harus didukung. bukan begitu mas anang?
*sok bijak nih aku*
Hmm...Jujur kacang ijo itu yang paling wenak
ReplyDeletewah.....kreatif tuh mas Anang.....program siapa ya? depdiknas kah ?
ReplyDeletekayaknya, malah ngajarin korupsi deh. soalnya, ngasih kesempatan :(
ReplyDeleteTapi resikonya kayaknya tinggi, Mas. Kalau masih ada yang tidak jujur.
ReplyDeleteIde nya sih boleh juga bang Perbedaan mendasar hanya terletak pada tidak ada penjaga kantin yang bertugas melayani dan mengawasi keluar masuk barang dan uang... namun apa bisa org indo begitu klo ga ada yang jaga... contoh nyata di toilet mall aja,... klo ada penjaga kita bayar, klo ga ada kita kabur kan??? hehehehehe
ReplyDeletebagus untuk latihan kejujuran nih.
ReplyDeletetapi banyak kali yang beginian gagal, kebanyakan yang jualan jadi makan ati. hehehe
semoga kejujurannya tetep ada walau udah ubanan....
ReplyDeleteLha kayaknya ini khan hampir sama dengan warung jajan didepan kamarnya mas Ndop toh????
ReplyDeleteWew, klo da kampus sudah banyak di terapkan pak,..
ReplyDeletetipa kulaih ada jajan yang muterrr
yang susahnya kalo kembaliannya nggak ada!
ReplyDeletebarang yang dibeli 20 ribu!
duit kita 50 ribu nah bingung deh!
terpaksa ngutang dulu!
wkeekkeekke!
kejujuran sudah sangat sulit ditemukan sekarang mas anang
ReplyDeleteayooo brangusss korupsi, Semua sudah merasakan pahitnya akibat dari korupsi segelintir orang
ReplyDeleteyang perlu dipertanyakan, mas Anang sendiri udah jujur lom kalo ke kantin xixixi. jangan2, makan mie 3 mangkuk bayar 1 saja hehehe *piss*. ingat lo, Anda berbuat, Tuhan melihat, Malaikat mencatat, dan Setanpun gak bakal kapok Menjerat, gitu kan?
ReplyDeleteada warnet kejujuran ngak?
ReplyDeletehalah, jujur ya jujur tapii...cuma ngakunya thok, bibir ama hati gak klop, di kos temenku juga gitu, eee tak taunya temenku sendiri yg ngaku ngambil roti gak mbayar..,tapi aku percaya mas anang orangnya jujur koq gak pake tapi..:D
ReplyDeletekalau sejak kecil dilatih kejujuran, sudah besarnya mudah-mudahan akan terbawa terus kebiasaan jujurnya...
ReplyDeletekayaknya emang harus bener-bener dilatih sejak kecil...
dengan cara ini mungkin negara kita suatu saat akan banyak diisi oleh orang2 yang baik...
Mudah-mudahan juga pejabat2nya... ya... mudah2an...
usaha pembentukan karakter yang patut didukung dan disebarluaskan...
ReplyDeleteaku juga menerapkan "Anda berbuat Tuhan melihat" buat anak2ku, semoga klo mereka takut bohong bukan kerna emaknya yang galak tapi kerna mereka takut sama Tuhan. amin. bermula dari diri kita dan orang2 terdekat semoga bisa membawa perubahan buat negara ini.
*sok serius mode: ON* hihihi...
bener2 parah ya di Indonesia, mo jujur aja kok repot
ReplyDeletewell nang panjang betul..
ReplyDeletesampe bingung baca blog mu
kakean iklan..
:p
wah tapi apa bisa menjamin bakalan bertambah tingkat kejujuran dari bangsa ini yak?
ReplyDeleteHehehe, ada gak ya sajadah kejujuran? biar kalo sholat bisa tuma'ninah dan ga seperti dikejar2 debt collector ? hehehe...
ReplyDeletecoba banyak ya kantinnya
ReplyDeletedi Pekanbaru, banyak kantin kejujuran kayak gini ni mas...
ReplyDeletemas anang ke sma saya yaaaa??
ReplyDeleteslogannya sama.
kantin kejujuran...wah terbosan menarik...
ReplyDeletenge bon tapi dicatet ya :D
ReplyDeleteameeennn mudah2x-an beneran terlatih
ReplyDeletewah nice info lagi nie mas, saya juga sempet nonton berita tenatng informasi, tampaknya menarik yah bisa menekan angka ketidakjujuran menjadi nol, kayanya hrs segera diterapkan di perkuliahan juga tuh mas, bukan di sekolah aja...wekekekek
ReplyDeletesepertinya di semua tempat hrs dibiasakan seperti itu, biar tingkat kriminalitas bisa menurun juga..wekekek...jauh amat...xixixi :))
semoga makin banyak kantin kejujuran yang berdiri di berbagai lembaga pendidikan agar anak2 masa depan negeri ini makin alergi terhadap wabah korupsi.
ReplyDeletekorupsi di negri kita sangat sulit untuk diberantasss..jika aparat pemerintah sendiri / seluruh elemen dari bangsa ini tidak benar-benar ingin merubah dan memberantasnya,...soalnya mereka udah keenakan sih mas...korupnya yah udah jadi hobi gitu di negri ini
ReplyDeleteSampeyan wani ra mbukak kantin kejujuran?
ReplyDeletehmm...coba deh kantin jujurnya taro juga di instansi2 pemerintahan gitu, trus bandingin sama kantin jujur yang siswa punya, mana yang lebih jujur hehehe
ReplyDeletekejujuran emang sangat disarankan, tapi kalo perut udah kosong? apa masih bisa jujur....
ReplyDeleteby jabon
ReplyDelete'
marilah kita melatih dari diri sendiri ....
@ jabon
ReplyDeletesaya setuju .....
Untuk sistem yang tertutup, orang bisa jujur. Tapi kalo sudah sistem yang terbuka dan besar seperti pembangunan gedung DPR yang baru, potong kepalaku kalau tidak ada korupsi...
ReplyDelete