Tutorial Cari Uang

Sunday, October 26, 2008

Turun ke Bawah

Terharu rasanya bila menyaksikan bagaimana seorang pemimpin yang bersedia berpenampilan seadanya dan ala kadarnya jauh dari kesan seorang walikota yang bergelimang materi berlimpah (dari hasil upeti rakyat) saat bertemu dengan masyarakat pinggiran yang hidup jauh dari bising dan sibuknya kota dengan segala aktivitas kehidupannya.

Itulah sekelumit perasaan yang tiba-tiba menghias di benak ketika saya secara tak sengaja menyaksikan dan akhirnya mengikuti hingga tuntas sebuah tayangan yang muncul sekitar dua minggu yang lalu di stasiun televisi tertua milik pemerintah, TVRI.

Sebuah sketsa nyata yang menampilkan potret bagaimana susahnya kehidupan yang dihadapi ratusan warga Umeumbu yang sangat terpencil di pelosok Sulawesi. Dan bagaimana seorang walikota mau turun ke bawah untuk menjenguk masyarakatnya yang memerlukan figur kepemimpinan yang arif dan bijak darinya.

Menaiki sepeda motor bersama-sama para ajudan dan bawahannya, sang walikota menembus jalanan berbukit dan berbatu untuk menuju lokasi daerah yang terpencil tersebut. Sampai di lokasi, ia pun tampil apa adanya dengan baju sedikit lusuh dan beberapa kancing baju terbuka karena hawa panas yang membuat tubuh tak berhenti berkeringat. Lokasi pertemuan dengan masyarakat pun seadanya, duduk-duduk di bawah rindangnya pepohonan besar yang menghadang curahan panas matahari dari langit.

Apa yang dibicarakan adalah tentang keluh kesah masyarakat sekitar yang kesusahan untuk menyekolahkan anaknya, karena sekolah yang ada sangat jauh. Ini mengharuskan kurang lebih 60 anak-anak daerah terpencil itu untuk berjalan kaki melewati jalan setapak yang berbatu dan berbukit demi menuju ke sekolah. Perjalanan yang ditempuh pun bukan hanya hitungan menit, tapi jam!

Kebijakan pun langsung diketuk, dan dijanjikan akan dibangun sebuah sekolah dengan bantuan tenaga dari Danramil dan sumbangan dari salah satu yayasan peduli pendidikan dan dari pemerintah. Serta akan dicarikan beberapa guru kontrak.

Entah, apa karena sedang diliput sebuah televisi atau memang keinginan tulus dari seorang pemimpin yang murni hanya ingin membantu rakyat, saya tidak tahu. Yang jelas jika setiap pemimpin mau turun ke bawah untuk melihat nasib rakyat kecil yang tidak beruntung.. Maka inilah pemimpin yang benar-benar pemimpin. Bukan pemimpin yang hanya duduk manis di istana dan memimpin bawahannya untuk bergerak. Pemimpin kan bukan untuk dilayani rakyat, tapi melayani rakyat...

Bagaimana menurut anda, apakah sekarang lagi musim jelang pemilu atau...??

69 comments:

  1. ah, biasa itu...sebentar lagi mau pemilu
    :p

    ReplyDelete
  2. CONTRET JENGGONGNYA !!!! walah. aku iso2 keno daftar cekal ng blog iki .. wkekeke

    ReplyDelete
  3. iya benar sekali ..
    ini mau pemilu, jadi harus manis-manis duluw ..
    dah budaya kali

    ReplyDelete
  4. Apapun tendensi dan motivasinya... coba kalo yang sperti ini dilakukan setidaknya 100 dari kepala daerah pada msing2 daerahnya. Minimal ada perasaan warga/rakyat bukanlah sapi perah yang dikandangin.
    Cobalah kalo motivasinya emang bener2 mo membangun. Rasanya nggak perlu ada inspeksi ke daerah. yang akirnya juga butuh dana inspeksi. Opo nggak lebih baik dana itu di bagikan ke blogger aja...
    Kabur.............

    ReplyDelete
  5. Positif thinking ajah boz...Dan slalu berdo'a dan tetep berharap dibukakanya mata hati para pemimpin kita untuk dapat melihat apa yang terjadi pada masyarakat...Okeh!! Gak boleh brprasangka buruk kayak gtu..

    ReplyDelete
  6. diliat dulu apakah keseharian beliau spt itu :P

    ReplyDelete
  7. karena ada media yang meliput? saya kira yang namanya pmimpin selali diincar kamera kok. Karena mengandung nilai berita.

    semoga bukan karena media mereka turun ke bawah, dan semoga bukan cuma sekali.

    ReplyDelete
  8. Lha Bisanya Sepeda Motor, Kalo Mercy bisa masuk ya Pasti Bawa Itu ..

    ReplyDelete
  9. pernah juga denger opini dari tuan kopi..
    dia bilang kalo

    aku setelah ini jadi presiden sih mau!
    tp kalo presiden stlah menjabat trs jd pedagang kopi lum tentu mau?

    ReplyDelete
  10. Yah memang deh...
    hal it terjadi karena pemilu atau gak kan kita juga gak tahu ya...
    masalahnya cuma pada waktu pemuli aja stasion TV meliput hal spt itu jadi ya menimbulkan persepsi yang macam-macam.

    ReplyDelete
  11. Klo saya positive thinking aja, boleh juga tuh klo potret pemimpin seperti itu yg diexpose ke permukaan jadi cermin dan contoh buat yg lainnya...

    ReplyDelete
  12. wah, seandainya itu benar2 tulus alias ga dibuat kedok alias cari muka, betapa senang rakyatnya ya ...

    ReplyDelete
  13. Itu mah gaya lama, persiapan camu (cari muka) pra pemilu.. capee deh...

    ReplyDelete
  14. terlepas lantaran diliput tv atau karena niat yang tulus dari sang walikota, mau berusash-susah menyambangi warganya di pelosok yang jauh dari keramaian merupakan nilai tambah seorang figur pemimpin. jangan sampai terjadi peristiwa seperti di negeri kelelawar. para pejabat berpesta di puncak menara gading kekuasaan, seemntara rakyat keleleran menahan lapar, haks.

    ReplyDelete
  15. Moga2 bukan efek menjelang pemilu ya Nang. Btw, lucu juga judulnya.. namanya Turun ya pasti ke Bawah tohh.. :P

    ReplyDelete
  16. saia ga mo ngomentarin postingannya..
    saia mo ngomentari juduknya aja ko
    perasaan dari jaman sepur lempung, dari jaman nabi adam belum ada, yang namanya turun bukannya memang ke bawah kang?
    mang ada ya turun tapi ke atas?
    hahahahahahahahaha.......

    ReplyDelete
  17. jelang pemilu gini, ketulusan mah dipertanyakan mas...

    ahh cc aj yg calon walikota ga kemana2..cuma tinggal dirumah, ngurusin diri sendiri..makanya bakal ada yang milih hahahaha

    cc ngomong apa seyhh??

    ReplyDelete
  18. masih jarang yang tulus ....
    semoga yang ini tulus.... dan semakin banyak aja pemimpin yang kayak gini :)

    ReplyDelete
  19. wahh salut deh kalo semua pemimpin mo turun ke bawah
    indonesia bakalan jaya
    g kaya sekarang..

    ReplyDelete
  20. apapun tendensinya, ikhlas atau tidak, kalau semua pemimpin mau turba pasti akan ada hasil yang nyata. ikhlas dan tulus pun butuh latihan, jadi tetep salut buat semua pemimpin yang mau berlatih untuk bisa mendengar, dan syukur2 mau mengerti, kesulitan rakyatnya.

    ReplyDelete
  21. Butuh waktu dan proses agar semua mau turun,
    apalagi ke pelosok.
    salam sukses.

    ReplyDelete
  22. Semoga tulus...
    tanpa niat jadi incumbent di periode depan, atau sekedar ingin naikin rank partainya...

    ReplyDelete
  23. klo bapak walikota yang ini emang bener2 ikhlas nge-lakuinnya bukan karena maksud2 tertentu.., bapak ini ntar di "kloning" aja mas.., trus diternakkan biar banyak.., qeqeqe..

    ReplyDelete
  24. Tolak pemilu n pilkadal,...
    xixixixixiix,..pro golput!

    ReplyDelete
  25. Klo karacter walikota diindonesia semua sama dengan ahmadinejad baru saya acungin jempol. bagaimana kisa sang ahmadinejad pada saat menjadi walikota yang mengiklaskan rumah jabatannya di jadikan musium dan dimana beliau juga rutun sendiri menyapu jalan.

    ReplyDelete
  26. semoga itu bener adanya :D

    ReplyDelete
  27. pemimpin yg sejati adal pemimpin yg menyelami kesusahan yg di rasakan rakyatnya, contoh walikota yg baik tuh

    ReplyDelete
  28. iye kalau lagi pemilu biasanya.. kita ini rakyat di jadikan raja .. tapi setelah itu..hmmmmm

    ReplyDelete
  29. pemimpin yo pingin mlebu tipi mas anang..hehe

    btw, turun ki nak yo kebawah to mas? masa turun keatas, njut kepriben??

    *kabur*

    ReplyDelete
  30. Semoga pemimpin yg lain bisa mencontoh sikap pak walikota tadi...

    ReplyDelete
  31. postip tingking aja wes...
    kalo negatip tingking malah ndak baek

    ReplyDelete
  32. pemimpin lahir dari masyarakat, gimana masyarakatnya ya begitu juga pemimpinnya *linear*

    ReplyDelete
  33. wow, kok ndak ada sekerinshotnya??

    apakah ini hoax adanya?

    ah ndak ah

    si anang khan zuzur...
    sumfeh, anang zuzur...

    wekekeke...

    ReplyDelete
  34. turun ke bawah = bahasanya tidak baku!!

    yang bener adalah...

    "turun"

    itu saja...

    *khan ndak mungkin turun ke atas??*

    ReplyDelete
  35. Golkar akan mengajuka krisdayanti sebagai cabup malang!
    Ah, ajudane mesti cenggur terus!

    ReplyDelete
  36. Kalo boleh sih mau nyalonkan mas Anang jadi walikota, hahaha ...

    ReplyDelete
  37. Yen Dijawa Timur ga ada yang nyalonin Suhu Anang. Di Jawa tengah wae Kang. Ntar tak dukung buat walikota ato bupati...hehehe

    ReplyDelete
  38. di daaerah bunda juga ada pemimpin begitu... tp kok malah enggak mencuat karir politiknya... terlalu jujur dan mebaur... jadi kalah bersaing dengan yang punya duit banyakakkk...kasiannnn

    ReplyDelete
  39. Pemilu, pilkada, pilwako....
    yang penting sebuah rejeki bagi saia..hahahaha...

    ReplyDelete
  40. pengennya kalau semua pejabat spp itu, pasti mantrap....mantrap konvoy nya..hu..hu..hu

    ReplyDelete
  41. mudah2an bukan karna mau pemilu yah....:)

    ReplyDelete
  42. mudah2an bukan perilaku musiman

    ReplyDelete
  43. ehem..menjelang pemilu begini kok tiba2x banyak pemimpin yg turun kebawah yak.

    pemimpin yg baik gak harus turun kebawah. sayang ah waktu berharganya terbuang cuma buat turun naek sampan. mendingan dipakai buat mikir gimana rakyat bisa sejahtera. eh tapi susah juga sih...wong nih negara isinya koruptor semua

    ReplyDelete
  44. stubuh...

    eh stuju mas anang... :mrgreen:

    ReplyDelete
  45. Wah ..ramai sekali pengunjungnya nih mas Anang , sampai susah aku mau parkir komen ... numpang kenalan saja yaah...mudah2an kedatanganku teridentifikasi soalnya rame sekali...

    RJ

    ReplyDelete
  46. Ya krn mau pemilu. Biar dibilang perhatian sama rakyat jd musti baik2 dulu dr sekarang. Klo emg niat mustinya dimulai dari kemarin2, jauh sblm heboh pemili. terserah nantinya apa rakyat akan menilai itu jg bagian dr taktik, yg pasti kan tindakan itu sudah dilakukan JAUH-JAUH HARI, dan bukan baru.

    ReplyDelete
  47. lebih baik berprasangka baik drpd buruk toh, itu akan membawa pikiran positif, mudah2an si bapak tulus dan akan ada pimpinan2 tulus lainnya, bukan penguasa rakyat sengsara

    ReplyDelete
  48. sebelom jadi,simpati.udah jadi, im3 ( ikut melupakan masyarakat mas) wkwkwkwkwkwk mekso :D

    ReplyDelete
  49. lagi musim cari muka ya ? kali ^_^

    ReplyDelete
  50. heleh heleh, ncen rep pemilu mas :D

    ReplyDelete
  51. tapi kenapa mesti diliput? bukannya there's a saying: klo tangan kanan memberi jangan sampe tangan kiri tau. artinya klo emang mo "turun ke bawah" ga usah bawa2 kameramen segala dong. hehehe...

    ReplyDelete
  52. aku ndak taw, ataukah ini salah satu kedok kampanye yang penting berimbas baik ke rakyat aj....

    ReplyDelete
  53. kalo toh ini waktunya cari nilai dari masyarakat, ya wajar...namanya jg mau pemilu. tingal yg milih aja toh yg menilai, kan sdh pada pinter semua katanya....

    sorry ya Nang, makin jarang bw.....

    ReplyDelete
  54. saya bangga.. (saya gak baca postingan lho, tapi liat judulnya juga udah punya feeling. hee...)

    ReplyDelete
  55. mas, masukkin aku di blogrollnya donk..

    ReplyDelete
  56. Wah wah... yang kayak gitu emang mesti dicontoh ama semua Pemimpin kali ye. Tapi emang kudu tulus :p nggak cuma karena mo ngetop huehehe... rakyat butuh yang kayak gini, bukan omdo :D paling enggak dengan kunjungan ituh, bikin rakyat senyum2 :p hehehe

    ReplyDelete
  57. contoh yang baik......dan seakan sebuah oase di padang sahara yg kering kerontang ini......
    benar sekali..pemimpin dan pejabat itu sebenarnaya adalh pelayan rakyat. skarang malah terbalik. kita sebagai rakyat malahan mau melayani pejabat itu.

    sy juga punya teman wakil bupati yg mau turun kebawah melihat langsung kondisi masyarakatnya.


    btw, walikota kota apa ya mas ??

    ReplyDelete
  58. @ Alex : dirahasiakan... di sulawesi pokoknya.

    ReplyDelete
  59. hehehe, iya setidaknya klo sering2 lewat jalan2 kayak gitu pejabatnya sadar bahwa jalanan butuh diaspal. :D

    ReplyDelete
  60. kira-kira ada nggak ya mas turun keatas...??
    *kabur* sebelum dipendeli'i karo mas anang, hehehehe

    ReplyDelete
  61. halah emang wayahe pemilu, tapi percaya jg klo ada pemimpin yg spt itu tp susehhh nyarinyeeee :D

    ReplyDelete
  62. nggak tahu bos... mana pemimpin yang murni ama yang berkedok melayani.... dah abu2 sekarang bos...

    ReplyDelete
  63. pemilu ... bikin bingung, yang milih gak kenal, yang di pilih gak dikenal, mo golput, rugi .. gimana dong ??

    ReplyDelete
  64. yg Turun ke Atas
    Rangking Alexa, makin tinggi makin turun

    ReplyDelete
  65. semoga pemerintah tidak buta akan hal ini

    ReplyDelete
  66. saya jadi inget sama Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Dy masih mau jalan2 gak pake baju. Merakyat sekali *Inger postingannya mas Iman Brotoseno. hehe

    ReplyDelete
  67. Biasalah mas, turun ke bawah naik ke atas. Ke bawah dalam rangka minta dukungan dan partisipasi, ke atas untuk jilat sana jilat sini agar posisi aman dan nyaman. Itu yang banyak terjadi di kalangan para pejabat.

    ReplyDelete
  68. bagus sekali masih ada pemimpin yang mau turun melihat langsung rakyatnya.. semoga bener bukan cari muka doang ya. tapi jadi inget dulu SBY juga pernah turun langsung ke lapangan. terharu juga ngeliat beliau mau berjalan kaki panas-panas bersama ajudannya ^^

    ReplyDelete

Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.

Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).

Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.

Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.

Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)